4

5.6K 451 15
                                    

Larut malam. Seorang namja dengan topi hitam, jaket dengan warna yang sama, dan masker tengah melintasi sepinya kota. Para makhluk bumi pasti sudah terlelap ditidurnya.

Hwang Hyunjin. Itulah namja tersebut, entah mengapa dirinya berjalan sendirian di tengah malam seperti ini, tak ada alasan bagi dirinya. Ia kini duduk di halte bus.

"Halte bus mungkin lebih baik daripada rumah." Gumamnya pelan sambil berdesah resah.

Tiba-tiba dua orang namja dan yeoja melewati dirinya begitu saja. Mata seorang Hwang Hyunjin mengenali salah satu orang yang sedang bergandengan tangan tersebut. Namja itu

'BangChan Hyung?' dalam hatinya mengingat. Tak salah lihatkah matanya tadi? Perempuan yang digandeng itu bukan lah istrinya, melainkan yeoja lain.

"Itu Bangchan hyung? Iya itu dia! Dasar!" Umpat Hyunjin pelan.

Tak kehilangan akal, ia secara diam-diam mengambil gambar agar menjadi bukti nyata bahwa Bangchan bersama dengan wanita lain. Apa-apaan ini-?! Bangchan dan yeoja itu berpelukan dengan mesra-!

"Cih! Dia sudah ada ( y/n) di rumah-! Seharusnya y/n menjadi milikku."

----------

|HHJ SEND PICT|

HHJ : Suamimu kan y/n?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HHJ : Suamimu kan y/n?

Degg-!

Sakit, rasanya sangat sakit! Hatimu berdegup kencang, napas mu mulai tak teratur. Chan yang masih setia dengan posisi seperti itu kini kau menatapnya, menahan tangis adalah hal pertama yang akan kau lakukan.

"Chan." Panggil mu dengan suara bergetar.

"Hng?" Ucap suamimu dan mengubah posisinya menjadi duduk berhadapan dengan mu.

"Kau, kau selingkuh?" Ah pertahanan mu kini runtuh, butiran bening sudah mengalir membentuk sungai sungai kecil di kedua belah pipimu.

Wajah Chan kini terkejut,cemas.
"Hey nuna! aku tak pernah selingkuh, aku sudah mempunyai istri, yaitu dirimu. Jangan berkata yang tidak-tidak." Ucap Chan dengan tenang.

Kau menyodorkan ponsel mu,
"Lihat sendiri! Hiks, itu kau! Kau dengan yeoja lain! Kenapa kau begitu tega dengan ku!" Menangis, mungkin sekarang adalah hal yang baik bagimu.

Tangan Chan terkepal kuat, Hyunjin rupanya melihat itu semua. Namun ia bisa bersumpah kalau itu hanyalah salah paham! Chan terus membujuk mu, bahwa itu hanyalah salah paham biasa. Kau yang berancang-ancang pergi dari rumah ditahan oleh tangan kekar Chan.

"Let me go Chan!" isakan mu membuat Chan frustasi.

"(Y/n) aku bisa jelaskan semua ini, ini hanyalah salah paham!"

Sekarang kau berada di pelukan seorang Chan, napas mu sangatlah tak teratur, air mata masih membanjiri pipi pipi mu, suara isakan mu sangatlah terdengar di satu rumah ini.

"Dia teman kerja ku," ucap Chan mulai bercerita, dan kau menyimak sambil berada di pelukannya.

"Saat aku pulang dari tempat kuliah, ia dirampok oleh dua orang pencuri. Dari situ aku membantunya. Ia dilukai, tangannya terkena Carter, seorang yeoja tak boleh disakiti oleh seorang namja. Apalagi dilukai seperti itu,bukan?"

Kau terdiam masih dengan isakan kecilmu itu. Chan mengelus rambutmu pelan setelah itu melanjutkan ceritanya,

"Tas nya sudah dicuri, aku terlambat menolongnya. Ia sudah terduduk sambil kesakitan karena tangannya yang tergores benda tajam. Untung saja kau selalu menyiapkan kotak obat di dalam mobil, Yasudah aku tolong dia. Dan foto ini," Chan mengambil handphone mu, melihatkan mu foto yang dikirim Hyunjin tadi,

"Ini saat aku mengantarkan ia pulang, sebenarnya rumahnya tak jauh dari tempat kuliah. Setelah kejadian itu, aku tak ada hubungan apa apa lagi dengannya. Lalu aku pulang untuk menjemput mu di rumah Jeongin. Understand nuna?"

Apakah benar perkataan Bangchan? Kau takut untuk mempercayainya. Chan yang masih melihatmu terisak pun menarik mu kembali ke dalam pelukannya.

"Hey nuna, percayalah aku tak pernah berbohong kepadamu. Cintaku hanya untukmu, lagipun aku sudah cinta mati dengan mu. Untuk apa aku menikahimu jika ujung-ujungnya aku selingkuh, hm?" Kuat Chan mempercayai dirimu lagi, Chan tau dirinya tak akan pernah menyelingkuhi istri kecilnya ini. Karena, dari sejak bertemunya ia dan kau. Chan sudah sangat jatuh cinta.

Hening seketika, tak ada yang membuka suara. Hanya isakan kecilmu lah yang terdengar.










"Janji?"

Kau bergumam, membuat Chan melepaskan pelukannya, dengan sigap suamimu itu mengangguk mantap.

"Percayalah padaku." Kekeuhnya lagi meyakini.

"Gomawo, Chan." Tangan kecil mu memeluk erat tubuh Chan. Chan bernapas lega, karena akhirnya kau meyakinkan dirinya.

Akhirnya keduanya berpelukan, meninggalkan dan melupakan semua masalah tadi yang terjadi.
















"Sial!"

NOTE NYA YERA :

Eyy agu back, ga ada yang kangen hngg:>
Ehheq cerita apa iniiii, moga ngefeel ya di kalian, you Know diriku ini amatiran. Dan membuat cerita ini hanya untuk kesenangan semata aja:')

JGN LUPA VOTE DAN COMMENT yaaa
Makasih muachh:D

Husband || BangChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang