Teman

14 0 0
                                    

"en kenalin ini nora teman sebangku aku yang sekarang, nora ini hendra teman aku yang selalu bareng baru aja kali ini kami beda kelas"
"hai hendra, aku nora mulai sekarang aku ikut kalian main engga apa-apa kan?"
"terserah kamu aja kalo kamu kuat berteman sama hana"
"emg hana kenapa?"
"hana itu liar terus sadis sama temannya makannya dia ga punya teman"
"en aku ga pernah jahat sama kamu, aku juga punya banyak teman selain kamu tau"
"terus kenapa kamu selalu main sama aku?"
"soalnya kamu harus di awasi en dan engga ada perrdebatan lagi, aku sama nora mau masuk kelas aja, bye en"
"bye hendra kami masuk kelas dulu ya"
"iya".  Sebenarnya aku hanya engga pernah mau membiarkanmu jauh dariku maka dari itu aku selalu berbuat hal yang membuatmu akan selalu di sisiku, aku tidak pernah ingin air matamu turun karena teman yang kamu percaya menghianatmu. Kamu bahkan selalu mampu memaafkan mereka yang menyakitimu dan kamu terkadang menutup mata ketika kamu atau kamu akan di sakiti. ketika tagismu turun bukannya mengasihani dirimu sendiri kamu malah menangisi merka yang menyakitimu.

suatu hari aku pernah bertanya apa alasan dari semua kelakuan dan pikiran anehnya
"apanya yang aneh sih en?"
"engga ada manusia normal yang akan nerima semua hal jahat yang temanya lakuin!"
"aduh en harusnya manusia normal itu saling mengampuni supaya semua orang bisa bahagia"
"emg kamu bahagia gitu?, orang pada mikir kamu itu aneh, bodoh, gampangan"
"kamu juga mikir aku gitu en?"
"ya enggalah aku kan kenal kamu jauh lebih lama dari mereka"
"ya udah aku engga masalah sama apa yang orang bilang sama pikirin tentang aku"
"loh kenapa gitu?"
"ihhh en kamu ini gimana sih! yang paling penting buat aku itu gimana kamu berfikir tentang aku, aku cuma butuh kamu selalu di samping aku buat ngadepin semua perkataan jahat orang-orang"
"kamu sama sekali engga terganggu sama apa yang orang bilang tentang kamu?"
"iya en, selama ada kamu aku pasti baik-baik aja".
Kamu selalu saja mampu membuatku tak mampu melawan perkataanmu dan caramu menghindari pertanyaanku selalu saja mampu meluluhkan kesalku, aku bahkan tak pernah mampu membiarkanmu sendri bukan karena kamu lemah tapi karena kamu terlalu berani menghadapi kenyataan yang ada di depanmu. 

"en hari ini nora pulang bareng kita ya?"
"ngapain ijin sih na, emang aku bakal ngusir nora gitu"
"en kamu lupa apa yang kamu lakuin sama teman SD kita dulu pas dia mau pulang bareng kita"
"ya itu soalnya dia udah jahat sama kamu na, aku engga mau kamu dekat-dekat sama orang jahat"
"en dia itu engga jahat, dia juga terpaksa tau"
"dia itu udah ngebully kamu hana, kenapa masih di belain sih?"
"soalnya dia punya alasan en"
"apa coba sini aku denger?"
"kalo dia engga ikutan ngebully aku dia bakal di musuhin sama teman-temannya"
"astaga hana itu alasan macam apa!"
"itu alasan yang masuk akal hendra, kita engga bakalan mau kehilangan teman yang berharga buat kita"
"na kamu harusnya ingat mereka yang udah bikin kamu phobia  badut sama boneka beruang juga"
"bukan en"
"na pliss jangan bela mereka lagi"
"aku engga bela mereka en, kamu tau kenapa aku takut sama boneka beruang dan apa yang terjadi waktu ulang tahun kita bukan salah teman-teman kita"
"mereka ngetawain kamu waktu kamu susah na"
"mungkin itu lucu buat mereka en"
"dan itu sama sekali engga lucu buat kita hana"
"en udah ya kita bakal bisa bikin satu sekolah heboh kalo kita ngomongin soal itu"
"oke kita lanjutin obrolan ini di rumah sambil nerjain PR"
"iya, ya udah aku ambil tas dulu sekalian manggil nora"
"aku tunggu di gerbang sekolah"
"oke en". Apapun perdebatannya hana akan selalu memenangkannya, karena hana selalu tau bagai mana cara menghadapi emosiku. Hanya hana yang mampu menenangkan segala emosi buruk yang aku keluarkan, iya tidak pernah membalasnya dengan marah ataupun menangis ia akan membalasnya dengan senyumnya yang indah dan menenangkan bagiku. Hana adalah obat untuk segala penyakitku dan hanya hana yang mampu membuatku candu akan segala tentangnya.

sampai nanti kita bertemu KembaliWhere stories live. Discover now