Boy With Sweetness
Part 8 : Cute JealousySeluruh isi dunia harus tahu kalau aku menyukaimu~
•••
"Kamu terlambat!" Jimin berseru kala melihat Sindy akhirnya datang.
Sindy agak terkejut melihat laki-laki itu yang sudah mencegatnya di parkiran rumah sakit.
"Oh, ada apa dengan kepalamu?" tanya Sindy saat menyadari kepala Jimin yang masih terbalut perban di balik topi kupluk yang dikenakannya.
Jimin memutar bola mata, berfikir sejenak, kemudian mengangkat bahunya acuh tak acuh, "Terjadi insiden sewaktu kamu pergi."
"Kamu kecelakaan? Terjatuh? Apa bagaimana?" tanya Sindy mendadak cerewet.
Jimin benci ditanya, ia risih.
"Hanya terluka." jawabnya dengan penekanan dan raut wajah yang terlihat tak suka.
Bisa membaca situasi, Sindy jadi enggan bertanya lagi, bodo amat juga, toh, bukan dia yang membuat laki-laki ini terluka.
"Baiklah, aku takkan bertanya lagi."
Jimin tersenyum, "Apa sekarang kamu mau bertemu dengan Lilly?" tanya Jimin semangat.
"Jadi, kamu menungguku sambil kepanasan disini hanya untuk itu? untuk kukenalkan dengan Lilly?"
"YA." jawab Jimin tegas sembari tersenyum senang.
Sindy nyaris tak percaya dengan apa yang ia lihat, tingkah laki-laki ini memang aneh sekali.
"Ya sudah, ayo masuk." ajak Sindy.
"Ah ya, sini kubantu, kamu sepertinya membawa banyak barang." ujar Jimin sembari mengambil kantong kresek yang dipegang Sindy sejak tadi.
"Iya, aku membawakan makanan kesukaan Lilly." jawab Sindy sembari berjalan masuk ke lobby rumah sakit.
"Lilly suka apa?"
"Banyaaak hal."
"Apa saja itu?"
Sindy menoleh kearah Jimin yang berjalan di sebelahnya, "Kamu penasaran?"
Jimin mengangguk dengan polos, "Banget."
"Tanyakan langsung pada orangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy With Sweetness | Jimin
FanficIni bukan kisah yang akan berakhir seperti yang kalian harapkan, jika tetap ingin membaca, maka, tegarkan hati kalian. Welcome to prekuel : Boy series pt.3 (Park Jimin) Hanya orang sedih yang akan memahami perasaan orang sedih lainnya. Hatimu yang...