Sekitar tiga hari setelah kepindahannya, Jefar ditawari buat kerja di Kantor Desa Ciraos. Lokasi kantornya di dusun sebelah, tapi masih bisa dituju dengan berjalan kaki. Pak Kadus sama Pak Kades tadi malam langsung datang ke rumah Arkan.
Maka disinilah pagi ini Papa Jefar. Ruangan Kepala Desa yang rapi dan bersih, dengan cat warna putih.
"Silahkan diminum, Mas"
Jefar menoleh mendapati seorang wanita yang ia terka seumuran dengan Rosi. Wanita itu tersenyum sambil mendekap nampan didadanya.
"Makasih, Mbak...?"
"Saya Yeni. Kebetulan saya juga sekretaris disini"
"Ah, ya... saya Jefar. Warga baru disini"
Yeni tersenyum ramah dan mengangguk. Lalu Pak Kades masuk.
"Aduh, maaf ya Mas Jefar jadi nunggu"
"Ah, gak papa, Pak Suhe" sahut Jefar dengan senyum merekah cerah ke Suhendi, Kepala Desa Ciraos.
Pak Kades Suhe natap Yeni, "Makasih ya, Yen"
"Iya, Pak. Permisi"
Setelah ngambil beberapa dokumen dari rak didekat mejanya, Pak Kades duduk berhadapan sama Jefar.
"Ini, Mas Jefar. Beberapa catatan keuangan sekitar tiga tahun terakhir"
Jefar lantas buka dokumennya dan liat-liat dengan seksama. Pak Kades menghela napasnya panjang.
"Selalu ada audit rutin setiap tahunnya. Tapi ya gitu, bendahara disini pada gak amanah. Uang raib dan mereka kabur"
"Hm..." Jefar manggut-manggut sambil terus buka halaman-halamannya.
"Semoga Mas Jefar mau bantu urusin keuangan disini, ya? Nanti saya urus perihal rekomendasi dari Pak Camatnya"
• • •
"Aduh, hati-hati loh, Mbak Rosi"
Rosi mengernyit sambil menatap Mbak Minceu dihadapannya. Niatnya dia tadi cuma buat beli kangkung sama ikan tongkol di warung Ceu Haji Suhay, tapi malah berakhir duduk manjah di bangku panjang depan warung.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Familia ✓
FanfictionSELESAI Dalam binar gemerlap Ibu Kota hingga semak belukar di pelosok desa, mereka tetap bersama dalam pelukan yang saling menguatkan. "Family means nobody gets left behind or forgotten" La Familia ©2019, versatilemons.