MC_6

5.3K 306 18
                                    

TER_MARAH??

brian_pov

Setelah kejadian mendominasi tersebut, sekarang Rangga sangat sering menggoda ku. Kapanpun dan dimanapun. Tidak peduli tempat maupun waktu, setiap ada kesempatan dia pasti akan langsung menggoda ku. Entah mencuri sebuah ciuman, pelukan atau hal lainya. Dia pasti akan melakukannya.

Seperti saat ini, Di kantornya dan di ruang kerjanya.  Dia sedang berusaha untuk melakukan sex dengan ku. Dan tentunya akan aku tolak sebisaku. Hey, aku ini masih normal. Mana mungkin aku mau melakukan sex dengan seorang laki-laki yang sama seperti ku? Bagaimana bisa dua batangan  saling  beradu?

Sial....  Memikirkannya saja sudah membuat ku mual. Dan sialnya lagi, kini Rangga tengah berusaha untuk melepaskan kemeja yang aku kenakan. Dengan posisinya yang di atasku dan aku yang terlentang di atas meja kerjanya. Hanya saja kaki ku masih menapak pada lantai.

Dan apa-apaan ini? Kenapa aku bisa sedang mengangkanginya? Sial, aku benar-benar terlihat seperti seorang jalang.

"ugh..  Berengsekkk... Menyingkir lah dari tubuh gue!.. " kata-kata ku keluar dengan tertahan karena Rangga yang tengah menindihku dengan tubuhnya. Hey, dia benar-benar berat jika kau ingin tahu.

"ada apa baby ?? Bukankah kau sangat penasaran dengan rasanya jika dua batang  saling beradu? " dia menjawabnya dengan sebuah seringai tipis di wajahnya yang membuat dia menjadi lebih tampan? Ouh tidak. Apa yang sedang kau pikirkan Brian, kau jauh lebih tampan dari pada dia.

" menyingkir lah, gue gak mau ngelakuin semua ini! Gue bukan gay! Gue bukan homo yang menjijikan kayak lo! " ucap ku dengan nada ketus seperti biasanya. Dan anehnya, Rangga yang biasanya akan membalas ucapanku dengan candaan recehnya kini malah hanya diam mematung setelah mendengar apa yang baru saja aku katakan.

"coba lo ulangi apa yang lo bilang tadi" rahang Rangga mengeras, dia sepertinya sedang marah. Jujur, dia sedikit menakutkan saat ini, tapi aku gak bakal mau menunjukkan rasa takut ku. Dan, kenapa dia berbicara lo_gue? Juga Dengan nada yang terkesan dingin ?  Dia  biasanya akan selalu berbicara dengan lembut. Apa aku salah bicara?

"Gue bukan gay dan homo menjijikan kayak lo! "  jawab ku mantap. Dan sekarang dia mundur beberapa langkah dan membuatku bebas sehingga aku bisa kembali berdiri dengan benar dan merapikan pakaianku.

"lalu? Apa yang lo ingin kan? " dia melontarkan sebuah pertanyaan kepadaku. Hah? Apa yang aku inginkan? tentu saja memintanya menjauhiku.

"gue mau lo pergi dari hidup gue! Gua gak mau lagi melihat batang hidung lo! Dan jangan pernah ganggu Gue lagi! " tiga permintaan aku lontarkan kepadanya. Dia masih diam mematung di hadapanku. Apakah dia akan menyetujuinya? Entah kenapa perasaan ku sedikit berharap dia menolaknya.

Ku lihat dia menggambil nafas sangat dalam dan menghembuskanya. "oke. Gue gak bakal lagi gangguin lo, gak bakal lagi datang ke kehidupan lo yang normal   itu_"

Dia menjeda kalimatnya dan menampilkan kembali smirk yang tadi sempat hilang.  Dan juga,  kenapa aku merasa ada yang sakit ketika ia mengatakan hal tersebut?  "tapi kalau lo sendiri yang datang menemui gue,,,  gue gak bakal ngelepasin lo buat yang kedua kalinya. "

Aku masih diam dan mencerna baik-baik apa yang dia katakan. Jadi selama aku tidak menemuinya dia gak bakal menggangguku? Hmm lumayan lah.

MY CEO 🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang