Part 10

14 4 0
                                    

Setelah seminggu Belva menangis karena Jefford menghilang tanpa kabar, akhirnya sekarang dia sudah bersama Jefford.

"Ini es krim nya" ucap Jefford menyodorkan sebuah kantong berisi es krim.
"Makasih" sahut Belva tersenyum manis

Lo tuh udah dewasa tapi ada sisi dimana lo ingin jadi anak kecil di depan gue, gemes ucap Jefford dalam hati sambil memandangi Belva yang tengah memakan es krim nya.

"Pelan pelan makan nya, gue ga akan minta ko" ucap Jefford mengelap bibir Belva yang belepotan es krim

Deg! Wajah Belva memerah seketika diperlakukan seperti itu. Dia tersenyum malu, maniss sekali. Membuat Jefford mengacak ngacak rambut coklat wanita itu.

"Ko lo baik sama gue sih?" Tanya Belva sambil terus menjilati es krim nya.
"Lo kenapa nyariin gue selama seminggu?" tanya Jefford kembali.
"Ih lo kebiasaan deh kalo ditanya malah nanya lagi" ketus Belva sambil memajukan sedikit bibir nya
"Jangan marah marah terus, ntar gue ilang lagi loh" ucap Jefford mampu membuat Belva membulatkan semua matanya tanda kesal
"Hahahahaha engga bercanda ko" sambung Jefford dibarengi dengan mencubit pipi Belva.

Entah harus berapa kali dia menyembunyikan wajah merah nya setiap diperlakukan manis oleh si dingin Jefford. Semua orang di sekolah nya menganggap Jefford sangat dingin, namun yang dirasakan oleh Belva, Alvyn, dan Jim itu semua hanya kadang kadang. Yaps, Jefford kadang dingin, kadang hangat, kadang semenyebalkan mungkin.

"Pulang yu, udah sore. " ucap Jefford
"Makan di rumah gue dulu ya, sekalian ngembaliin jaket yang lo selimutin gue waktu di perpus, udah gue cuci koo hahahaha" sambung Belva manja
"Iya iya ayoo hahaha" sahut Jefford sambil menggenggam tangan Bela dan keluar dari cafe tersebut. Dan Belva, matanya tak lepas dari tangan Jefford yang menggenggam tangan nya dengan lembut.

^^^
"Maa, paaa aku pulang" teriak Belva.
Mama dan papa keluar dan menyambut datangnya Jefford saat itu.
"Eh nak, kamu kesini lagi. Kemana aja sayang?" Tanya mama pada Jefford.

"Ada ma hehe" jawab Jefford sambil mencium tangan mama dan papa Belva.
"Yuhuuuuuuu anakmu disinii yuhuuuuuuu" ucap Belva sambil memutar bola mata hitam nya itu.
"Ayo nak masuk, mama udah masak tadi. Tapi sayang sekarang mama harus keluar nemenin papa meeting. Anggap aja rumah sendiri ya, dimakan juga masakan mama nya Belva" ucap papa sambil menepuk nepuk bahu Jefford.
"Siap paa" ucap Jefford sambil bergaya hormat grak
"Hahaha ayo ma, keburu malem. Dahh kami pergi dulu" ucap papa pada mama.

"Astaga sedurhaka itukah aku sehingga aku tidak dianggap disini?" ucap Belva dengan penuh drama
"Mandi kamu, masa ada orang ganteng ga mandi" sahut papa kemudian mereka tertawa melihat kelakuan Belva itu.

"Lo mau tunggu di meja makan atau di ruang tamu? Gue mau mandi dulu" tanya Belva
"Ikut" ucap Jefford datar
"Mau gue tusuk pake peso?" sambung Belva sambil memegang pisau
"Hahhaah ya kali. Sana cepet mandi"
"Kalo mau minum ambil aja ya" ucap Belva tertawa
"Hm" sambung Jefford.

Karena bosan menunggu, akhirnya Jefford mengambil minum di dapur. Lalu kembali ke ruang tamu sambil melihat satu satu foto yang terpajang disana.

Deg! Jefford melihat 1 foto yang tidak asing.

"Hey lagi apa?" tanya Belva yang sudah selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.
Jefford memeluk Belva tiba tiba
"Eh lo jangan macem macem ya kalo engga gue tonjok nih" ucap Belva
"Ira?" Ucap Jefford sambil melepaskan pelukan itu
"Eh, ko lo tau nama panggilan waktu gue kecil sih?, Ini jaket lo" tanya Belva biasa saja lalu menyodorkan jaket Jefford

"Ini lo kan?" Tanya Jefford menunjuk foto yang membuat dia tercengang tadi
"Hm ya, itu sama Efod temen gue, gatau deh dia sekarang dimana. Soalnya waktu itu kita ketemu di taman waktu gue lagi main. Terus dia jatoh depan gue, akhirnya gue tolongin dia deh."
"Iraa" ucap Jefford memandang Belva
"Mata lo mirip Efod hahaa" sahut Belva
Jefford mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan sebuah foto
"Eh ko lo punya foto gue waktu ke-" ucapan Belva terpotong lalu dia memandang Jefford sangat dalam
"Gue Efod, Ra"
Seketika Belva menangis dan memeluk Jefford
"Lo kemana aja? Gue kangen" tanya Belva tersedu sedu
"Lo mau tau kenapa gue nyimpen foto ini dan jadi orang yang dingin?" Tanya Jefford pada Belva
"Kenapa?" Ucap Belva sambil menghapus air mata di pipi nya.

Nahhhh ngegantung kann?? Sengajaa hehe author pengen bikin part 11 dengan judul buat nyeritain alasan Jefford  untuk ituu. Makanyaaa stay tune yaaa♥️

Selasa, 29 Oktober 2019

Nidya Angelica

JEFFORD.D.A

JEFFORD.D.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang