WANG-XIAN 【FF】

Part 23 : Sumpah yg terucap

Setelah beberapa minggu di kota yiling ia pun melanjutkan perjalanannya yg entah ia harus kemana berpijak bersama lan wangjinya setelah lan wangji memutuskan tidak ingin menginjakkan kakinya di tanah yun shen buzhi chu tanpa wei ying di sisinya.

Berkelana ke suatu tempat bersama wei wuxian adalah keputusan yg telah diambil oleh sang adik dari lan xichen ini. Karena aturan dan kesepakatan para tetua di gusu yg tak mengharuskan wei wuxian untuk berada di kediaman sekte lan ini lan wangji mengambil keputusan untuk meninggalkan sektenya sebab tak ingin berpisah dari wei wuxian ia harus mengambil langkah yg beresiko.

Walau lan qiren sangat marah kepada keponakannya atas sikap keras kepalanya ini namun sang kakak dari lan wangji ini sangat mengerti dan paham dengan apa yg di alami sang adik.

Kepulangannya saat itu benar-benar membuat keretakan antara sang paman dan keponakan namun ini lah jalan yg tak akan di sia-siakan lagi oleh lan wangji untuk yg kedua kalinya.

Berjalan menyusuri hutan dan desa entah kemana arah angin akan membawa mereka ia sejenak singgah di sebuah kuil di pedesaan yg tak begitu luas namun cukup ramai.

"Hmm kuil???" Wei wuxian kebingungan.

"Mn" Lan wangji hanya menjawab singkat dan segera masuk ke kuil itu.

"Hah lan zhan apa kita menginap di sini, kenapa kita tidak menyewa sebuah kamar di penginapan untuk beristirahat??apa kau sudah kehabisan uang??" Wei wuxian sangat lelah hingga ia tak sanggup lagi.

Lan wangji menarik tangan wei wuxian dan segera masuk kedalam kuil tanpa berkata apapun.

"Wei ying" Lan wangji menatapnya.

"Mn???" Wei wuxian menatapnya dengan serius, menebak bahwa lan wangji ingin mengatakan sesuatu.

"..."

Kegugupan lan wangji membuat wei wuxian kesal dan bosan menunggu sebuah inti pembicaraan.

Wei wuxian berjalan beberapa langkah kedepan sebuah patung dewi dan meminta doa yg diikuti oleh lan wangji di belakangnya.

Tak lama kemudian wei wuxian menoleh dan menatap lan wangji membuat lan wangji serasa gugup dan wajahnya memerah.

"Hei ada apa dengan wajahmu??? ehehe" Mengejek seorang lan wangji tentu saja ada ganjarannya namun saat ini melihat wei wuxian tertawa lepas membuat lan wangji tak bisa menutupi senyum manis yg terpapar di wajah datarnya. Ia meraih tubuh wei wuxian dan memeluknya.

"Wei ying, apa kau tidak akan pergi lagi?" Lan wangji menanyakan hal dalam pelukannya membuat wei wuxian bersemangat untuk menjawabnya.

Wei wuxian melepas pelukannya dan menghadap ke patung dewi dan mengatakan satu hal.

"Lan zhan aku bersumpah akan berada di sisimu dan akan selalu bersamamu sampai maut yg akan memisahkan kita" Wei wuxian tersenyum dan menoleh ke lan wangji.

Lan wangji nampak terkejut lalu kemudian tersenyum dan menghela nafas. Ia pun sepakat dan telah bersumpah demi langit dan bumi satu sama lain. Hal yg tak pernah di fikirkan oleh lan wangji kebahagiaan setelah ia kehilangan kedua orang tua sekarang ia tak ingin kehilangan rasa kebahagiaan untuk yg kedua kalinya.

Terikat dengan seorang yg tak akan di restui oleh paman lan wangji bukanlah hal yg begitu buruk, ia telah berjanji untuk dirinya sendiri akan mengulang dan memperbaiki kesalahan yg dulu dan meneruskan hidup dengan seribu kebaikan.

***

3 bulan kemudian setelah ia berkelana dan menetap di sebuah pondok kecil di pinggiran hutan. Menebarkan kebaikan dimana-mana, kini wei wuxian lebih di kenal orang-orang desa dengan kemampuannya dan di bimbing oleh lan wangji.

Suatu hari ia menemani lan wangji untuk berburu di sebuah hutan yg tak begitu luas. Ia tak sengaja bertemu dengan beberapa kultivator dari beberapa clan.

"Haanguang-jun bagaimana kabarnya lan sizhui dan jingyi??"
Wei wuxian menanyakan hal yg benar-benar tak masuk akal. Selama ini ia tahu bahwa lan wangji tak pernah kembali ke gusu dan malah menanyakan hal yg berhubungan dengan gusu membuat lan wangji hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Senior wei!!!" Suara menggelegar dari arah belakang membuat wei wuxian yg hampir saja mati karena rasa kaget yg begitu tiba-tiba membuat tubuhnya tersentak dan segera memeluk lan wangji sambil memanggil-manggil namanya saat seekor anjing menggogong seakan ingin menerkamnya.

"Heh dasar payah" Jin ling yg saat ini bersama fairy dan dua junior dari clan lan ini tiba-tiba menghampirinya saat ia tak sengaja melihat lan wangji dan wei wuxian.

"Hanguang-jun" Para junior memberi hormat.

"Jin ling, apa yg kau lakukan membawa anjingmu di dalam hutan gelap ini" Wei wuxian yg masih merasa kesal dan tak berani untuk keluar dari belakang lan wangji.

"Perburuan malam, aku dan paman menyusuri hutan untuk berburu dan juga sebagai latihan untuk meningkatkan kultivasiku" Jin ling yg saat ini beranjak remaja membuat wei wuxian tersenyum akan bakat dan kemampuannya sebagai pengganti sosok ayahnya yg begitu tangguh hanya saja saat ia pertama kali bertemu ayah dari jinling itu dia benar-benar angkuh. Tak disangka olehnya ternyata keponakannya pun sangat mirip dengan ayahnya.

"Jin ling, apa kau merindukan pamanmu ini? Jika tidak aku tidak akan mengajarimu sebuah trik hebat" Wei wuxian mengedipkan mata.

"Trik apa? Tentu saja aku ingin. Berada bersama paman jiang apalagi yg aku pelajari selain memburu" Jin ling memalingkan wajah dan kesal.

Tanpa ia sadari jiang cheng berdiri di belakangnya. Mendengar hal itu membuat wajah jiang cheng begitu gelap tentu saja ia marah dan mengancam jin ling untuk mematahkan kakinya yg meremehkannya membuat wei wuxian tertawa puas mendengar pengakuan jin ling.

Jin ling yg kini nyawanya sudah di ujung tanduk hanya bisa menunduk dan tak mampu menatap wajah pamannya yg bagaikan gunung yg hampir meledak.

Saat mereka asyik berbincang, dua junior dari clan gusu ini memberikan sebuah surat penting dari lan xichen untuk lan wangji yg membuat lan wangji harus menemui sang kakak atas perintahnya dalam surat itu.

Entah apa yg ingin di bicarakan oleh sang kakak namun lan wangji hanya bisa berharap itu kebaikan untuknya.

-
-
-
-
-

To be continue...
Maaf baru update lagi , keasyikan baca komik di manga toon 😅😅🙏