💫dua belas

941 223 8
                                    


"jadi aku bawa helm nih?" tanya nara yang barusan selesai siap siap.

yunseong berdiri dari sofa, "ngga usah, aku bawa mobil kok"

nara kaget, "lah sekarang udah bisa bawa mobil?"

"bisa dong" yunseong nyengir

"flexing mulu" cibir nara.

yang dihina pura pura ga denger, dia nyamperin daniel.

"om, pinjem nara nya dulu sebentar ya"

daniel yang lagi nonton langsung nyaut, "oh iya bawa aja, ngga dibalikin juga gapapa"

"ayah!" teriak nara ga terima.

daniel ketawa, "bercanda bercanda, jagain nara ya seong. om percaya kalo sama kamu, jangan kayak si hangyul ya"

nara nelen ludah.

'kenapa bawa bawa kak hangyul sih!?!?' -nara

yunseong ngangguk doang, mereka berdua jalan keluar rumah.

yunseong ngebukain pintu penumpang untuk nara. nara tau kalo yunseong emang gentle, tapi ngga nyangka bakalan begini.

"uuuuu so sweet banget"

"iya dong" jawab yunseong bangga.

sesudah nara masuk, yunseong balik ke kursi bagian nyetir. dia nyetel radio supaya di jalanan ga sepi sepi amat.

sepanjang perjalanan mereka ngobrol, ngomongin kegiatan sehari hari gimana, kegiatan kampus nya gimana, dll.

"hangyul siapa nar?" tanya yunseong di tengah tengah perjalanan

ini dia.

nara tau kalo yunseong bakalan bahas hangyul, tapi gatau kalo dia bakalan se-to the point gini.

"kating aku .."

yunseong bingung, "terus maksud ayah kamu jangan kayak hangyul tuh apa? emang dia kenapa? kamu diapain sama dia?"

nara mainin kuku jari nya.

jujur atau enggak?

itu yang ada di pikirannya sekarang.

suasana di mobil jadi hening.

"kalo ngga bisa diceritain juga gapapa kok" ujar yunseong lembut

kalo gini kan nara jadi gaenak ..

nara narik napas dalem dalem, terus dihembusin pelan pelan.

"kak hangyul itu kating yang pernah deketin aku. kayak yang kamu bilang, kalo ada yang deketin aku, coba aja untuk buka hati"

yunseong ngangguk, "terus?"

"jadi aku nyoba untuk buka hati buat dia. sesudah beberapa minggu chattingan, dia ngajak aku jalan"

"oh iya? kemana?" tanya yunseong

"ke mall, kita nonton. tapi sesudah nonton dia buru buru pulang, gabisa nganterin gua balik. katanya ada urusan mendadak"

"hah? serius? kamu nya ditinggal gitu aja?"

"iya.."

"terus kamu pulang nya gimana? emang urusan mendadaknya apa?"

"aku telpon ayah buat jemputin, kalo urusan mendadaknya-"

omongan nara berhenti gara gara mobilnya yang tiba tiba diem.

nara noleh ke yunseong, "kenapa berhenti?"

yang ditanya malah senyum, "udah nyampe nih. cerita nya sambil jalan aja ya?"

nara ngeliat ke sekitar.

'oh iya udah sampe' -nara

yunseong ngebukain pintu buat nara lagi. begitu nara keluar, yunseong ngulurin tangannya.

"yuk?"

nara senyum, dia ngegandeng tangan yunseong. "kuy!"

mereka berdua sekarang ada di mall tempat mereka jadian. lagi jalan mau nyari tempat makan, soalnya belum makan siang.

"jadi urusan mendadaknya apa?" tanya yunseong

nara senyum, "jemputin pacar dia"

yunseong kaget, "hah? gimana gimana?"

"jadi sebenernya kak hangyul itu udah punya pacar, tapi dia ngedeketin aku gara gara temennya dia bakal ngasih uang ke dia kalo dia berhasil ngedeketin aku"

"maksudnya? jadi kamu dijadiin taruhan? gitu?" tanya yunseong

"y-ya bahasa kasar nya gitu sih. tapi untungnya aku belum terlalu buka hati buat dia, jadi aku ga sedih. aku juga ga peduli kalo dijadiin barang taruhan"

gara gara terlalu asyik ngobrol, mereka berdua ga sadar kalo ada laki laki yang berhenti pas didepan nara.

nara ngangkat wajahnya keatas buat ngeliat orang itu, abisnya tinggi sih.

'oh, god. panjang umur' -nara

"hai nar! kebetulan banget ya ketemu disini" sapa orang itu.

yunseong noleh ke nara pake tatapan 'siapa?'

"kak hangyul" bisik nara

yunseong ngangguk ngangguk.

"oh iya, hai kak" balas nara

hangyul senyum, terus ngeliat yunseong yang berdiri disebelah nara.

"ini siapa? pacar lu?" tanya dia

oke, pertanyaan yang paling susah dijawab bagi nara. pacar sih engga, kalo mantan mah iya..

tapi masa mau jawab mantan sih..

nara ngga punya pilihan lain selain diem, dia ngeliatin yunseong. biar yunseong yang jawab pertanyaan nya.

yunseong yang ngerasa diliatin, langsung ngelepas gandengan mereka berdua.

nara kaget.

yunseong ngerubah tangan yang awalnya gandengan jadi ngerangkul bahu nara, "iya gua pacarnya, kenapa ya?"

ex talk; hwang yunseongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang