Part 4 : Kesedihan

28 0 0
                                    

BOY WITH SWEETNESS
Part 4 : Kesedihan

BOY WITH SWEETNESSPart 4 : Kesedihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Jimin kepada Lilly–gadis yang ia temui beberapa hari lalu–gadis belia yang hampir saja bunuh diri dari lantai 3 gedung rumah sakit kejiwaan ini–

"Masih kesepian. Seperti biasa." jawabnya singkat sembari menatap langit yang terlihat cerah itu.

Jimin tersenyum kecut, "Sama. Aku juga."

Lilly seketika mengalihkan pandangannya menatap Jimin, "Kamu juga? Merasa begitu?"

"Kalau kita tidak merasakan hal yang sama, mustahil kita akan ada di tempat ini bukan?"

Lilly menunduk–terlihat sedih–

"Benar juga." jawabnya lirih.

"Kamu sakit apa?" tanya Jimin santai. Seharusnya ia tak menanyakan hal-hal seperti itu–sesuatu yang sensitif terhadap orang yang baru saja ditemuinya–

"Entahlah–aku hanya tiba-tiba ada disini, mungkin orang tuaku berfikir aku gila."

"Berarti orang tuaku juga berfikir kalau aku gila." Jimin menyahut begitu yang entah kenapa membuat Lilly merasa bersalah.

"Eh, bukan gitu maksudku, kondisi kita berbeda–"

"Namun, situasi kita sama."

"Ah, sudahlah, aku malas berbicara denganmu." Lilly mendadak merajuk, "Lagian aku juga tidak mengenalmu, kamu juga selalu mengganguku sejak hari itu, seharusnya aku langsung loncat saja dari gedung waktu itu, ah, menyebalkan sekali."

Jimin tertawa kecil melihat Lilly yang mengomel tidak jelas, gadis itu benar-benar terlihat sangat manis ketika berbicara cepat.

"Ngapain juga kamu ketawa?" tanya Lilly sensi.

"Kamu lucu." jawab Jimin.

"Kamu menyebalkan!"

"Aku mau berteman denganmu, namaku Yoo Jimin. Y-O-O J-I-M-I-N" ujar Jimin sembari mengeja pelan namanya.

"Aku nggak mau temenan sama kamu." tolak Lilly.

"Ayolah–jangan sombong begitu." sahut Jimin.

"Terserah aku, suka-suka aku dong!"

"Ya sudah kalau tidak mau jadi temanku, kamu jadi pacarku saja. 4 tahun lagi, kalau aku sudah 17 tahun, kita pacaran ya."

Boy With Sweetness | JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang