Part 6 : Keadaan yang mendesak

8.9K 852 3
                                    

Semakin berjalannya waktu hari mulai semakin gelap membuat wei wuxian hanya bisa terus melarikan diri dan mencari jalan agar bisa keluar dari hutan itu.

Semakin dia berlari semakin banyak mayat yang mengejarnya
"Hehh aku sangat lelah tapi mayat itu masih mengejarku, aku tidak mungkin hanya berlari terus menerus"

Di tengah pelariannya dia cukup kewalahan dan semakin berat untuk menarik nafas.

Wei wuxian sesekali menyerang mayat itu namun karna kewalahannya membuat dia sedikit tercakar oleh salah satu mayat hidup itu.

"Ini tidak baik, aku harus mencari sebuah cara" Gumamnya sambil memegang luka yang di dapatnya.

Disela pemikirannya yang terus menghindar dari serangan mayat, matanya pun menangkap sebuah bambu yang berada tak jauh dari tempatnya dan segera lah dia mengambilnya menggunakan belatinya untuk membuat sebuah seruling yang cukup sederhana untuk menekan para mayat hidup.

"Kurasa ini cukup"

Wei wuxian pun segera memainkan sebuah melodi penekan aura jahat pada mayat tersebut dengan sebuah mantra yang dialunkan melalui nada dari serulingnya.

Seruling yang dia buat sangat jauh beda dari seruling yang dia miliki sebelumnya yaitu seruling iblis (chenqing).

Namun cukup sedikit membantu, mayat itu pun sejenak terdiam dan langkahnya semakin melambat.

Akan tetapi ada yang membuat wei wuxian terkejut, aura pada mayat itu tetap tidak berkurang atau sepenuhnya hilang yang membuat wei wuxian semakin heran.
"Mayat ini tidak termanipulasi oleh mantra dalam alunan seruling yang ku mainkan dan juga auranya masih padat dan berkurang"

Wei wuxian semakin memainkan nada yang lebih tinggi "sial..bahkan dalam alunan ini pun mereka tidak terpengaruh, atau jangan-jangan..."

Pada saat itu wei wuxian menghentikan tiupan serulingnya dan benar saja mayat itu kembali menyerang wei wuxian dengan ganas.

"Ternyata benar mayat ini di kendalikan oleh yin hufu yang pernah ku kelola"

"Mungkin orang di balik ini memanfaatkannya agar semua orang menyalahkanku"

"Bukan kah pada saat itu aku menghancurkannya tapi aku tidak yakin apa benar benda itu hancur atau jatuh di tangan orang lain"

"Aku harus menemukan benda itu dan menghancurkannya sebelum terlambat"

Pada saat dimana wei wuxian benar-benar tidak mampu lagi untuk menangkis serangan mayat tiba-tiba saja sebuah pedang meluncur dan beberapa orang menyerang mayat itu yang membuat wei wuxian terbelalak terkejut.

"Para kultivator dari klan jiang?? Sungguh hal yang buruk untukku jika dia menemukanku, aku harus bergegas pergi dari tempat ini"
Gumamnya dalam hati.

Pada saat itu wei wuxian berhasil menghidar dari kultivator itu. Namun apa yang dia dapat malah lebih mengejutkan dari yang dia duga.

Pada saat hendak bergegas keluar hutan tersebut tiba-tiba dia berhadapan dengan pemimpin sekte dari klan yunmeng jiang yaitu jiang cheng adik angkatnya sendiri.

"Wei wuxian!"

Jiang cheng yang berdiri tepat di depan wei wuxian dengan aura gelap yang begitu dalam.

Dendam yang masih terbenam di hatinya atas kematian ayah,ibu,dan saudarinya.

Wei wuxian terkejut dan terbelalak melihat adik angkatnya setelah sekian lama "jiang cheng" Gumamnya pelan.

"Tchh...rupanya benar kau masih hidup" Kata jiang cheng sambil tersenyum paksa.

Tak lama kemudian jin ling yang saat itu ikut dalam pemburuan ini bersama pamannya dan beberapa kultivator muncul di belakang jiang cheng.

"Hah W-w-wei wuxian!!!?? Yiling laozu"

"Apa benar dia?"

Seru para kultivator yang begitu terkejut melihat wei wuxian
berdiri dihadapannya.

Mata jin ling terbelalak dan kemudian mengerutkan alis kemarahan sambil menggenggam pedangnya dengan erat.

Mengigat kedua orang tuanya meninggal atas perlakuan wei wuxian yang membuatnya begitu dendam karna kehilangan kedua orang tua sejak dia masih kecil.

"Hmm ... Begitu banyak orang yang ingin kematian ku terwujud bahkan adik ku sendiri" Gumamnya wei wuxian dalam hati sambil memejamkan matanya dan mengeratkan genggamannya pada belati yang dia genggam saat ini.

-
-
-
-
-

To be continue...

WANG-XIAN 【FF】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang