Menunggumu adalah kegiatan rutin yang kulakukan. Apakah kau tau ?
.
.Senja sedang berada di kelasnya,dosen kali ini membosankan.
"Saya permisi," pamit pak Jeno. Kemudian dosen itu keluar membuat Senja menempelkan wajahnya di meja,ia mengantuk.
Lalu ponselnya berbunyi,membuatnya membuka tas malas.
Cahyara Galih
Rapat
Event buat lusaSenja menghela nafasnya,"ngantuk banget!" Ucap Senja geram.
Tak satupun tahu bahwa dirinya sedang lelah,senja berdiri tetapi ditahan oleh Tasya.
"Lo mau kemana ?" Tanya Tasya penasaran.
"Rapat," jawab Senja apa adanya lalu melanjutkan langkahnya.
*****
Disela sela jam,Galih menunggu Senja lama, Galih tau bahwa Senja ada kelas,makanya Galih memilih menunggu daripada mengganggu kelas Senja.
"Rapatnya tunda limabelas menit deh,ngantuk banget" kata Senja meletakkan tasnya di atas meja.
Ruangan itu dingin dan kedap,mata Senja perlahan terutup, Galih mengerti.
Galih,wakil Senja yang sibuknya hampir sama dengan Senja. Galih terseyum melihat Senja yang bisa bisanya mengantuk disaat jam pelajaran.
Galih duduk dan membuka map yang berisi catatan untuk event di akhir bulan nanti.
Galih membiarkan Senja istirahat,tak ingin menganggu, Galih mulai merencanakan apa saja kegiatannya di lusa.
Cowo bertubuh tinggi dan memiliki sifat dingin itu diam diam sering sekali memerhatikan Senja,dari jauh bahkan sedekat apapun.
Galih tau,Senja dan dirinya hanyalah sebatas ketua dan wakil. Galih bahkan tak berani menyentuh Senja.
Gimanapun kondisinya, Galih lah yang selalu melindungi Senja dari belakang.
Jika di hitung,Wira kalah cepat oleh Galih. Memang, Wira tempat Senja mengadu semua keluh kesah yang dirasa. Tetapi Galih lah orang yang selalu melindungi Senja kapanpun.
Senja adalah pengagum rahasia Galih, Galih tampan,banyak yang menyukainya. Galih tampak rapi jika ia menggunakan almamater berwana abu abu,dan celana jeans hitam.
Tigapuluh menit berlalu,Senja terbangun dari tidurnya,Senja memperhatikan Galih yang sedang memutar mutar pulpen di tangannya.
"Kok lo gak bangunin gue sih?" Tanya Senja sembari mengucek ngucek matanya.
"Pules banget Lo tidur," kata Galih.
"Yakan tinggal dibangunin,apa sih susahnya?" Ucap Senja.
"Nih,Lo baca aja. Kalo menurut Lo perlu rencana ulang,bilang aja," Galih berdiri mulai memasang tas di bahu kanannya,"gue duluan,"
Galih pamit meninggalkan Senja sendiri, Galih pintar,lebih pintar dari Senja.
Senja membuka map merah itu,dibalik baliknya satu persatu kertas itu,tak ada satupun Senja melihat kesalahan di sana.
Ia tersenyum girang,ia bangga memiliki wakil pengertian dan juga pintar seperti Galih.
Ia memasukan map merah itu ke laci,lalu memakai tasnya keluar menuju parkiran.
"Sibuk amat,"
Senja menoleh,Aldo. Orang yang selalu nongol ketika Senja keluar dari ruangan.
"Loh,Aldo ?" Ucap Senja,"abis darimana?"
"Kelas. Lo mau pulang gak ? Bareng gue aja," ajak Aldo.
Senja melihat jam di tangan kirinya,"yaudah deh,gak repotin kan ?"
"Nggaklah. Gak ada yang repot buat Lo," ucap Aldo tersenyum sembari menaikan alisnya.
"Makasih ya,do" Senja tersenyum.
*****
Mobil Aldo terbilang mewah,Aldo juga bisa terbilang orang berada. Dari pakaiannya, aksesoris yang digunakan,dan juga segala atribut sekolahnya.
"Lo rapat apa tadi?" Tanya Aldo kepada Senja.
"Event akhir bulan," ucap Senja.
"Berdua?"
Senja menggeleng cepat,"sendiri. Galih doang yang mikir kegiatannya,gue ketiduran,"
Aldo menoleh,"Lo gak diapa apain kan sama Galih ? Tuh anak kalo dibiarin ngelunjak ya. Pengen gue tonjok,"
"Apaansih lo. Dia gak ada salah kali. Ngapain Lo marah marah ?" Ucap Senja,"gue gak suka ya do,Lo posesive gini. Lo siapa sih ?"
Aldo terdiamm,hal yang Aldo lakukan selalu salah. Aldo selalu marah jika siapapun berani menyentuh Senja, padahal mereka tak lebih dari seorang teman.
"Gue minta maaf,Ja. Lagian kan gue khawatir," ucap Aldo.
"Elang dulu juga khawatir karna dia pacar gue. Lo khawatir karna teman kan ? gak usah segitunya jugalah,aneh Lo" ucap Senja malas.
"Maksud gue gini ja," Aldo menjeda ucapannya,"oke gue bakalan jujur deh," Aldo menyetopkan mobilnya kepinggir jalan,ia menatap Senja yang sibuk memperhatikan mobil lewat di depannya.
"Gue selalu Bungkam ngomongnya. Tapi gue harap Hari ini bisa," ucap Aldo,"Lo mau jadi pacar gue?"
Senja termenung,lalu ia dengan cepat menggeleng,"Lo temen gue do. Berani banget ngomong kaya gitu,"
"Temen bukan berarti harus mendem apa yang dia rasain kan ? Bukan salah gue kalo suka sama Lo. Salahin hati gue," ucap Aldo lalu ia mengacak pelan rambutnya,"gue salah banget,Jangan perduliin ucapan gue," Aldo kembali melanjutkan jalannya.
Keadaan mobil itu hening,ia tak satupun kata kata yang Senja atau Aldo lontarkan.
Mobil itu berhenti tepat di depan rumah Senja,"makasih do,gue bakal fikir fikir," jawab Senja.
"Jangan lama lama,gue bakal ngeganti posisi Elang buat Lo," ucap Aldo.
Senja tertegun lalu keluar dari mobil Aldo,mobil Aldo berjalan jauh. Senja tak habis fikir,orang yang selama ini ia anggap teman,malah menyukainya.
Salahnya teman suka kita itu apasih ? Dia masih punya hati. Trus salahnya dimana ?
.
.
.Haloooo!!!!!
Jatuh cinta ke Aldo atau Galih nih ? Atau tetap stay nungguin Elang ? Hahahahahhaa
Jangan lupa vote yaaa! Makasih banyakkk
Salam,Olip
KAMU SEDANG MEMBACA
ElangSenja2
Teen Fiction-ElangSenja2- 3 tahun bukanlah sebentar. itu waktu yang sangat lama sekali bagi Senja melepaskan Elang pergi. dengan merelakan Elang meninggalkan Indonesia,demi kesehatannya. Senja kira dia bakal dapat informasi, dia bakalan dapat kabar yang ia tung...