500 tahun kemudian
Sebuah kota besar yang di hiasi oleh gedung- gedung tinggi. Banyak manusia yang berlalu lalang menelusuri setiap jalan besar yang ada. Disudut kota tersebut terdapat taman dengan hamparan luas rerumputan dan juga taman bunga yang indah. Terlihat beberapa anak yang sedang berjongkok dan bermain-main dengan bunga-bunga tersebut.
"Heiii...jangan kau rusak bunga itu, dasar anak-anak nakal. Huh... padahal kau bunga yang cantik."
Seorang pemuda yang sedang memarahi anak-anak yang merusak bunga ditaman. Setelah dia merapikan kembali bunga-bunga itu, dia berdiri dari posisi jongkoknya dan membalikan tubuhnya tiba-tiba.
Brukk...
"Ouchh..." Dia mengusap-usap keningnya yang membentur tubuh seseorang dihadapannya.
"Kau tidak apa-apa?" Pria itu terlihat khawatir dengan orang yang baru saja menabraknya.
"Ne, mianhe...aku yang ceroboh."
"Syukurlah... ngomong-ngomong, kau sedang apa disitu?"
"Ah..aku tadi sedang menyelamatkan bunga itu."
"Bunga? Bunga apa?"
"Kau mau lihat, kemarilah." Dengan spontan dia menarik tangan orang yang baru saja ditemuinya. "Ini bunga daisy. Indah bukan? Bunga yang menyimbolkan kemurnian, melambangkan awal yang baru, melambangkan kesucian, melambangkan cinta sejati dan harmoni."
"Wah....kau tahu banyak soal bunga?"
"Tidak juga, aku hanya suka bunga ini."
"Kenapa kau menyukainya?"
"Entahlah...saat melihat bunga ini aku seperti melihat seseorang yang tidak bisa aku ingat tapi sepertinya dia sangat berarti bagiku."
"Ah... mungkin kekasih mu?"
"Aniyo...aku tidak punya kekasih."
"Mungkin sebentar lagi kau akan memilikinya. Ah...aku lupa, kita belum berkenalan. Aku Kwon Jiyong, siapa namamu?"
"Ah...iya, aku Lee Seungri. Tapi sepertinya namamu tidak asing di telingaku?!"
"Benarkah? Mungkin hanya mirip."
"Mungkin saja. Hm...Seungri-ssi, mau kah kau minum kopi di kedai itu?"
Seungri terdiam sejenak mendengar tawaran Jiyong yang cukup mendadak.
"Ah...mian, mungkin terdengar aneh karena kita baru saja bertemu. Tapi jika kau tidak mau, aku juga tak akan memaksa. Mungkin lain kali saja. Aku hanya ingin sekedar mengenalmu lebih jauh."
"Seungri...."
"Ne?"
"Panggil aku Seungri saja, hyung. Bolehkah aku memanggilmu seperti itu? Karena ku lihat kau lebih tua dari ku."
"Tak masalah buatku. Jadi, apa kau...?"
"Ayo hyung, kita ke sana. Aku juga ingin mengenalmu."
'Gomawo Seungri-ah....Gomawo'
"Hyung, ayo...kenapa kau melamun disitu?"
"Ah...ne."
#flashback
"Jiyongie-ah, apa yang kau lakukan?" Cegah Yongbae saat itu.
"Yongbae-ah, tugasku sudah selesai. Aku hanya ingin menemaninya. Biarkan aku pergi bersamanya."
Jleb...
Belati itu tembus dijantungku dan aku jatuh dalam pelukan Yongbae.
Jika dikehidupan ini kita tidak bisa bersama, maka biarkan aku mencarimu dikehidupan berikutnya. Sampai kapan pun aku akan tetap mencarimu.
.
.
.
Malam itu ketiga sahabatku berduka atas kematian Seungri dan aku. Mereka memindahkan tubuh kami yang sudah terbujur kaku ke tempat yang lebih layak. Para penduduk desa pun berduka, menyesali apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya padaku.Seunghyun hyung memerintahkan orang untuk mengurus pemakaman kami. Dia juga sengaja menguburkan kami berdekatan. Mereka bertiga begitu terpukul atas kematian kami, bahkan menyakitkan harus menguburkan dua orang yang mereka sayangi sekaligus.
"Jiyongie-ah, mungkin di kehidupan ini takdir terlalu kejam padamu. Tapi dikehidupan nanti, hiduplah lebih baik lagi. Temukan Seungri, temukan kebahagiaan kalian disana. Kita akan bertemu lagi nanti dan bersama lagi berlima.
Seungri-ah, kau jagalah Jiyong disana. Hidup bahagialah bersamanya dikehidupan berikutnya. Aku yakin dia akan menemukanmu."
Setelahnya tanah itu menimbun peti keabadian kami dalam gundukan tanah. Seunghyun hyung menaruh seikat bunga daisy, bunga kesukaan kami di atas makam yang masih basah.
Belum juga kering tanah pemakaman kami, seseorang menggali kembali makam itu. Makam ku lebih tepatnya. Orang itu membawa mayatku ke dalam hutan, entah apa yang akan dilakukanya. Dia mencabut belati yang menikam jantungku dan menggoreskan pergelangan tangannya yang sekarang telah berdarah. Darah tersebut menetes masuk melalui celah-celah bibir ku.
Hangat, itu yang kurasakan. Jantung ku mulai berdetak kembali, aku menghembuskan napas untuk pertama kalinya lagi setelah kematian ku dan aku mulai membuka mataku. Tubuhku memang tidak lebur, berbeda dengan Gwi. Aku akan hancur jika matahari menyinariku. Tapi setelah aku merasakan darah manusia, aku mampu berjalan dibawah sinar matahari.
"Siapa kau?"
"Aku hanya seorang peramal yang sedang melintas.
"Kenapa kau membangunkan ku?"
"Tetaplah kau hidup dalam keabadian mu dan temukan dirinya, temukan cinta sejatimu. Sejak hari ini, hingga 500 tahun yang akan datang kalian akan bersatu kembali. Temui dirinya disebuah taman dan carilah petunjuk yang dapat menuntun mu padanya."
Sejak hari itu aku hidup hanya dalam kesendirian ku. Menyaksikan teman-temanku hanya dari kejauhan. Menutupi identitas ku kemanapun aku berada. Sempat terjadi kericuhan karena makam ku yang kosong satu hari setelahnya. Yongbae memerintahkan semua penjaga untuk mencari jasadku, namun tak pernah mereka temukan. Hingga seiring berjalannya waktu mereka melupakan ku.
Hari berganti hari, bahkan tahun pun silih berganti dan aku masih dalam kesendirian ku dalam mencarinya. Hingga 500 tahun ini, tepat disebuah taman seperti yang dikatakan sang peramal tersebut.
'Akhirnya aku menemukanmu Lee Seungri. Belahan jiwaku, ijin aku sekali lagi masuk ke dalam kehidupan mu dan mencintaimu seperti dulu kita saling mencintai.'
The End
.
.
.
.
.
.
.
.
.Akhirnya aku bisa menyelesaikan satu lagi ff ku. Dalam waktu dekat mungkin aku akan mengeluarkan yang baru dengan seri romansa kembali. Kolaborasi dua kepala menjadi 1.
Ada yang penasaran?
.
.
.
.
.
.
Nanti aja...Ok...cukup sampai disini dulu.
Khamsahamnida 🙇 yang masih setia membaca ngevote dan komen dicerita ini.
Saranghae 😘 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Inside Me ✔️
Vampire🔞🔞 Pernakah kau mendengar bahwa setiap manusia memiliki jati diri yang tersembunyi? Jati diri yang tak bisa kau beritahukan pada semua orang. Namun terkadang jati diri tersebut tak dapat kau sembunyikan terlalu lama. Terutama pada orang yang kau...