Rindu akan darah

103 3 2
                                    

Telah 11 bulan diriku tidak mengupload cerita ini, ada alasan di balik semuanya, 11 bulan aku menunggu hal sadis yang akan aku lakukan pada seseorang, dan beberapa hari yang lalu aku menemukanya. Aku akan menceritaknya pada kalian.

Semua bermula ketika aku berjalan mengelilingi tempat sepi di daerah rumahku lebih tepatnya dihutan belakang rumahku.

Aku sangat suka tempat ini, betul betul menyukainya, suara alam yang menenangkan ku suara burung yang memperindah semuanya.

Aku berjalan mengitari hutan perlahan lahan melihat awan dan mengawasi matahari yang selalu mengikuti ku.

Tak terasa sore hari telah membisikan padaku untuk segera pulang dengan isyarat indahnya senja.

Di saat perjalan pulang aku melihat seorang anak kecil sedang berkelahi dengan kakaknya, si adik dengan polosnya memegang sebuah pisau sambil mengejar si kakak, "aku sangat menyukainya".

Aku melihat si adik mengejar si kakak, tak hanya senang melihatnya mengejar,  suara tangisan ketakutan si kakak membuatku ingin melakukan sesuatu.

Disana tidak ada seorang pun, sepertinya orang tua mereka sedang pergi dan tetangga sedang berada di dalam rumah di karnakan hari sudah magrib.

Aku masi melihat mereka saling mengejar dan tiba tiba si adik tampa sengaja mengenai pisau ke lengan si kakak. Adik pun terdiam melihat tangan kakaknya terluka, di saat itu aku mencoba mendatangi mereka untuk mencoba mencicipi darah anak kecil itu.

Hal pertama yg aku lakukan aku agak membuka lukanya lalu menjilati kedalam belahan lukanya, aku berpura pura seolah olah menyembuhkan nya.

Dia merasa kesakitan kutatapi mukanya yang sedang kesakitan lalu menambah memasukan lidahku makin dalam.

Kau tau itu benar benar segar, tapi yang di sayangkan darah anak kecil itu hanya memiliki sedikit rasa besi tapi sangat segar.

Aku menyukainya ku isap habis darahnya hingga aku merasa puas, dalam hatiku sudah lama aku tidak merasakan ini, aku rindu rasa ini, aku harus mencicipinya lagi, harus!

Ketika malam hari aku mengurung diriku,  membayangkan bertapa menyenangkan nya rasa darah itu, menyenangkan melihat dia menangis kesakitan. Sepertinya aku akan melakukan sesuatu yg lebih sadis lagi untuk menyenangkan diriku.

Bagi kalian yang membaca cerita ku, kuharap kalian tidak mencari tau keberadaanku ataupun apapaun tentang diriku! Ku peringati kalian semua!

Psikopat MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang