Clarice Pov
Hari ini hari pertama sekolah setelah melewati MOS yang gak jelas."Lambat banget sih jalan lo! Kayak siput!"ucap seseorang dari belakangku dan ketika aku menengok ternyata dia si ketos nyebelin.
"Masih pagi jangan cari ribut dong," ucapku dengan nada dingin+datar dan kak Dito dengan cuek berjalan melewatiku tanpa menghiraukanku.Di kelas, aku melihat Rina dan Yanti sedang melihat daftar absen kelas dan aku berjalan menghampiri mereka.
"Lo kenapa Clar? Kok kusut gitu mukanya kayak baju belum di strika aja,"tanya Rina sambil ketawa ga jelas.
"Habis ketemu ketos sialan!"jawabku.
"Ohh, Kak Dito,"sahut Yanti.
"Awas cinlok! Achieee,"ledek Rina.
"Ih, apaan sih! Btw, kalian lagi apa?"tanyaku.
"Lagi lihat absensi kelas kita. Tapi gue bingung dengan satu nama ni. Namanya itu Gray Sanjaya. Kalian kelas gak?"kata+tanya Rina.
"Enggak,"jawabku dan yanti dengan kompak.Author Pov
Kring... kring...
"Duduk semuanya. Ada guru tuh mau masuk,"aba-aba dari aldo si ketua kelas dan semua murid langsung duduk di tempat masing-masing.
"Selamat pagi anak-anak. Sebelum ibu mengenalkan diri, ibu akan memperkenalkan salah satu teman kalian terlebih dahulu,"ujarnya.
"Perkenalkan nama saya Gray Sanjaya. Salam kenal semuanya," ucapnya.
"Ok Gray, silahkan duduk disebelah Rina. Yang bernama Rina silahkan angkat tanganmu,"kata guru itu dan Rina langsung mengangkat tangannya.
"Ok bu, terima kasih,"ucap Gray dan langsung jalan menuju bangkunya.
"Ok, perkenalkan nama ibu adalah bu Ida dan saya wali kelas kalian. Sekarang, kita akan menyusun pengurus kelas kita dulu."
"Bu, saya ingin mengusulkan. Bagaimana jika Clarice sebagai ketua kelas, Gray sebagai wakilnya, Yanti sebagai seketaris, dan Rina sebagai berdahara?"usul si yera salah satu anak di kelas itu.
"Bagaimana dengan yang lain? Setuju?"tanya bu Reni
"Setuju!"jawab serempak anak sekelas.
"Eh Gray! Kenalin gue Rina. Itu teman gue Yanti dan disebelahnya Clarice," kata Rina sambil menunjuk Yanti dan Clarice yang langsung menoleh ke belakang.
"Hai... Salam kenal,"ucap Yanti kepada Gray.
"Ih, ganjen banget lo Rin,"ujar Clarice.
"Salam kenal juga,"ucap Gray sambil tersenyum.
"Hmm,"jawab clarice dengan datar+dingin+deheman.Dalam pikiran Gray, "aduh menarik banget. Gue akan dapetin lo".
Dalam pikiran Rina, "aduh... Gray ganteng banget!"
Dalam pikiran yanti, "Gray ini kayaknya ramah anaknya".
Dalam pikiran Clarice, "Sok!"Clarice Pov
Kring... Kring...
"Nona Clarice, ini makan siangnya,"kata maidku.
"Clarice, itu maid lo?"tanya Gray setelah maid itu pergi.
"Hmm.. Why?"jawabku.
"Wow! Berarti lo anak orang kaya dong!"kata Gray.
"Iyalah, Clarice kan anak keluarga kent,"sahut Rina.
Tiba-tiba terdengar suara dari sistem pengumuman.
"Pengumuman!! Pengumuman!! Untuk Clarice Kelas X-1 sekarang juga dimohon untuk segera ke ruangan kepala sekolah. Terima kasih,"suara dari sistem pengumuman itu.
"Clar, lo dipanggil tuh. Kenapa?"ucap+tanya Yanti.
"Gatau,"jawabku acuh dan langsung pergi ke kepsek.Di ruang kepala sekolah
Saat aku masuk ke dalam, aku terkejut karena juga melihat seseorang di sana. Seseorang itu adalah kak Dito sj ketos nyebelin.
"Buat apa ya ni ketos juga dipanggil? Kangan bilang...."kataku didalam hati.
"Selamat siang pak. Saya Clarice Kent kelas X-1. Ada apa pak?"ucapku to the point.
"Silahkan duduk Clarice,"ucapnya sambil menyuruhku duduk disebelah kak Dito.
"Terkait masalah puisi saat MOS kemarin, saya ingin Dito meminta maaf secara langsung kepada Clarice,"kata pak Adrian selaku kepsek.
"Tapi yang saya lakukan itu tidak salah pak. Saya hanya menegur dia karena menjiplak karya orang lain,"ucap kak Dito dengan datar.
"Tetapi kamu menegurnya dengan cara yang salah. Kamu sudah mempermalukan Clarice,"kata pak Adrian kepada kak Dito.
"Ya udah. Maaf,"ucap kak Dito kepadaku dengan nada kesal dan seperti tidak ikhlas.
"Sekarang kalian boleh keluar,"kata pak Adrian
"Terima kasih pak,"ucapku dan kak Dito dengan sopan.Di luar ruang kepsek
"Ternyata dugaanku benar!"kataku didalam hati.
"Ternyata selain plagiat, lo tukang ngadu juga ya,"kata kak Dito saat kami diluar.
"Siapa juga yang ngadu?!"sahutku tidak terima.
"Wajarlah. Anak orang kaya! Jadi bisa seenaknya!"balas kak Dito.
"Jangan sembarangan nuduh orang kak!"jawabku dengan nada datar+dingin karena sudah kelewat kesal. Tanpa menghiraukan kak Dito, aku langsung pergi menuju kelasku.Di kelas
"Lo kenapa? Lo gpp kn? Lo diapain? Gimana tadi? Lo ada masalah apa?"tanya Gray yang beruntut membuatku semakin kesal.
"Gue GPP!"jawabku singkat+jelas+padat.
"Permisi nona Clarice. Ini kumpulan surat cinta dari siswa di sekolah ini,"ucap maidku sambil menyerahkan kotak yang besar kepadaku.
"Tunggu, bakar aja semuanya!"perintahku.
"Baik non Clarice. Saya permisi dulu,"jawabnya langsung pergi sambil membawa kotak itu.
"Idih... Banyak banget yang suka lo,"kata Gray.
"Iyalah.. Clarice kan cantik. Kenapa ga lo baca aja clar? Kali aja ada yang cocol,"timpal Rina.
"Benar itu Clar. Harusnya lo baca aja itung-itung menghargai karya mereka. Walaupun cuma surat cinta. Tapi itu
Buatnya butuh pemikiran yang ekstra,"ucap Yanti dengan bijak.
"Ya udah. Lo aja yang baca! Lagipula ini bukan yang pertama kalinya,"ucapku santai.
"Masa sih Clar? Berarti lo udah sering dong nerima surat cinta? Wasikk!!"tanya+jawab Rina.
"Gue gak ada waktu baca yang ga guna gitu. Lebih baik baca novel,"jawabku.
"Kalau dipikir benar juga ya. Bisa-bisa mata gue kena minus,"ujar Yanti.
"Iya juga ya. Lebih baok ngerjain 10 halaman soal matematika,"timpal Rina.
"Wah.. Gue punya banyak saingan dong,"ucap Gray sambil tertawa.
"HAH?"sahutku, Yanti, dan Rina.H
ayo, penasaran ga ni apa yang terjadi selanjutnya??
Mau tau kelanjutannya?
Dipart selanjutnya ya!
Ditunggu ok?!
Author pasti update kok!
Sabar sabar. Ok?!
Ya iya dongss..Tolong tinggalkan jejak!
Jangan lupa follow dan vote cerita ini. Nantikan kelanjutan ceritanya! Terima kasih semua & Gbu
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARICE✔
Novela JuvenilApa yang akan terjadi jika Clarice yang awalnya GOOD GIRL menjadi BAD GIRL karena hidupnya yang selalu terkekang? Apa dia akan kembali menjadi GOOD GIRL? Atau lebih parah lagi, menjadi BAD GIRL yang takkan bisa dikendali orang lain? . . "Gw cuma mau...