Part 6 : All Falls Down

23 0 0
                                    

Boy With Sweetness
Part 6 : All Falls Down

Untuk pertama kalinya sedih sendirian tidak lagi terasa menyenangkan–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pertama kalinya sedih sendirian tidak lagi terasa menyenangkan–

•••

"Sindy." Jimin memanggil gadis itu agak keras dan penuh penekanan membuat yang punya nama menghentikan langkah kakinya dan berbalik menghadap kearah Jimin.

Sindy menatap laki-laki itu dengan heran, tidak merasa mengenalnya, tidak merasa pernah bertemu, pokoknya hanya orang asing baginya.

Atau, salah satu dari ratusan ribu pengikutnya di sosial media. Entahlah, dia terlalu malas menggunakan otaknya untuk berfikir.

"S–siapa, ya?" tanya Sindy akhirnya karena Jimin tak kunjung berkata apapun.

Jimin yang awalnya berjarak hampir lima meter dari tempat Sindy berdiri secepat mungkin mendekat, ia kemudian menjabat tangan Sindy dengan percaya diri.

"Yoo Jimin, aku Yoo Jimin. Tolong ingat namaku, sangat mudah'kan? Y-O-O  J-I-M-I-N." ujar Jimin semangat sembari tersenyum manis.

Sindy masih sedikit keheranan melihat reaksi Jimin yang dapat dikategorikan berlebihan.

"Oke, aku akan mengingat namamu." sahut Sindy yang mulai rada takut, jangan sampai dia bertemu dengan sesaeng fans di rumah sakit jiwa.

Bukan apa-apa, Park Sindy itu bisa di kategorikan seorang influencer dengan  ribuan follower di ask.fm dan cukup terkenal karena sering membuat cover lagu kemudian mengunggahnya di facebook miliknya.

Tak heran juga, Sindy itu cantik, pintar menyanyi dan bermain alat musik, dari keluarga mapan, dapat dikatakan idola para laki-laki di sekolahnya.

"Lalu, namamu siapa?" tanya Jimin yang malah makin membuat Sindy kebingungan.

"Aku?"

"Iya, siapa namamu?"

"Bukankah kamu tadi sudah memanggil namaku?"

"Ya, tapi aku ingin tau namamu dari dirimu sendiri, selayaknya orang berkenalan pada umumnya."

Sindy akhirnya pasrah, ia manggut saja, malas mencari perkara, " Park Sindy." jawabnya cepat. Mulai merasa muak dengan pertemuan ini.

"Boleh jadi temanmu?" tanya Jimin kemudian.

"Untuk apa berteman denganku?"

Boy With Sweetness | JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang