KKN

149 6 2
                                    

Yuhuuuuuuu, kali ini pengen nostalgia masa-masa KKN tahun lalu di desa Papuyuan, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.

1 pekan selepas PPL di MIN 13 Hulu Sungai Utara, kami mahasiswa/i prodi PGMI selanjutnya melakukan kegiatan KKN, tepat tanggal 4 Oktober 2018 kami melaksanakan upacara pelepasan di Masjid Al-Akbar di Paringin, acara tersebut dipandu langsung oleh Bupati Kabupaten Balangan yang dihadiri seluruh peserta KKN (Mahasiswa/i STIQ Amuntai), Para Dosen, DPL, Kepala Desa bahkan tokoh masyarakat.

Sebelum hari itu, kami berkemas barang atau peralatan selama KKN, karena posko yang kami tempati memang benar-benar kosong dari prabotan sehingga mengharuskan kami untuk membawanya dari rumah guna bekal untuk 2 bulan kedepan selama melakukan kegiatan KKN tersebut. Pagi harinya atau bahkan bisa dibilang masih suasana subuh sih, aku dan sahabatku yang bernama Ismiatul Auda berangkat dari Kota Amuntai dengan 1 motor berdua, karena posko kami tidak memungkinkan untuk meletakkan kendaraan dan untuk menghemat tempat jadi lebih baik kami menggunakan 1 motor aja, selain itu kalau perjalanan jauh biasanya aku suka mengantuk kalau ga ada teman buat diajak ngobrol, bisa bahaya juga keun 😂😝 Perjalanan kami menuju posko terlebih dulu untuk menemui 3 orang teman lainnya yaitu Mahlisa, Habibah dan Noor Azizah yang lebih dulu berada di sana. Karena kami sudah janjian buat pergi bareng-bareng ke acara pelepasan biar kompak anggota posko 21 ini.

Menurut kami lebih baik membereskan perabotan selesai upacara saja, karena takutnya bisa terlambat kalau beres-beres dahulu. Selama perjalanan menuju Kota Paringin kami disuguhkan pemandangam berupa pohon-pohon berjajar di sepanjang jalan. Lumayan sepi juga sih ditambah jalan yg berkelok-kelok, walaupun banyak tempat tinggal atau pemukiman. Sesampainya di sana kami menemui DPL terlebih dahulu untuk berdiskusi Program Kerja KKN kami selama 2 bulan. Dosen Pembimbing Lapangan kami Alhamdulillah cewek jadi lebih mudah buat konsultasi, nama beliau Ibu Miftahul Jannah, M.Pd. btw masih single lho, orangnya asyik, pinter ditambah cantik pula mirip banget ame mantannya abang Lee Min Ho aka Suzy guys, bayangin aja gimana cantiknya 😍 mantap & terfavorite pokoknya.

Singkat cerita setelah upacara kami kembali ke posko, pertama shalat & makan dulu, belum selesai ternyata kami diminta untuk menggantikan ustadzah yag berhalangan hadir ke TPA Az-Zahra di Desa Papuyuan tempat kami bertugas untuk kegiatan KKN ini. Pulang dari TPA barulah kami beres-beres peralatan dan untuk mengatur perabotan agar terlihat rapi, berhubung posko kami lumayan sempit untuk 5 orang yang tinggal di sana jadi harus pandai-pandai meletakkannya.

Setelahnya kami istirahat sebentar, lalu jalan-jalan sore untuk bersilaturrahim dengan warga disana sekaligus menyapa adik-adik biar akrab. Awal-awal memang ada kesulitan selama beradaptasi, terlebih dengan kepribadian aku yang bisa dibilang sulit untuk akrab dan mengenal orang yang memang asing. Terkadang jiwa introverted ku bisa kambuh tidak pada tempatnya dan pada waktu yang kurang tepat

Minggu pertama kami jalani, meskipun dihadapkan beberapa kendala terutama ada orang yang membandingkan kami dengan mahasiswa KKN yang bertugas di desa lain. Katanya "untung di desa kami cowok-cowok yang KKN, biar bisa mengisi langgar-langgar atau mushalla" kalau cewek-cewek ga bisa adzan pula, padahal desa ini terdapat 4 RT, yang mana setiap RT terdapat langgar, alhasil totalnya ada 4 langgar. Yaaa mau gimana lagi coba orang takdirnya udah gini. Kenapa pula nyinyir sih netizen, heran aku tuh. Suka ribet deh ame urusan orang 😣

Dari omongan tersebut kami harus keluar dari zona yang ga nyaman, mencoba menyelesaikan 1 demi 1, tahap demi tahap proker yang sudah dirancang. Alhamdulillah selama bertugas kami sanggat solid, bahkan tidak ada pertengkaran yang bisa dibilang penghancur kekompakan meskipun ada beberapa perbedaan pendapat, tetapi kami bisa mencari jalan tengah dari perbedaan tersebut, bukan sebatas teman, bisa dikatakan sudah menjadi saudara, suka duka dijalani hingga tibalah tahap akhir yaitu Acara FASSTIQ serangkaian persiapan sudah kami selesaikan, mulai dari acara pembukaan untuk lomba tersebut sampai begadang buat menyukseskan acara pembukaan yang sekaligus diisi dengan lomba pertama Pawai Ta'aruf yang memperkenalkan desa.

To Be continue
Lanjutanya nanti yaaaa, capek juga merangkai kata buat cerita narasi kek gini. See you again yooooo 😘

Kuliah KatanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang