RINDU -6

116 49 13
                                    

Kring...
Lonceng berbunyi menandakan waktu pulang sekolah tiba, seluruh penghuni SMA Cakrabrown kini mulai meninggalkan kelasnya dan akan kembali ke rumah dengan membawa rasa lelah.

Syifa keluar dari kelasnya ketika sekolah mulai sepi, ia sengaja ambil yang terakhir karena tidak mau berdesakan dengan yang lainnya. Baginya hari ini cukup menyenangkan karena bisa berkenalan dengan teman barunya itu. Namun, rasa kesal juga menghampiri Syifa saat beradu mulut oleh Rico.

10 menit, Syifa menunggu supir pribadinya namun sampai saat ini belum juga muncul. Kesal juga menunggu orang, tapi mau gimana lagi, masa iya Syifa lebih memilih jalan kaki?

Syifa melihat ke arah parkiran yang kini mulai muncul motor yang sedang berjalan ke arahnya.
'apa aku nebeng aja ya? Lumayankan gratis.' bisik batinnya.

Syifa menunggu kendaraan tersebut berhenti di hadapannya, semakin dekat kendaraan itu semakin jelas wajah seseorang yang mengendarainya.

"Ngapain lu dari tadi liatin gue? Mau nebeng?" tanyanya.

"Idih, ngga usah GR lu," jawab Syifa.

"Terus ngapain lu tadi liatin gue? Ngapain juga berdiri di sini? Nunggu orang?" tanyanya yang lebih dari satu dan itu membuat kepala Syifa ingin sekali mengeluarkan tanduk.

"Liatin apa sih? lagian suka-suka gue dong mau ngapain aja." sanggah Syifa.

"Bener ngga mau nebeng?" tanyanya sekali lagi untuk memastikan jawaban Syifa, bagaimana pun Rico tidak tega jika melihat sosok wanita yang berdiri sendiri apalagi wanita seperti Syifa. Walaupun mereka saling tidak menyukai, Rico tetap tidak tega melihatnya sendiri.

"Apa sih lu."

"Udah cepet naik motor gue." perintah Rico dengan nada yang agak tinggi.

"Ngga perlu biar gue tunggu taxi lewat aja dibanding gue naik motor lu." tolaknya dengan membuang muka.

"Susah amat sih jadi cewek, cepet mau naik ngga? Nih helmnya," ucapnya memaksa dan memberikan helm tanpa mendengarkan jawaban Syifa.

"Maksa amat sih! Ya udah sini."

"Pake sendiri jangan manja." kata Rico dengan mengeluarkan nada dingin seperti es batu.

"Nih anak ngeselin amat ya, lagian gue juga ngga mau kalo lu pakein helm ke kepala gue, terpaksa ini juga naik motor lu." gerutu Syifa dengan langsung memakaikan helm di kepala.

"Tadi lu bilang apa? Coba ulang sekali lagi. Dengerin nih ya, gue maksa lu naik motor gue karena gue masih punya rasa kasihan sama lu. Bukannya terima kasih." sindir Rico yang agak kesal dengan sikap Syifa yang baginya adalah kesialan jika bertemu dengannya, bahkan jika di perlombakan debat mungkin Syifa akan menang karena saking cerewet mulutnya.

"Hmm ... ya udah makasih, cepet jalan." perintah Syifa yang sudah tak tahan dengan perkataan Rico.

Rico pun mulai mengendarai dengan kecepatan standar, saat perjalanan berlangsung, tiba-tiba ada Seseorang yang sedang memanggil Rico, entah dia siapa tapi dia kenal dengan manusia yang bernama Rico. Namun, sayangnya Rico berdiam saja seolah-olah dia benar-benar tidak mendengarnya, sok dingin emang anaknya.

Kira-kira siapa yang memanggil Rico?

########
Hallo guys ceritanya makin menarik nih, bagaimana dengan cerita selanjutnya? Siapa yang memanggil Rico hingga Rico tidak meladeninya? Penasaran bukan? Ayo tunggu part selanjutnya ya.

Untuk kalian ayo dong sedekahkan vote, jika ada yang salah atau typo jangan lupa komen ya biar aku benarkan, jika ingin dekat denganku follow saja nanti aku follback:) thanks ya udah mau klik dan baca ceritaku semoga kalian makin suka dengan ceritanya.❤️

RINDU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang