Sambil dengerin lagunya sabi kali biar mewek nya kerasa:(
Happy reading!
Jangan terlalu berharap, kemungkinan besarmu memilikinya itu sangatlah tipis.
.
.Wira sedang dirumah Senja. Membawakannya lauk yang mama Wira titipkan untuk mama Senja.
Senja keluar dari kamarnya, ia menyipitkan matanya melihat Wira, "ngapain lo?" Tanya Senja.
"Itu tadi numpang boker, rumah gue ga ada air," jawab Wira.
Endah terkekeh pelan sembari menggeleng geleng kepalanya, "kamu gak kuliah ?" Tanya Endah.
Senja menggeleng, "gak ada kelas ma," ujar Senja.
"Boong banget! Pasti gak mau ketemu Elang kan lo?"
Dengan spontan, Senja menginjak kaki Wira, membuat Wira merintih kesakitan.
"Elang ?" Tanya Endah, "dia mahasiswa di kampus kalian ?"
"Nggak ma.. Elang maksudnya tuh--"
"Burung Elang tan! Iya burung Elang. Jadi berberapa harian ini tuh rame banget jadi perbincangan kampus. Soalnya burung Elang suka lalu lalang," ucap Wira berbohong.
"Ooh. Tante kirain Elang balik,"
Senja tertawa kencang namun palsu, "ngapain juga balik ma.. balik kalo lupa ya buat apa,"
"Maksud kamu?" Tanya Endah penasaran.
Senja terseyum tipis, "ga ada, Senja bercanda"
"Yaudah, Wir. Bilangin mama kamu, makasih banyak" kata Endah membawa rantang dari Wira.
"Lo kenapasih, Ja ?" Tanya Wira.
"Kenapa apa?" Tanya balik Senja.
"Mama lo bilang lo gak mau keluar kamar. Kalo ada masalah jangan lo tutupin kaya gitu. Gak akan kelar," tutur Wira.
"Mau cerita ke lo, tapi gue tau jawaban lo bakalan gimana, Wir. Gue faham dan gue hafal lo" ucap Senja
"Lo beneran mau ngejauhin El--"
"Syutt" Senja menutup mulut Wira dengan tangannya, "gue udah mikir semaleman sih,"
"Mikir apa?"
"Gue udah berlebihan nyukain orang," Senja tersenyum dan terkadang terkekeh pelan.
Senja duduk di Sofa, "kalo di inget inget lucu deh, Wir. Kenapa gue bisa stuck di satu orang doang. Dan ini terjadi 6 tahun. Bahkan mungkin lebih. Sumpah. Aneh sih, padahal bisa aja gue buka hati buat siapa gitu kan bisa?" Kalimatnya dan nada suaranya tampak lirih kembali mengingat kejadiannya bersama Elang.
Wira menggeleng gelengkan kepalanya bingung, "lo itu gak mau, udah gue bilangin berapa kali, gak pernah di resapin ke otak,"
Senja tertawa, "Wir?"
"Kenapa?"
"Ada celah buat gue nyukain lo?"
****
Wira seakan semangat ke kampus. Ntah kenapa, kalimat yang ia fikirkan ini penyemangat. Senja memberi lampu hijau untuk hubungannya.
"Wira!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ElangSenja2
Ficção Adolescente-ElangSenja2- 3 tahun bukanlah sebentar. itu waktu yang sangat lama sekali bagi Senja melepaskan Elang pergi. dengan merelakan Elang meninggalkan Indonesia,demi kesehatannya. Senja kira dia bakal dapat informasi, dia bakalan dapat kabar yang ia tung...