MC_9

7.9K 301 21
                                    

TER_AKHIR

brian pov (again)
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku dan Rangga telah sampai di apartemen Rangga. Apartemen yang sama dengan yang dulu aku pernah di bawa oleh Rangga waktu kejadian berkelahi dengan Gio. kami sampai di apartemen tepat jam lima sore karena Rangga tadi membawaku pergi kebeberapa tempat untuk mencari hiburan.

Bisa di bilang, apartemen ini sangat mewah. Maklumlah namanya juga CEO apa-apa pasti maunya yang terbagus dan terbaik. Tetapi, jika menurut ku pribadi apartemen ini biasa saja kok.

Yaahhh,,, karena keluarga ku juga termasuk kedalam golongan orang kaya. Kalau masalah ayahku memohon agar aku bisa bekerja di perusahaan Rangga sih katanya ingin membuat ku menjadi orang yang bertanggung jawab. Katanya, kalau aku berada di lingkungan yang bukan kekuasaanku aku bisa belajar untuk menghargai orang lain. Entahlah aku juga tidak paham maksud dari ayahku.

Sekarang kami sudah masuk ke apartemen Rangga, apartemen nya sangat rapi. Berbanding terbalik dengan apartemen ku yang sangat berantakan.

Karena aku sudah sangat lelah, aku langsung duduk di sofa dan menyalakan televisi. Aku seperti terlihat sebagai tuan rumahnya dan Rangga lah yang seorang tamu. Hahaha.

" Brian, lo mau mandi kapan? Gue siapin airnya sekarang ya? " suara berat Rangga menyapu pendengaran ku, kualihkan pandanganku dari televisi dan menatapnya sejenak. Setelah itu aku kembali memfokuskan mataku ke pada televisi untuk melanjutkan tontonanku kepada si kotak kuning dan si bintang merah jambu.

"terserah lo deh Rangga, yang penting airnya anget ya kaga panas". Setelah aku mengatakan hal tersebut, Rangga langsung berlalu pergi. Mungkin ia akan menyiapkan ku air hangat untuk mandi.

Aku menghabiskan beberapa menit untuk menyelesaikan acara menonton kartun spongebob itu. Tepat saat kartunnya selesai, Rangga datang kepada ku. Dia sudah tidak mengenakan pakaian formalnya, sekarang ia berpakaian santai dengan memakai kaos hitam dan celana pendek selutut yang juga berwarna hitam. Dapat ku tebak dia baru saja selesai mandi, karena rambutnya yang basah serta handuk yang bertengker manis di pundaknya.

Entah kenapa, melihatnya dalam keadaan seperti itu membuat jantung ku berdegup dua kali lipat lebih kencang. Rangga terlihat sangat tampan dengan rambut basah, tetapi masih tampanan aku kok. Tenang saja. Mungkin??

"Brian, air lo udah siap. Mandilah dulu, lo pasti bau karena belum mandi"

Aku masih belum menjawab, karena aku sedang terpesona oleh nya. Bagaimana bisa tuhan menciptakan Rangga dengan begitu sempurna?? Aku yakin dulu waktu sekolah Rangga lah yang menjadi most wanted bad boy .

"Brian?? " Rangga kembali memanggil ku, sekarang dia juga mengibas-ngibaskan tanganya di depanku yang dapat membuat ku kembali tersadar dari lamunanku.

"apaan sih lo Rangga!! Nggak tau orang lagi enak-enak ngelamun!! " setelah sadar seutuhnya, aku menepis tangan Rangga dan berdiri, hendak pergi mandi namun tangan ku ditahan oleh seseorang dan orang itu adalah Rangga pastinya.

"ada apa lagi hah?!! Gue mau mandi. " aku membalik tubuhku dan menghadapnya. Dapat kulihat dia sedang tersenyum? . Ya dia benar-benar tersenyum loh permisa. catat , tersenyum bukan menyeringai. Dan apa-apaan ini?!! Kenapa ketika dia tersenyum aku merasa diriku kalah tampan. Sialan dia benar-benar saanggaattt tampan ketika tersenyum.

MY CEO 🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang