Forth sudah hapal tabiat pacarnya, ketika ingin bicara sesuatu tapi dipikir-pikir dulu. Beam akan menggembungkan pipi, sampai cekung pipinya terlihat makin dalam.
“Ada apa?” Forth menggenggam jemari tangan Beam yang menyender padanya. Mereka saat itu sedang nonton Netflix bareng.
Beam menarik napas “Jadi… tau kan, ada acara Promosi Fakultas, bulan depan?”
Forth mengangguk. Tangannya pindah memainkan rambut Beam.
“Gue dimintai tolong jadi cast video promosi… gitu.”
“Okay?” Forth masih tidak tahu masalahnya di mana, kenapa Beam sampai galau begitu.
Beam mendongak, “Syutingnya besok. Gue berangkat pagi,..”
Forth mencium kening Beam “Ya udah, nginep di sini berarti. Besok berangkat dari sini aja…” tangan kekarnya mulai masuk ke kaos kemeja pacarnya.
Sebuah konsekuensi jika weekend tidak bisa bersama.
.
.
.
Dua Minggu kemudian..."Lu udah liat video promosi fk?" Vika yang baru datang bersama Bank duduk di sebelah Forth.
"Oh, udah up ya?"
Vika dan Bank saling tatap, mereka kaget. Kaget betulan.
"Eh mendingan... Nggak usah nonton deh." Bank terlihat panik. Dan memang panik.
"Apaan sih..." Jelas Forth tidak bisa dilarang. Ia mulai scroll akun sosmed fakultas kedokteran.
"Eum... Maksud gue itu kan, nggak relevan banget promosinya. Kedokteran gitu, kenapa malah dibuat romance dreamy begitu..." Vika terus bicara. Pengalihan isu agar Forth tidak emosi. Karena jika Forth tidak tahu video itu sudah di upload, berarti Beam tidak cerita. Dan ia bisa ngamuk nantinya.
Benar dugaan cewek itu. Wajah Forth langsung kesal. Seperti berhadapan dengan Maba cengeng tukang ngadu.
"Masih bagusan video teknik kan..." Vika berusaha mendinginkan suasana yang terasa seperti Padang pasir. Padahal sudah hampir pukul 6 sore.
Forth tidak menjawab. Ia buru-buru pergi setelah meraih tas.
Forth justru tidak pulang ke condo. Ia mampir makan malam di kedai mie dekat kampus. Bukan menghindar, tapi ia tidak ingin bertemu Beam jika sedang agak emosi. Efeknya sama seperti menghantamkan kedua batu.Masalahnya jika diurut lagi, ya karena Beam tidak mengatakan dengan jelas, konsep promosi video fakultas itu seperti apa. Ia sama sekali tidak ingat Beam membicarakan ‘romantic thing’ akan ada di video itu.
Terdengar childish, tapi... Forth merasa dibohongi.
Selagi menunggu antrian untuk memesan, ia melihat Kit duduk sendiri di salah satu bangku. Cowok itu makan sambil terus membaca buku di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bazaar || Forthbeam
FanfictionBehind The Scene Of Paveldome real event. But in 2moons2 universe... . . .