#1

146 16 23
                                    

Senin, 20 Desember 2019

Hari ini, sama seperti biasanya. Suara canda dan tawa menghiasi siang hari yang begitu panas, walau sedari tadi ac menyala dengan suhu yang cukup mendinginkan. Namun, hawa yang terasa tetap saja sangat panas.

"Hei!" Panggil seorang siswi yang duduk di bangku barisan dua paling depan kepada siswi yang tengah berbaring di atas lantai. Katanya sih biar adem.

"Kenapa? Panas banget nih, cepetan elah ngipasnya" ujar manusia tak tahu diri itu kepada temannya yang memegang kipas. Mendengar perintah dari siswi yang diketahui berbaring di atas pahanya, membuat teman yang memegang kipas menatapnya tajam, dan bangun begitu saja meninggalkan sang teman yang tengah kesakitan karena kepalanya yang otomatis terjatuh tak kala sang teman bangun karena kesal.

"Sorry elah becanda non!" Ujar manusia tak tahu diri itu kepada sang teman yang udah pasang wajah asem sambil duduk di bangkunya yang berada di barisan paling depan.

"Mampus!" Ledek seseorang siswi yang duduk tak jauh dari tempat siswi yang tak tahu diri itu berada.

"Hahahaha!" Ketawa siswi lain yang melihat temannya di kacangin karena udah buat kesal temannya yang lain.

"Maap atuh non! Becanda saia tadi itu, gak beneran kok. Maap ya non maap!" Ujarnya dengan ekspresi menyesal dengan gerakan tangan yang memohon maaf sambil berlutut di depan temanya yang di panggil nona tadi. Sedangkan siswi yang bernama lengkap Beauty Az-zahra Wenona atau yang lebih sering dipanggil nona itu menghempaskan kepalanya ke arah samping tidak ingin menatap siswi yang sudah membuatnya kesal.

"Nah kan ngambek nih nona, tanggung jawab tami!" Teriak siswi yang tadi mengatakan mampus kepada siswi yang dipanggil tami tersebut.

"Ya betul tuh, nangis anak orang kamu buat!" Lanjut manusia tinggi dan embul yang tiba tiba ikut nimbrung masalah tami dan nona.

"nNDAK SAYA NANGIS!" Teriak nona sambil menghempaskan kembali kepalanya kearah lain dan malas menatap tami yang berada tepat didepannya memohon mohon ampun kepadanya.

"Astaga kaget saya!" Ujar oliv siswi yang duduk di belakang tempat duduk nona, siswi itu sebenarnya lagi tidur tapi kebangun gara-gara teriakan nona yang cetar membahana mengalahkan pak haji sa'eh kalo marah kadang suka teriak, plus teriakannya ngagetin.

"Eh sorry non saya kira kamu nangis gara gara nih anak gembel satu, kan kalo nangis tinggal kita seret ajak anak ni ke empang depan sekolah biar nyebur sekalian" ujar siswi yang berpipi chubby yang ikut nimbrung tadi itu.

"Emang depan sekolah kita ada empang?" Tanya bingung siswi berpipi embul lainnya yang duduk di dekat nona, kepada siswi yang berada di samping tami.

"Nggak ada sih" bales farra, siswi yang dari tadi ikut-ikut nimbrung masalah anak dua itu. Mendengar jawaban farra, siswi yang bertanya tu memasang wajah datar.

"Goblin!" Ujar siswi lain yang lewat tak kala mendengar percakapan farra yang unfaedahnya nuzubillah. Sedangkan siswi bernama farra itu hanya senyum senyum gak jelas. Nona yang udah lelah dengan drama ini pun beranjak pergi meninggalkan tempat kejadian perkara. Siswi yang duduk disebelah nona tadi ikut pergi bareng nona entah kemana, sedangkan tami udah lari-lari ngejer nona buat minta maaf. Dan sisiwi yang dari tadi ngemampusin tami ikut pergi keluar mau lihat episode selanjutnya katanya. Dan farra balik ke tempat duduknya melanjutkan aktivitasnya yang unfaedah buat saya ceritain.

Sedangkan siswi yang pertamakali membuka percakapan udah bengong dari awal mula kejadian drama kipas terjadi antara nona dan tami. Siswi itu awalnya ingin bertanya kepada mereka namun, apalah daya saat tami ngomong ceplas ceplos.

ZCrosteeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang