6

2.5K 321 15
                                    

"Dan kenapa nggak mencoba aja menekuni hobi fotografi lo itu?"

"For now it's just a hobby. Lebih tepatnya belum ada niatan buat mendalami. Lagipula gue masih menikmati kok pekerjaan gue saat ini."

"Bukannya ga sesuai sama passion lo?"

Lisa tersenyum pada pria di depannya itu. "I know, but gue suka anak-anak. Just simple like that."

"Oh, I see."

Selang beberapa lama Rosé datang dengan wajah tak bersalahnya yang membuat Lisa ingin mencakar saat itu juga jika ia tak ingat ada orang lain disana. Ya seorang pria asing yang baru dikenalnya sejam lalu.

"Lis, sorry banget. Gue mau nemenin Chanyeol ke studionya. Jadi nggak apa kan lo pulang sendiri?"

Ini maksudnya Lisa ditelantarin gitu? Hey, yang maksa Lisa untuk kesini kan dia. Kenapa sekarang ia malah akan ditinggal, bersama dengan pria asing lagi. Sungguh sahabat terbaik sepanjang masa.

Lisa tersenyum. "Enggak, gue nggak apa pulang sendirian. Udah sana pergi sama Chanyeol."

Rosé sebenernya agak ngeri setelah melihat senyum mematikan Lisa. Bukan jenis senyum yang hangat seperti biasanya tapi senyum menakutkan yang hanya ditampilkan gadis itu ketika benar-benar kesal. Gawat, itu artinya Lisa sedang sangat kesal padanya. Tapi ini demi rencananya menjodohkan gadis itu dengan teman Chanyeol, Sehun. Berkorban sedikit tak apa kan, ini juga demi kebaikan Lisa kok.

Rosé mengembuskan napasnya pelan. Ia tidak boleh gugup, aktingnya harus kelihatan natural.

"Eh, atau enggak bareng Sehun aja? Lo lagi free kan? Boleh tolong anterin Lisa pulang?" Rosé menatap Sehun penuh harap.

Sementara Lisa berusaha meredam amarahnya. Rosé apa-apaan sih ini. Padahal dia bisa pesan taksi online untuk pulang seperti biasa. Kenapa harus diantar oleh pria asing yang bahkan baru dikenalnya sejam lalu?

Ini anak segini niatnya mau jodohin mereka?

"Oh iya boleh kok."

"Yeay! Makasih ya, Hun. Gue pergi dulu, bye! Have fun kalian, eh maksudnya anterin Lisa dengan selamat ya, Hun."

Lisa menyunggingkan senyum terpaksanya. Bukannya Lisa tidak menyukai pria setampan Sehun. Tapi Lisa tipe orang yang kurang nyaman berinteraksi dengan orang asing. Biasanya Lisa menjadi pasif. Berbicara seperlunya dan tidak akan menjadi orang yang mengawali sebuah pembicaraan. Jadi selama di mobil Sehun, mereka lebih banyak diam. Mungkin Sehun kehabisan topik pembicaraan atau memang pria itu juga sama sepertinya.

"Makasih ya, Sehun. Jadi ngerepotin. Padahal gue bisa pulang sendiri tadi."

"Santai, gue ga merasa direpotin kok. Maybe we can go out again next time?"

"Sure, I'll text you later."

"Ya udah gue balik ya!"

Lisa mengangguk tak lupa mengulas senyum manis andalannya.

Lisa berjalan memasuki lobi saat tak sengaja matanya menatap sosok Jaehyun. Senyumnya mengembang sekali lagi.

"Siapa?" tanya Jaehyun melirik kepergian mobil Sehun.

"Temennya Chanyeol. Tau Chanyeol kan? Ituloh cowok tinggi yang biasanya sama Rosie."

Sebelah alis Jaehyun terangkat. "Kok bisa sama dia?"

Sebelum menjawab mata Lisa lebih dulu menangkap bungkusan dengan logo gerai ayam langganannya di tangan Jaehyun. "Ayam?"

Jaehyun menatap Lisa yang menunjuk bungkusan di tangannya. Ia mengangguk lalu tersenyum. Memang tadi ia turun ke lobi untuk mengambil pesanan ayam gorengnya.

"Mau ga?"

"Ya mau lah." ucap Lisa semangat sampai tidak sadar jika menarik pria itu menuju lift terlalu cepat sehingga sempat menyenggol seseorang.

***

Blinkiesh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

resetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang