eleven

11.3K 99 1
                                    

Happy Reading

"Hhhhg"

Suara Mantha membuka mata sambil memegang kepalanya, dia melihat sekitarnya dan ternyata dia masih berada dikantor Zey seingatnya dia tadi pingsan.

"dia baik-baik saja pak, bapak tidak usah khawatir dia hanya kecapekan" suara lelaki paruh baya yang memakai setelan serba putih.

"terima kasih dok" ucap Zey.

"sama-sama" dokter tersenyum dengan ramah lalu menggalkan kantor Zey.

Zey mendekati ranjang dimana tempat Mantha sedang tertidur pulas, "kenapa, kamu sampai belain kesini" ucap Zey menyesali apa yang telah dia perbuat.

Karena hanya melihat wanitanya berpelukan dengan pria lain dia sampai harus menghianati wanita yang telah membuat harinya penuh dengan warna.

"maafin egoku, Noel" Zey mendekap tangan kecil Mantha sambil mengelusnya dan membenamkan kepalanya.

Mantha yang nyatanya sedari tadi memang sudah bangun hanya bisa tersenyum lalu mengelus kepala prianya itu, "sudah jangan menangis memang sifat kamu sedari dulu kaya gitu" ucap Mantha.

Zey mendongakkan kepalanya memdengar ucapan Mantha lalu menatapnya dengan lekat, "makasih" ucapnya serak menatap membuat Mantha yang keheranan.

"gapapa, kan aku cinta sama kamu emang kamu nggak cinta sama aku sampai mau ciuman sama orang lain" canda Mantha.

"nggak, mulai sekarang kamu cuman milik aku tidak ada yang lainnya" Zey sekarang sudah tidak ingin kehilangan wanita yang dia sayangi untuk kedua kalinya.

Mantha menepuk tempat disampingnya mempersilahkan Zey untuk tudur bersamanya, "kamu mau ngajak aku gituan" Zey yang salah pehaman dan mukanya memerah.

Melihat gerak gerik Zey membuat Mantha tersenyum geli, "hahaha, ya nggak lah aku mau kamu tidur disamping aku" katanya membenarkan dan menepuk tempat disampingnya lagi.

Zey tidur berhadapan dengan Mantha, dia sudah tidak memperdulikan urusan kantornya padahal sekarang mereka masih berada dikantor.

Masalah kantor sudah dia berikan kepada assisten kepercayaannya dan dia juga tidak berminat untuk pergi meeting kemanapun, dia masih ingin bersama wanitanya.

"kenapa kamu tadi ciuman sama si jalang kantor itu?" tanya Mantha.

"hanya untuk membuatmu cemburu tidak lebih" jawab Zey enteng.

"sekarang gantian aku, kenapa kamu meluk pria itu?" tanya Zey balik.

"ada dehh, yang penting nggak sampai ciuman kan" jawab Mantha sambil mengedipkan matanya menggoda Zey yang terlihat marah.

Pria memang seperti itu maunya yang wanita tidak boleh berhubungan dengan pria lain, tetapi jika si pria berhubungan dengan wanita lain pasti mereka akan merengek.

Jika wanita maunya menang sendiri dan tidak pernah ingin mengalah, walaupun sebenarnya wanitanya juga yang salah tetapi karena pepatah wanita selalu benar, ya you know lah.

Mereka berdua akhirnya tidur bersama di kamar yang disediakan di kantor milik Zey, yang digunakannya untuk beristirahat menghilangkan penat.

Siang berganti sore mereka berdua masih saja tertidur terdengar deringan handphone milik Mantha, mendengar kebisingan Mantha mencoba untuk membuka matanya.

Dilihatnya nomor Hadi di layar handphonenya, "hallo"

......

"lagi dikantor"

love affairs with my stepmom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang