Aku tak pandai harus mulai dari mana,tapi tidak menutup niatku untuk memulainya.
Waktu aku duduk di bangku Sekolah Dasar
Aku dibilang memiliki karakter yang lucu,Temen sekelasku cukup senang dengan kehadiranku dengan tingkah laku yang kubuat.
Padahal semua yang kulakukan secara spontan tanpa sengaja tapi cukup menghibur mereka.
Sewaktu ketika saya berjalan menuju kantin untuk membeli makanan bersama sahabat sekolah saya Rizky dan Gilang,"Woi lihat orang yang didepanku besar kali badannya"kata Gilang.
"Yaudah ayok kita pukul kepalanya.."balasku sambil berlari menuju orang yang berada didepanku sambil memukul kepalanya menggunakan tangan ku.
Balasku lagi " Lari woi..!! Larii mencar..."
Sontak kami bertiga langsung lari mencar,aku sembunyi ke perpustakaan sekolah hingga bel berbunyi dan akhirnya aku segera menuju kekelas dan kagetnya,Rizky dan Gilang sudah babak belur didalam kelas,aku langsung menghampirinya sambil tertawa.
"Hahahaha.... kok bisa?" Tanyaku.
"Kami dikepung dengan teman temannya
dibelakang sekolah... abis tuh.. diselesaikannya kami,sakit kali bangsat hahaha" balas Rizky yang dengan murung dan terakhir dia ketawa karna merasa seru." Serukann..?" Kataku,sambil berjalan menuju bangkuku.
"Iyajuga sih... hahah" balas Gilang.
Aku mencari informasi ternyata yang kami kerjain adalah abang kelas kami yang duduk di kelas 6 sekola dasar,sedangkan kami masih duduk di kelas 3 sekolah dasar
Kami tidak tahu siapa nama orang yang berada tepat didepan kami,tapi jika kamu membaca ceritaku ini aku mewakili teman temanku meminta maaf sebesar besarnya.Namun hal buruk yang sering saya lakukan
Adalah berkelahi dengan anak laki-laki dikelas hanya agar menjadi nomor satu laki-laki kuat dikelas yang dulu dikenal dengan kata Pala Puak begitulah sebutan kami,tapi niat salah saya itu belum berhasil dari kelas dua sekola bangku dasar hingga empat sekolah bangku dasar saya selalu di peringkat ke-dua,peringkat ke-satu di pegang oleh Razik karena saya belum pernah menang berkelahi dan kami selalu bermusuhan tak pernah saling tegur.
Razik adalah Teman satu kelas saya dia sangat disukai oleh guru-guru disekolah bahkan ia lumayan banyak dikenal disekolah.Dirumah,saya bermain dengan 2 orang sahabat saya yang bernama Ridho dan Sukri,mereka teman dekat saya.Ridho kelas dua SMP dan Sukri duduk dikelas 1 SMP.Disekolanya mereka berdua dikenal dengan kenakalannya oleh guru suka berkelahi dan saya bermain dengan orang yang lumayan jauh umurnya diatas saya, suatu hari saya bertanya kepada mereka disamping rumah Ridho.
"Bang kayak mana supaya jadi palak puak dikelas" tanyaku.
"Hajar aja anak orang sampe nangis" jawab Sukri dengan nada sedikit becanda.
"Tapi satu kamu gaboleh gampang nangis" sambut Ridho.
"Oh iya... tapi coba aku pukul perut mu bang Dho udah keras ga pukulan ku"tanyaku
"Oke...heheh" jawab Ridho sambil sedikit tertawa
"Huaaa...ehh"balasku sambil memukul perut Ridho.
"Aduhh..!!" jawab Ridho sambil sedikit menahan sakit dengan kedua tangannya langsung memegang perut.
"Hahahahhah..." Balas Sukri tertawa tebahak bahak.
Ketika saya menduduki bangku kelas 5 SD
Saya diacak kelasnya dengan teman teman saya hingga kami semua berpisah dan saya memikili teman-teman baru.Mereka sudah mengenal saya sebelumnya dan saya pun sebaliknya jadi ga terlalu kaget dengan teman kelas saya yang baru.Pada dasarnya terpisah oleh jarak bukan tanda mengakhiri sebuah hubungan komunikasi dengan teman teman saya.Saya berhasil menjadi pala puak dikelas 5b,
Saya sangat bangga dengan itu pada saat itu akhirnya saya memiliki anak buah bernama Ghibran orangnya cukup baik kepada saya namun sudah kelas 5SD masih sering BAB dalam celana."Ghibran kamu kenapa kok nangis"tanyaku
"Eeeeemmmm....."jawab dia sambil bercucuran keringat disekitar kepalanya
Tak lama kemudian saya mencium aroma busuk,karna saya sebangku dengan Ghibran saya respawn mencium bau ke arahnya.
"Ehhmmm... Buk Ghibran eek celana..!!"jawabku sambil teriak dan menutup hidungku
"Hehehe"jawab Ghibran antara menangis dan tertawa,ia tertawa tapi mengeluarkan air mata,entah saya pun bingung saat itu.Setelah itu saya tidak mau duduk sebangku dengan Ghibran takut hal tersebut terulang kembali,tapi kami tetap main bareng bersama teman teman saya yang lain Ghibran partner saya membuat lucu juga dikelas
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuhku Tanpa Arah
RomanceCinta Pertama itu hanya akan berpapasan dengan kecewa Kalau Cinta kedua atau seterusnya itu urusanmu