03~

20 6 0
                                    

Tiba-tiba handphone ku berdering menandakan ada panggilan. "Hah! Virzaa?" ucapku dalam hati, mbak Nisya yang dari tadi melihatku heran dan bertanya "siapa yang nelvon dek? Kok kaget gitu!" aku bilang atau tidak ya kalau yang nelvon virza. Mbak Nisya tidak sabar dan langsung melihat sendiri siapa yang menelvonku. "Virza! Yang nelvon virza dek?, kenapa nggak diangkat, siapa tau penting lo."
Benar juga yaa! Siapa tau penting. Akupun mengangkatnya.
"Hallo!"
"Assalamualaikum.." terdengar suara virza dari sana.
"Wa'alaikumsalam.. Ada apa za?"
"Eh ya sab, kamu kenapa sih kamu kok ngejauh gitu dari aku? Aku punya salah sama kamu? Kalo aku punya salah aku minta maaf. Jangan gini lah aku jadi sedih, kesepian, gimana gitulah" ucapnya dengan nada-nada bercanda.
Aku berfikir dan mencari alasan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari virza.
"Ehh maaf ya zaa, aku lagi pms jadi rada sensitif gitu. Terus akhir-akhir ini juga aku sibuk banget. Maaf yaa jadi bikin kamu ngerasa bersalah." aku benar-benar berdosaa! Telah berbohong seperti ini.
"Oalaa, gitu ya sab yaudah gapapa. Mungkin mau ditemenin jalan atau cari makan gitu biar moodnya baikan dikit"
"Eh nggak deh za, kapan-kapan aja soalnya ini lagi ada acara keluarga".
"Ohh... Yaudah gapapa kapan-kapan, aku tunggu ajakan nyaa. Assalamualaikum.." tutup virza lalu kuberi salam balik.

"Ada apa dek? Tadi virza ngomong apa?" nih orang bener-bener keponya kebangetan yaa!!
"Ngga.. Dia cuma tanya kenapa aku kaya ngejauh sama dia."
"Tapi perasaan kamu nggak lagi pms deh, kenapa kamu tadi kok bilang kamu lagi pms?"
Tanya mbak Nisya sinis.
"Nanti aku ceritain"
"Kapann? Dari tadi kok nanti-nanti terus!"
"Iya nanti malem maksudnya mbakk!" jawabku kesal.

"Sabrinaa! Bisa kebelakang sebentar bantuin mama nyiapin makanan" untung saja mama memanggilku, kalau tidak aku mungkin tidak akan lepas dari mbak Nisya. Jangan bingung dulu yaa! Mamaku ini bukan mama kandungku, tapi dia adalah kakak perempuan umiku, namanya mama aisyah. Dia kupanggil mama karena dari kecil aku dirawatnya, karna umi seorang guru dan sangat sibuk jarang dirumah, dan karna kelamaan sampai akhirnya aku memanggilnya mama.

SabrinashlyhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang