Prolog

106 5 1
                                    

Sebelum memutuskan untuk membaca ini, siapkan perasaan kalian. Aku terlalu kasian pada kisah ini, terlalu berat untuk diceritakan, namun, sayang, apabila seluruh dunia tak tau bagaimana istimewanya pria itu.

Dia, malaikat tak bersayapku.
Meski begitu, dia juga sayap pelindungku.
Yoo Jimin, namanya.
Pria paling hangat dan lembut yang pernah kutemui.
Ya, dia orangnya. Dan juga, satu-satunya.

Sebelum berpamitan, aku sempatkan menulis ini– ungkapan rasa syukurku karena memiliki dia dalam hidup ini–

Namun, malaikat pasti akan marah, karena setelah doaku dijawab lewat hadirnya, aku justru egois dan memilih mengakhirinya dengan cara yang berdosa.

Jimin, maafkan karena aku curang.
Maaf, karena aku egois.
Maaf, karena meninggalkanmu.
Maaf, karena memilih cara tak benar ini.

Namun, aku yakin, hatimu yang patah hari ini akan sembuh pada waktunya.
Saat proses itu terjadi, kumohon, jadi laki-laki yang kuat ya.

Banyak yang ingin kusampaikan, bahkan aku juga belum sempat menyombongkanmu pada seluruh isi alam semesta bahwa aku sangat beruntung memiliki kamu sebagai kekasihku, sayangnya, lagi-lagi hanya kata maaf yang dapat kukatakan, maaf karena memilih cara ini untuk pergi.

Kamu adalah cahaya yang datang kedalam hidupku–sumber dari segala sumber nafasku. Terima kasih karena datang hari itu, kuharap kamu tidak muncul lagi kali ini agar aku bisa pergi. Jangan bersedih terlalu lama, sejatinya–hati itu tidak akan patah selamanya–

Sebuah hadiah untuk orang yang kusayangi, jangan bersedih lagi.
Peluk hangat dari kedamaian,
Kekasihmu.
Bintang Kecilmu.
Cahaya yang akan redup.
-Lim Lilly.

°°°

Perpisahan memang selalu menyakitkan, sesingkat apapun pertemuannya.

Kisah yang terlalu kasian untuk kutulis sehingga perlu bertahun-tahun untuk berani memulainya, kisah sedih yang bahkan memikirkannya saja membuat hatiku terasa sakit, kisah yang keinginan tokoh utamanya sangat sederhana– hanya ingin tetap bersama dan hidup selayaknya kebanyakan orang.

Kisah yang kuingin kalian tahu sampai akhir–
Kisah sedih ini, jangan biarkan jadi merana.

Kisah ini–

Welcome to prekuel :
Boy Series Pt.3–
BOY WITH SWEETNESS
PARK JIMIN

°°°°

Tetaplah membaca sampai akhir, karena sekali saja kamu jim'in' you never can jim'out'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetaplah membaca sampai akhir, karena sekali saja kamu jim'in' you never can jim'out'

Salam sayang, Purple Matcha -Alya Laksmi-
💜💜💜

©13 Maret 2022

Boy With Sweetness | JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang