part 9

11 3 0
                                    


Vote!, and comment!
Have nice day! 🌈

Harapan kakak apa?. Kalo aku sih agar cepat-cepat jadi milik kakak!

-Adara Elmira Angkasa

炎炎炎炎炎炎炎炎炎炎炎炎炎炎炎炎

15 menit kemudian.

Rafa meliha gadis yang sedang meringkuk di sofa balkon kamarnya, mungkin dia lelah menghabiskan waktu bersenang-senang dengan Abang afa nya , Yup dia 'Bianca Aurora Aditama'.

Rafa menggendong tubuh Ramping itu dengan lembut, lalu berjalan ke arah pintu keluar kamarnya ia berjalan ke arah lift Rumah yang menjadi saksi bisu kehancuran seorang
'Rafael pradipta Airlangga' yang,datar, cuek , jutek, ketus, dingin, badboy, kasar, memang Perfect di mata halayak umum, Namun tidak ada yang sempurna di dunia ini.Don't judge a book by it's cover.  Kalo kata orang²hehehehe

Ting...

Lift sudah sampai di lantai 3 bangunan megah ini, Rafa segera mencari kamar yang akan di inapi oleh sepupu tersayang nya, di lihatnya pintu megah berwarna coklat.

Tok.. Tok tok

Ketuk Rafa tidak sabaran saat berada di depan pintu coklat megah itu, karena ada tujuan lain  saat berada di lantai 3 Rumah ini. satu kamar yang sangat ia Rindukan yang pintu nya bercat merah maroon yang di depannya di gantung berbagai macam hiasan bungga Anggrek dan bunga mawar, kamar itu berada di ujung.

"Eh, iya kak ada apa? " Ucap gadis imut yang menyadarkan dari pikiran Rafa

"Awas" Ucap Rafa dingin

"Eh iya kak bia taruh di kasur sebelah kiri ajah kak" Ujar gadis itu dengan senyuman,dia sangat bahagia orang yang dia harapkan untuk pertama kali nya menginjakan kaki di dalam kamarnya kakak laki-laki tersayang nya

"Hm" Balas Rafa bergumam , lalu menyelimuti bia sampai ke leher

Cup

Satu kecupan singkat yang menjadi ritual nya saat bia tidur, hanya di dahi! itu permintaan bia saat mereka masih kecil dan sampai detik ini Rafa masih sering mengecup dahi Bia saat bia hendak tidur atau sudah tidur.

"Good Nite abang afa "ucap gadis imut itu dengan bibir gemetar saat Rafa hendak mencapai gagang pintu

" Ulangi"perintah Rafa dan memutar tubuhnya agar bisa melihat gadis itu

"G good N.. Nite A... Aabang afa"ulang gadis itu dengan menundukan wajahnya

" Asal lo tau, yang berhak mangil gua dengan sebutan Abang afa Cuma adik  gua "tunjuk Rafa kearah mimik gadis itu yang sudah berkaca kaca

" Dan lo cuma orang asing yang beruntung di bawa papah masuk kedalam Rumah ini"ucap Rafa ketus , lalu mebalik badan menuju keluar dari ruangan ini persetan dengan wajah mendung ingin nangis yang gadis itu tunjukkan kepada Rafa.

Bruk

Runtuh sudah pertahan gadis itu saat Rafa mengucapkan kata-kata pedas yang membuat jantungnya hampir berhenti.

RafAdara    {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang