Chapter Extra "New World"

4.9K 337 36
                                    

Suasana pagi dan cerah dengan cahaya matahari menyinari teratai yang sedang bermekaran.

Rupanya hari ini ratusan teratai Sedang mekar begitu indah di danau lotus pier sekte yunmeng jiang.

Putri bungsu jiang cheng dan lan xichen sedang menemani ibunya untuk memetik akar teratai.

Tubuh mungil serta wajahnya yang sangat mirip dengan saudari jiang cheng yaitu jiang yanli, yang sedang menunggu dengan tenang di pinggiran danau menunggu sang ibu selesai memetik teratai.

Tak heran semua penduduk yang menghuni pada sekte yunmeng jiang selalu menyebutnya twins nona muda jiang.

Jiang li seorang gadis mungil yang memakai klan jiang dari ibunya berusia sepuluh tahun dengan watak yang begitu lembut dan sangat suka bepergian untuk menemani ibunya memetik akar teratai.

Senyumnya yang selalu ia pancarkan untuk orang-orang sekitarnya membuat keunikan baginya sebagai julukan nona muda periang.

Namun berbeda dengan sang kakak, lan lian yang berprilaku Sedikit meleset dari sifat sang adik memakai klan lan yang diturunkan oleh sang ayah. Bisa di bilang sifatnya sangat mirip dengan ibunya yaitu jiang cheng.

Selalu memamerkan wajah kejam serta pemarah yang di turunkan sang ibu kepadanya. Namun walaupun terlihat begitu kejam perilaku dari kelakuan lan lian ini tersisih benak di mana ia sangat lembut dan penyayang bagi sang adik yaitu jiang li.

Setelah pernikahan jiang cheng dan lan xichen berlangsung saat itu wei wuxian sempat memberinya sebuah hadiah yang unik namun tanpa jiang cheng sadari bahwa hadiah tersebut berupa wewangian, tak hanya wewangian biasa, wei wuxian dengan jahilnya meminta bantuan wen qing untuk meracikkan wewangian obat perangsang untuk pasangan pengantin baru ini.

Dan tak hanya itu di waktu perjamuan wei wuxian pun memberinya semangkuk ramuan obat buatan gusu yang sengaja ia campur dengan ramuan ajaib yang bisa membuatnya mengandung seorang anak di rahim jiang cheng hingga akhirnya saat ia mendapat kabar bahwa jiang cheng mengandung putra-putri kembar wei wuxian merasa sangat senang sebab rencananya berjalan dengan lancar.

Melihat situasi dan mengenal sifat jiang cheng, wei wuxian khawatir di balik sifat pemarah, angkuh dan pemalunya jiang cheng, pernikahan mereka tidak akan tentram dan tak seindah yang di perkirakan.

Setelah kelahiran putra-putrinya membuatnya semakin mengerti dengan pentingnya sebuah keluarga dan meminta lan xichen untuk selalu menemaninya di sekte yunmeng jiang. Perubahan ini membuat keluarga kecil lan xichen begitu indah.

Hingga akhirnya demi sang istri lan xichen merelakan jabatan kepemimpinan untuk di berikan kepada sang adik yaitu lan wangji.

Dalam umur mencapai sepuluh tahun lan xichen mengirim putranya kembali ke gusu untuk sementara belajar arti dari aturan gusu lan dan adat-adat gusu lan untuk menjadi penerus yang berbakti kepada aturannya walaupun ia akan tinggal di yunmeng bersama ayah dan ibunya.

Jin rulan dengan nama kecil jin ling menjabat sebagai pemimpin sekte lan ling jin setelah sang paman menikah dan memiliki seorang putra bernama jin mei.
Setelah jin mei berumur sebelas tahun dan lebih sedikit tua dari putra dan putri jiang cheng dan lan xichen yang memiliki sifat yang sedikit angkuh dan acuh tak acuh.

Postur wajah yang begitu mendekati kecantikan membuat semua orang menganggapnya sebagai nona muda jin walaupun ia seorang pria.

Dengan wajah mungil dan rambut panjang yang terikat setengah dengan pita merah terurai lembut membuat pandangan orang lain begitu menggoda melihatnya.

Peningkatan drastis juga terjadi pada sekte qinghe nie, bahwa sekte tersebut juga mendirikan sekolah khusus klan nie sehingga mereka tak perlu lagi belajar di luar sektenya membuat nie huaisang sebagai pemimpin sekte mengalami kesibukan yang begitu padat hingga membuat dirinya tak bisa meninggalkan kediamannya untuk sekedar bermain dengan teman-teman lamanya.

Pagi yang begitu dingin membuat wei wuxian begitu bosan berada di jingshi hingga ia berjalan-jalan di sekitar cloud recesses.

"Hummp, begitu membosankan. Lan zhan dan A-yan juga belum kembali" Wei wuxian merasa jenuh saat ia seorang diri di jingshi tanpa ada putra-putranya yang menemaninya.

"Ibu? Apa yang ibu lakukan?" Gumam pelan lan zhizhen saat hendak menuju paviliun perpustakaan bersama seorang muridnya untuk membawa beberapa gulungan untuk disimpan dan tak sengaja ia menemukan ibunya berjalan dari arah berlawanan dengan wajah yang sedikit lesu.

Setelah dewasa zhizhen selalu mengatakan bahwa ia memiliki dua orang ayah yang melengkapi keluarga kecilnya walaupun begitu watak dari seorang wei wuxian yang begitu penyayang bisa berperan sebagai seorang ibu yang luar biasa untuknya.

"Umm A-yin? Apa kau kerepotan? Mau ibu bantu? ", wei wuxian.

"Ah tidak perlu ibu, ada xiao yue yang membantuku", tersenyum ramah membuat kedua matanya menyipit.

"Umm xiao yue?", melirik kearah bocah sebelah tahun yang berdiri di belakang lan zhizhen dengan begitu bingung.

Seorang bocah yang berusia sebelah tahun ini memiliki wajah dingin dengan karakter yang begitu pendiam serta bola mata indah dengan kulit putih mulus dan rambut hitam pekat panjang dengan model rambut mirip seseorang yang ia kenal.

"Marga xiao? Apakah anak ini ada hubungannya dengan xiao xincheng?", memegangi dagunya dan berfikir keras.

Xiao yue, anak yang masih berusia sebelas tahun dan lebih tua dari lan lian dan ia seusia dengan jin mei memiliki baris terdepan sebagai murid teladan dalam pengajaran lan zhizhen.

Mengajar murid-murid yang berusia masih sangat muda membuatnya sedikit kewalahan. Walaupun masa kecilnya pun ia sangat nakal tetapi ia merasa bahwa mengurus dan mengajar sebagian murid yang tidak disiplin membuatnya sakit kepala setiap hari.

Lan lian dan jin mei yang memiliki pendapat saling bertolak belakang setiap harinya mereka membuat keributan dalam kelas hingga akhirnya lan zhizhen terpaksa menghukum mereka tanpa pandang bulu.

"A-aauww shh, pelan-pelan lah memukul punggungku!", lan lian yang sedang mendapat hukumannya begitu cerewet di bandingkan jin wei yang hanya menahan rasa sakitnya.

"Heh, Jika tak ingin di hukum, maka kalian jangan bertengkar dan membuat kegaduhan dalam kelas!", dengan wajah acuh tak acuh lan jingyi yang menangani hukuman mereka di percayakan oleh lan qiren untuk memegang urusan hukum menghukum.

"Huaaa, aku ingin pulang. Ayahh~~!! Hiks T.T", lan lian.

"Uh, diam lah dasar cerewet", jin mei begitu kesal saat kesakitan menerima hukuman di tambah dengan suara berisik dari lan lian yang begitu jelek.

"Ini semua juga gara-gara ulah mu bocah sialan!", lan lian.

"Heh, bocah teriak bocah!", dengan sedikit senyuman licik membuat lan lian semakin geram.

"Diamlah!"

Paak ! ... Paak !

Kekesalan lan jingyi semakin mengeraskan pukulannya membuat keduanya semakin menjerit.


Aaaaaaaaa!!!!, teriakan maut lan lian dan jin mei.



Bersambung.....

Oke gitu aja dulu, dari nama mereka itu hanya keluar dari fikiran author.
Terima kasih sudah mampir jangan lupa votenya ☺🙏

Ada yang udah tau ini? 👇

Apapun itu, benar or nggaknya,  i'm hwaiting for you mdzs s3 😘😘🤗🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apapun itu, benar or nggaknya, i'm hwaiting for you mdzs s3 😘😘🤗🤗

Sejenak mari kita berdoa juga untuk saudara/saudari kita di wuhan (china) atas musibah yang menimpanya semoga cepat terselesaikan. Amin

WANG-XIAN 【FF】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang