Kaleng bir yang nyaris menempel ke bibir Forth tiba-tiba tumpah karena seseorang menoyor belakang kepalanya.
“Pinter, Pacar sakit, lu malah mau mabok di sini.” Vika cewek teman sekelas Forth duduk di depannya.
“Beam... dia sakit?” Forth bertanya antara tidak percaya dan takut salah dengar.
“Iya, pacar lu siapa lagi...” Vika tahu, sebetulnya bir tidak bisa membuat Ketua Angkatan itu mabuk.
“Dia baik-baik aja waktu pagi gue telpon.”
Vika memutar mata malas “Pagi... ini jam berapa? Liat twitter-nya Kit deh.”
Forth menurut, mengambil ponsel yang dari tadi tidak ia keluarkan, repot jika lowbat jadi alasan. Ia membuka twitter dan langsung mencari akun Kit. Benar, pacar Ming itu memposting foto setengah wajah seseorang dengan kompres di kening.
Forth tahu benar siapa yang ada di foto itu. Ia langsung keluar dari bar, mencari tempat agak sepi untuk menelpon.
Butuh 2x panggilan sampai telpon Forth diangkat “Beam... kamu sakit?”
“Nggak...” singkat, tapi terdengar lemah.
Forth menghela napas “Kita video call.”
Ada jeda sebelum Beam menjawab pelan “Iya... Gue sakit.”
“Sakit apa? Tadi pagi aku telpon nggak ada masalah.”
“Diare, muntah juga...tapi udah mendingan kok, tadi Pha beliin obat.”
“Kok nggak ke dokter? Udah berhenti?”
“Udah mendingan kok... Diarenya udah berhenti...” artinya Beam sama sekali tidak ke dokter.
“Muntahnya sering?”
“Satu jam...”
“Satu jam lalu berhenti?”
“Satu jam sekali...”
Forth menghela napas lagi. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang calon dokter sekeras kepala ini “Besok aku pulang kok...”
“Iya...” Beam menghela napas lalu berkata “Hati-hati...”
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bazaar || Forthbeam
Hayran KurguBehind The Scene Of Paveldome real event. But in 2moons2 universe... . . .