Maafkan aku, kawan. Aku tidak bisa menyelamatkan kalian."
Siang hari yang terik dan panas, tepatnya sepulang sekolah, mereka bertiga pulang bersama. Doni, Anton, dan Reza. Ketiganya sudah bertemu dan akrab saat di SMP. Rumah mereka pun saling berdekatan.
Merasa panas dan letih, ketiganya membeli minuman dan cemilan, lalu berteduh di bawah pohon besar dan berbincang-bincang.
Entah apa yang sedang dipikirkan, Doni menyampaikan sesuatu, sebuah ide yang sederhana. "Eh, kita kan mau libur panjang nih, kita pergi liburan yuk?? Ada saran bagus gak kira-kira mau kemana". Ide Doni itu tentu membuka jalan terang pikiran Reza dan Anton."Kita ke pantai aja, panas begini berenang di pantai seru!". Antusias Reza karena menjawab kurang dari 5 detik. "Ah bosen rasanya ke pantai, gimana kalau kita pergi kemah di hutan?". Ya, mungkin ide ini disampaikan lantaran Anton anak pramuka. "Apa nggak terlalu jauh? Lagipula, belum tentu hutan yang kita kemahi aman. Seminggu lalu aku baca cerita anak yang berkemah diburu harimau loh.". Doni merupakan anak yang memiliki sikap siaga yang baik. "Udah tenang aja, hutan ini aman kok, santuy aja. Kamu Reza, pasti ikut kan? Yaudah, kita akan bersiap dan pergi saat liburan tiba." Jiwa pramuka Anton bahkan tidak perlu ditanggapi oleh Reza.
Tiga sahabat itu kemudian pulang ke rumah masing-masing.
Hutan, memang merupakan tempat tinggal kedua anak pramuka. Tetapi apakah hutan yang dipilih Anton bisa disebut 'tempat tinggal'? Atau justru... Sebaliknya?
KAMU SEDANG MEMBACA
House in the Forest
TerrorHutan merupakan tempat yang sunyi dan cocok untuk berkemah. Sehingga ketiga sahabat, Doni, Reza, dan Anton memilihnya untuk tempat liburan. Namun, hutan yang dipilih Anton sepertinya tidak sesuai dengan definisi hutan dia atas. Apa ada hal yang terj...