bagian 1

8.6K 1K 160
                                    

Happy reading Guys

*

*

*

Wang Yibo, putra tunggal salah satu pengusaha terkaya di China duduk diam di dalam mobilnya yang terparkir di tepi sebuah danau karena tidak ingin pulang. Pria tampan itu menatap dingin pemandangan di depannya. Hari sudah mulai gelap. Namun pria tampan itu tidak niatan untuk pergi dari sana.

Drrrrt drrrrrt drrrrrt!!!!

Pria tampan itu menghela nafas melihat nama sang "MAMA" yang tertera di layar ponselnya. Ia menempelkan ponselnya ke telinganya.

"Iya ada apa Ma?" Yibo menghela nafas pelan.

"Kenapa kau belum pulang, ini sudah waktunya kita pergi menemui rekan bisnis babamu,"

"Aku tahu niat kalian hanya ingin menjodohkanku," ucap Yibo yang sudah paham dengan maksud orang tuanya.

"Bagus kalau kau sudah tau maksud kami, jadi pulang sekarang," ucap Nyonya Wang.

"Aku tidak mau," ujar Yibo yang disertai decakan kesal.

Setelah mengucapkan itu Yibo langsung mematikan sambungannya kemudian memadamkan ponselnya.

.

.

.

Di tempat lain tepatnya, tepatnya di sebuah kamar bernuansa putih-pink terlihat seorang pemuda cantik tengah membujuk ibunya.

"Maaaaaaa aku tidak mau dijodohkan, lagi pula aku masih 20 tahun perjalananku masih panjang," rengeknya sambil menggoyangkan lengan sang ibu.

"Zhan Zhan dengarkan Mama, ini demi kebaikanmu sekarang cepat bersiap, Mama tidak mau membuat rekan bisnis baba menunggu," ucap wanita paruh baya itu sambil berjalan meninggalkan sang anak yang terlihat mencak-mencak.

Xiao Zhan, putra tunggal pengusaha terkaya kedua setelah keluarga Sean. Postur tubuhnya yang ramping serta wajahnya yang cantik membuat seme mana pun akan jatuh cinta padanya. Xiao Zhan itu tengah memikirkan cara untuk menggagalkan perjodohan yang sudah di rencanakan oleh kedua orang tuanya.

Pemuda cantik itu bergerak gelisah. Ia menatap pintu kamarnya panik sambil berjalan mondar mandir seraya menggigit jarinya.

"Dulu baba dan mama tidak seperti ini, tapi kenapa sekarang mereka sangat memaksa," gumam Xiao Zhan kesal sambil melirik pintu kamarnya sinis.

Namun, tak lama wajah paniknya berubah menjadi seringaian menggemaskan.

"Baiklah, mama dan baba yang memaksaku melakukan ini," ucap Xiao Zhan sambil menjentikkan jarinya lentiknya.

Xiao Zhan berjalan mengendap keluar dari kamarnya dengan tas pink kecil tersampir di pundak kirinya. Dengan langkah perlahan Xiao zhan mendekati kamar orang tuanya kemudian menempelkan telinganya kepintu.

Terdengar suara orang tuanya yang tengah berbicara didalam membuatnya tersenyum lebar.

"Anak itu sangat susah diatur, aku menyuruhnya bersiap, tapi dia terus merengak," terdengar nyonya Sean mengomel dari dalam.

"Kau ini seperti tidak tau Zhan Zhan kita saja," terdengar suara sang ayah menjawab perkataan ibunya.

"Lalu kenapa kau juga belum bersiap," terdengar suara Nyonya Sean yang mengomeli sang ayah.

Destiny (Yinzhan_End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang