Part 41 : Twins Lan (mengunjungi surga teratai)

5.8K 511 27
                                    

Suara kicauan burung melintasi sebuah perahu yang sedang berlayar di sebuah sungai menuju danau teratai yang indah. Tampaknya di musim ini bunga tersebut sedang bermekaran.

"Woah, begitu banyak!" Dengan mata yang berbinar sedang memandangi ribuan tanaman bunga teratai sambil berlarian kanan dan kiri.

Pertama kali mengunjungi sekte yunmeng jiang saat usia dini mereka, namun bisa di katakan mereka sudah hampir mencapai masa remaja. Ketampanan wajah diantara si kembar lan tak bisa mengesampingkan salah satunya.

Wei wuxian dan lan wangji sedang menuju ke sebuah desa yiling untuk bertemu dengan wen bersaudara dan sementara itu lan xichen dan lan qiren memberi izin terhadap si kembar lan untuk mengunjungi sekte yunmeng jiang sebagai suatu hal dalam menjaga hubungan sekte dengan baik.

Sejak lahir mereka tidak pernah kemana-mana maka dari itu lan xichen selaku paman mereka meminta kepada lan qiren untuk sedikit memberinya kebebasan serta mengenal dunia luar.

"Adik, berhentilah mondar-mandir dalam perahu!", lann zhishu yang sedang membaca buku panduan keluarga lan merasa terganggu akibat ulah sang adik.

"Kakak lihatlah para gadis itu sungguh bagai bidadari!", sambil melambaikan tangan pada sang kakak ia pun merasa bagaikan memasuki alam surga.

Beberapa gadis-gadis yunmeng yang sedang memetik sebuah bunga teratai di pinggiran danau membuat lan zhizhen tak bisa mengendalikan kegirangannya.

Dua orang di tepi dermaga telah menunggunya bagaikan sedang menyambut tamu istimewa.

"Kak jin ling!!", berteriak dan bahkan ia pun melompat sambil menghampiri jiang cheng dan jin ling saat perahu hampir sampai pada tepi dermaga.

"Adik perhatikan langkahmu, kau bisa saja akan terjatuh!", lan zhishu meneriaki sang adik yang sudah sejak tadi berlari kearah dua orang yang menunggunya.

Sementara itu kondisi di kediaman wen bersaudara, lan wangji dan wei wuxian mengunjunginya dengan maksud untuk membahas dari energi yang di kandung oleh tubuh putranya yaitu lan zhizhen.

Mengenai umur lan zhizhen sudah waktunya energi tersebut berkembang. Semakin ia membentuk energi pada tubuhnya maka energi yin pada tubuhnya pun akan semakin kuat.

Lebih kuat maka lebih membahayakan bagi tubuh mungil milik lan zhizhen.

"Oh kalian", wen qing menyambutnya saat sampai pada kediamannya namun terlalu banyak pasien yang ia tangani dengan begitu mereka menunggu sejenak.

"Tuan wei, tuan muda lan", wen ning dengan senyum ramahnya menyajikan sebuah teh herbal untuk merekaa berdua.

"Terima kasih wen ning", wei wuxian meminum seteguk teh herbal milik mereka.

"Ah bagaimana kabar mereka?", wen ning yang sepertinya sangat merindukan putra-putra dari lan wangji dan wei wuxian. Saat itu ia hanya melihatnya pada saat mereka masih bayi.

"Umm?", wei wuxian tak mengerti maksud dari perkataan wen ning.

"Eheh maksudku si kembar", wen ning yang tersipu malu menunduk sambil menggaruk pelipisnya.

"Mereka...kabar mereka sangat baik dan perkembangan mereka juga. Hanya saja......."

Lan wangji menghentikan perkataannya dan melirik ke arah wei wuxian yang menatapnya dengan bingung.

"Hanya apa?", wen qing yang tiba-tiba muncul saat mendengar perkataan lan wangji yang terpotong.

Dengan begitu dalam situasi tegang ini wei wuxian menggenggam tangan milik lan wangji.

"Semua baik-baik saja kan?"

Namun raut wajah lan wangji mengatakan bahwa sesuatu akan terjadi cepat atau lambat maka dari itu ia mengunjungi kediaman wen bersaudara namun saat ini wei wuxian malah tak bisa membiarkan lan wangji pergi sendiri.

WANG-XIAN 【FF】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang