D u a B e l a s

1.1K 58 7
                                    

"Mereka bilang saat kamu merindukan seseorang maka mungkin mereka merasakan hal yang sama, tapi aku tak berpikir bahwa tidak mungkin kamu merindukan seperti aku merindukanmu"
--Edna St. Vincent Millay-

Malam ini jennie hanya bisa menghela nafas memikirkan atas apa yang terjadi di sekolah hari ini.
'Lu sih yang bego jen, bisa-bisanya mikirin tuh mahkluk bumi aaaaaish' rutuk jennie sambil mengacak-acak rambutnya kasar.
'berharap dia manis sama lu, kemarin mungkin dia abis kemasukan arwah gaib kali ya' tutur jennie kesal dengan dirinya sendiri.
Kemana jennie yang dulu, kenapa setelah insiden waktu itu gue makin luluh gini sih, apa gue uda mulai suka sama dia?
Ya kali!!!
Nggak mungkinlah
"SADAR JEN SADARRRR" cerocos jennie tak henti-henti sambil membenankan seluruh wajahnya ke bantal yang sejak tadi diremasnya kuat.

*TOKTOKTOKTOK!!*

"Lu nggak papa dek?" tanya jongin di depan pintu kamar adiknya karna mendengar kebisingan yang bersumber dari tempat tersebut

"nggak papa bang, hhhuuuuaaaaaa" teriak jennie makin kenceng

"etdah seriusan itu nggak papa? Kalau ada masalah cerita sama abang" tutur jongin masih di depan pintu

*ceklek* jennie membuka pintu kamarnya

"aish kamjagiyaa" kaget jongin melihat penampilan gadis didepannya ini

"gue nggak papa iitteemm" jennie

"ngegas lagi, kalau nggak papa ngapain teriak teriak uda malam bego, gue mau tidur bising suara lu kedengeran sampai kamar gue" ucap jongin kesal

"yauda sana tidur" teriak jennie semakin kesal

"lu abis ngegembel dimana sih dek" tatap jongin kearah adiknya miris dari atas sampai ke bawah

"bukan urusan lu bang" jawab jennie sambil menutup kembali pintu kamarnya tanpa menghiraukan ucapan kakaknya tersebut

'dasar item' rutuk jennie
'dasar cungkring untung adek gue satu-satunya lu' rutuk jongin kembali masuk ke kamarnya yang terletak di depan kamar adiknya.

*drrtt drrtt drrtt*
Jennie memeriksa notifikasi di Hp-nya dan menemukan ada pesan masuk dari seseorang di barisan chat nya.

"hm?Jinan? tumben" jennie

Jinan
Malam jen,udah tidur?

Malam juga, belum kok nan.
Btw ada apa?

Jinan
Gue di depan rumah lo

Ha? Ngapain?

Jinan
Kalau gak ganggu waktu lo, boleh keluar sebentar nggak

Oh, iyaiya bentar gue turun


'ngapain si jinan malam-malam kesini" bathin jennie bingung
Jennie bergegas turun keluar rumah, dia merapikan baju dan menyisir rambutnya yang acak-acakan.
Terlihat sesosok lelaki memakai jacket berbahan lee duduk diatas kereta sambil memainkan HP-nya.

"Jinan" panggil jennie pelan

"eh Jennie" jinan bergegas turun dari kereta dan mengeluarkan bungkusan plastik di sepeda motornya

"ada apa nan malam-malam kesini"tanya jennie

"hm nggak ada apa-apa kok, tadi abis dari warung kangniel inget elu jadi gue mampir kesini deh, sekalian ini gue beliin martabak kesukaan lo" jinan

"waaahh tau aja gue belum makan" ucap jennie berbinar melihat martabak di tangannya

"seseneng itu ya lihat martabak" tawa jinan gemas melihat ekspresi jennie yang seakan diberi berlian olehhya.

[ JenBin ] Cold becomes MeltedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang