PLS adalah singkatan dari Pengenalan Lingkungan Sekolah.Dimana siswa kala itu harus melaksanakan apa yang ditugaskan oleh Osis.Setiap sekolah punya caranya masing masing untuk melakukan PLS.
Usai melaksanakan PLS yang saat itu ditemani oleh matahari yang cukup mebakar kulit,aku dan cahaya berjalan sedikit cepat menuju kantin.Kebetulan aku dan cahaya 1 kelompok waktu itu.
"Kamu duduk sini biar aku yang belikan"kataku.
"Yaudah.."
"Kok masih diam"tanya cahaya.
"Heemmm...Duit"
"Ha...ini nih"
"Kamu yang teraktir aku yang belanja biar impas"balasku sedikit jengkel
Cahaya adalah temanku ketika di bangku Sekolah Dasar dia cukup friendly terhadap orang yang ia kenal tak pandang bulu,itu si menurutku.
"Cahaya ?"
"Ha.."
"Nanti temenin aku cari buku yuk di toko buku"
"Mau ngapain ke toko buku"
"Beli buku nikah"
"Heh.."
"Haha ya nyari novel lah mau ngapain lagi coba"
"Kamu ga berubah ya hemm"
"Hehehe.."
"Langsung ya?"
"Iyalah gak usah pulang"
"Tapi aku suruh ayahku jemput"
"Yaudah nanti di telfon bilang pulang bareng aku"
"Oke!"
"Nanti...."
Ucapan saya pun terputus,saat saya sedang asyik mengbrol dengan lawan ngobrol saya,ada sekitar 5 orang salah satu diantaranya datang mengetuk meja kami.
"Hey"balasnya sambil mengetuk meja
"Anak baru udah pacar pacaran aja disini"sambutnya lagi
"Kami temen kok bang"balas cahaya
"Ciahh kamu cuman di anggap temen sama dia"balasnya sambil menunjukan jarinya ke arah saya dan melirik ke rekan yang ada di belakangnya.
Dan ternyata orang yang berada disekitar kantin ikut tertawa dengan ucapannya tersebut dan aku sedikit tertawa.
"Hehe"balasku dengan tawa kepalsuan.
"Namaku Faris dan kalian harus ingat itu!"
"Kalo kami tidak ingat gimana?"tanya cahaya.
"Ya....pokoknya harus ingat biar kalian aman disekolah ini"
"Betul"balas rekan-rekannya.
Kami hanya mengangguk tanda bahwa aku dan cahaya berpikir sepihak dan kami menyetujui peraturan yang di terapkannya,karena kami hanya murid baru.
"Kalian berdua cuman minum aja nih?gak ada makan gitu"
"Ga laper bang"balas cahaya.
"Ris cantik juga tuh"bisik rekannya
"Sssttt... diam"balas faris sambil mengedipkan mata sebelah ke arah rekannya.
"Maaf nih bang mau nanya kira kira ada urusan apa ya sama kami"tanyaku
"Kenapa kamu gak nyaman ada kami disini?"tanya sambil menarik kerah bajuku
Sontak orang yang disekitar kantin melirik ke arah kami seolah saat itu kami menjadi pusat perhatian orang-orang kantin.
"Udah lepas!"teriak cahaya.
Orang yang disekitar kantin tak ada yang mau
melerai kami seolah mereka sudah tahu siapa Faris dan teman temannya.Tanpa basa-basi saya menarik balik kerahnya,hingga terjadi adu jotos saya dan Faris kala itu,semua orang menonton seperti sedang menonton tinju.
Saya memukul Faris hingga ia terjatuh,namun Cahaya mencoba memisahkan hingga pada akhirnya Faris bangkit niatnya mau membalas kepada saya tetapi tubuh saya di halangi oleh cahaya dan yang terjadi cahaya terkena pukulan Faris hingga pingsan.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuhku Tanpa Arah
RomanceCinta Pertama itu hanya akan berpapasan dengan kecewa Kalau Cinta kedua atau seterusnya itu urusanmu