Part. 8

4 0 0
                                    

∆∆∆

Happy reading

Mataku langsung tertuju pada langit-langit ruangan. Putih. Ini dimana, kenapa wanginya sangat khas sekali. Ini bukan kamarku. Aku mengerjapkan kedua mataku. Dan melihat tanganku yang sudah dipakaikan infus. Aku berusaha mengingat apa yang baru terjadi padaku, sampai aku harus di infus seperti ini.

Ah iya, aku ingat. Aku dan Eunsa di tabrak motor dari arah berlawan dan aku tidak sadarkan diri. Lalu siapa yang membawaku kesini. Bagaimana dengan Eunsa.

"Aduh " ucapku saat hendak duduk. Aku memegangi kepalaku lebih tepatnya di keningku, terasa sangat sakit. Ibu yang melihatku hendak duduk pun dengan buru-buru mendekatiku. "Jangan langsung duduk, kamu masih lemah " ucap ibu membantuku untuk berbaring kembali.

"Eomma ? Bagaimana eomma bisa disini ? Dan apakah ini di rumah sakit ? " Ucapku sambil memegang tangan kiri ibu. "Eomma mendapat telepon dari Eunsa, iya ini di rumah sakit " ucap ibu.

"Eunsa, dimana dia eomma " ucapku lagi. Aku melihat sekelilingku, aku hanya mendapati ayah yang baru saja masuk ke dalam ruangan. "Dia pergi ke luar sebentar, dia mendapat telepon dari ibunya " ucap ibu. "Apa Eunsa juga terluka eomma ? " Ucapku. "Iya, lengan kirinya terluka. Tapi dokter sudah membalut lukanya " jelas ibu.

"Apa masih sakit ? " Tanya ayah. Aku mengangguk pelan. "Kaki kiriku sangat sakit " ucapku sambil memegang kaki kiriku. "Nanti kita bawa ke tukang urut, kalau kamu sudah dibolehkan keluar dari rumah sakit " ucap ayah.

"Yoona, kamu sudah sadar ? " Ucap Eunsa saat masuk ke dalam ruangan. Dia langsung berjalan mendekatiku. Dan duduk di kursi yang ada di samping ranjang. "Mian " lirihnya. "Hey kenapa kau meminta maaf ? " Ucapku dengan heran. "Gara-gara aku, kita jadi celaka " ucapnya sambil menundukan kepalanya.

"Ini bukan salahmu, sudahlah. Kita korban disini " ucapku. "Bagaimana lukamu ? " Tanyaku sambil melihat lengannya. "Sudah lumayan, tapi masih sakit digerakan " ucapnya. " Siapa yang membawa kita kesini ? " Ucapku.

"Jimin, Jungkook dan satu lagi aku tidak kenal " ucapnya. "Jinjja ? " Ucapku sedikit kaget. "Ne, mereka ada diluar " ucapnya. "Eomma sama appa ke bawah dulu ya, mau belikan kalian makanan dulu " ucap ibu kemudian keluar ruangan. Aku hanya mengangguk saja begitu juga dengan Eunsa.

"Bentar aku panggil mereka " ucap Eunsa segera berdiri dan berjalan menuju pintu. Aku mengangguk saja. Tak butuh waktu lama, Eunsa pun memasuki ruangan lagi dengan dua laki-laki, yang tak lain adalah Seokjin dan Jungkook. Tunggu dimana Jimin ?.

Seokjin tersenyum dan berjalan mendekatiku, "gimana keadaan kamu ? Udah mendingan ? " Tanyanya, dari raut wajahnya terlihat bahwa dia cemas. Aku tersenyum kecil "masih lumayan sakit, tapi masih bisa aku tahan " ucapku. "Kalian cuman berdua ? " Tanyaku. "Jimin pergi ke rumah Hoseok hyung, ada urusan yang penting katanya " sahut Jungkook. Aku ber oh ria.

∆∆∆

"Eomma aku mau pulang saja, disini tidak nyaman" rengekku. Siapa yang tidak bosan saat berada di rumah sakit dan tidak melakukan apapun. Hanya berbaring saja. Pasti semua orang akan merasa bosan.

"Sayang, dokter bilang kamu belum pulih sepenuhnya. Besok atau lusa baru boleh" ucap ibu sambil mengelus puncak kepalaku. Aku hanya mengerucutkan bibirku. "Manyun, manyun, jelek ish " ucap ibu sambil tertawa. Aku pun ikut tertawa.

Reunited With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang