Alishtho🌈-04

27 4 3
                                    

Luka tetaplah luka, kecuali satu, yaitu cinta sejati yang hanya bisa menyembuhkannya

🌨

Kelas XII IPS2

"Bu Eugene, keluar sekarang juga anda dari sini!" kata Marco to the point saat baru saja sampai di depan kelas dan membuat seluruh kelas menoleh ke arah Marco, "Saya terpaksa anda saya pecat!!" lanjutnya dengan tatapan tajamnya sampai suara itu menggema di seluruh kelas. Kertas-kertas yang berada di tangannya di banting ke arah lantai yang membuat kertas itu berhamburan ke mana-mana.

Eugene yang saat itu sedang duduk di kursi guru sambil memegang kepalanya langsung terkejut dengan kedatangan kepala sekolah.

"Apa pak? pecat?" kata Bu Eugene sembari berdiri.

"Apa saya bicara tadi kurang keras?" kata Marco. Lalu ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana, "Maksudnya ini apa? Anda tahu siapa anak yang sudah ditampar ini?" Marco menunjukkan video tentang cucunya yang habis di tampar oleh pegawainya itu.

"Maaf ya pak kalau misalnya saya lantang pada bapak, dia itu bodoh pak, saya nggak suka ngajar anak bodoh, bikin pusing kepala saya. Terus dia nggak punya sopan santun pada guru. Saya nggak mau tahu dia siapa bapak!" kata Eugene dengan santainya.

Perasaan amarah Marco makin memburu. Kelas seketika berubah hening setelah Eugene berkata. Lalu salah satu murid yang dikenal pintar setelah Liyla itu akhirnya memberanikan diri untuk bicara.

"Bu, sebenarnya yang nggak punya sopan santun itu anda. Bu Eugene nggak tahu ya kalau Alisha itu cucunya Pak Marco? Baru kerja di sini tiga bulan aja udah sok-sok-an, mau jadi pahlawan?" kata Liyla, "Saya SERATUS PERSEN SETUJU kalau dia di pecat!" pekik salah satu cowok bernama Alexi mengeluarkan isi hatinya sambil menunjuk-nunjukkan tangannya ke arah Eugene.

Setelah Alexi mengatakan jika Alisha adalah cucu Marco, ia langsung diam seribu bahasa. Tetapi ia tetap bersikap santai tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Oke, saya juga setuju!" kata Vanessha salah satu murid tercantik di SMA Terrific. Kemudian semua murid yang ada di kelas berdiri dan bilang setuju dengan serentak.

"Oke bu tunggu apa lagi? Mereka juga setuju. Silahkan, saya nggak mau ambil berkas-berkas ini," ucap Marco tangannya sambil menyilahkan kepergian Eugene. Marco juga menunjukkan senyum lebarnya.

Eugene pun mengambil tasnya dan pergi meninggalkan kelas dengan langkah yang gemulai sampai suara khas sepatunya itu terdengar. Sebelum hendak meninggalkan kelas, ia mengambil kertas-kertas yang berserakan itu sendiri. Kemudian matanya melirik sinis lalu kembali menghadap lurus ke depan.

"Gimana perasaan kalian, lega?" kata Marco dengan menunjukkan senyum manisnya dan semua murid di kelas menjawab "lega."

"Saya tahu ini sulit untuk kalian," ujar Marco dan berjalan ke depan meja murid-murid.

"Saya akan mencarikan guru matematika yang lebih baik. Kalian juga kan sekolah di sini kurang enam bulan lagi, harus menyiapkan banyak hal, mulai dari ujian-ujian sampai persiapan UN. Kalian juga ngambil jurusan apa setelah lulus. Tetap semangat!!" ceramah Marco memberi semangat pada anak IPS.

"Oh, ya untuk pelajaran Matematika dua pertemuan dalam seminggu ini diganti dengan pelajarannya IPS ya! Biar kalian tambah pinter lagi" ucap Marco sebelum meninggalkan kelas dan membuat seluruh kelas bersorak gembira mendengar hal itu karena guru IPS mereka sangat telaten dan ulet dalam mengajar mereka dan juga tak pernah marah. Guru IPS adalah guru favorit mereka.

🌨

Gadis beriris coklat itu kepalanya terasa pegal setelah lama tidur di tangan sofa. Lalu ia berdiri dan keluar dari ruangan untuk pergi ke toilet.

Setelah menutup pintu, ia mendengar suara tak asing di telinganya. Suara itu adalah suara kenangan yang seharusnya ia lupakan dan tiba-tiba muncul begitu saja.

"Jean!" Alisha menoleh terkejut setelah ada seseorang dari jarak 2 meter memanggilnya dan tanpa di sadari ia tersenyum dan cowok itu membalasnya dengan senyuman lebar.

Tetapi Alisha pun sadar jika ia tersenyum dan kembali menatap dingin cowok itu sambil berputar dengan langkah cepat dan menghiraukan cowok itu lari.

Ia terus memanggil-manggil nama Alisha dengan sebutan Jean, tetapi gadis itu tidak menghiraukan sedikit pun. Tiba-tiba tangan cowok itu mendapati pundak Alisha yang membuat ia berputar. Lalu...

DEG!! Ada sebuah dentuman kecil yang hanya Alisha saja yang bisa mendengar dan merasakan. Jantungnya kini tak bisa terkontrol. Perasaan yang telah lama hilang itu kini tiba-tiba kembali lagi.

Cowok itu memeluk Alisha dengan erat, "Jean, maafin aku, plis maafin. Aku emang salah. Aku tahu aku emang berengsek di mata kamu. Mungkin aku cowok ter-berengsek di dunia ini. Dulu aku udah tiba-tiba ninggalin kamu. Makanya aku ke sini mau minta maaf," ujar cowok itu pada Alisha.

Jantung Alisha berpacu lebih cepat lagi.

Alisha yang berada di pelukannya itu menangis. Ia tak bisa menahan tangisnya yang kini semakin pecah, "Pukul sepuasmu Jean, pukul, karena aku udah jahat sama kamu," lanjutnya.

"Tho lo emang jahat, berengsek, lo seharusnya bilang ke gue. Pasti gue nggak bakalan jadi begini, lo udah ngelanggar janji," parau Alisha sambil memukul keras dada bidang Ditho. Ditho masih memeluk erat Alisha dan menahan sakit dadanya karena terkena pukulan Alisha.

"Katanya lo pernah bilang, lo bakal ada terus di sisi gue, bakal janji nggak ninggalin gue, tapi nyatanya?"

"Maafin, plis, Jean" pinta Ditho dengan suara lembut tetapi tidak ada balasan dari Alisha. Kemudian ia mendorong Ditho hingga ia melepaskan pelukannya, "Jean, mau kan kamu--" kata Ditho sambil maju satu langkah. Ia ingin meraih kedua tangan Alisha tetapi ia malah menepisnya.

"Nggak," jawab Alisha sebelum Ditho mengatakan permintaan maafnya. Kemudian ia berlari meninggalkan Ditho sambil mengusapkan air mata yang terus mengalir di pipi.

TBC

Akhirnya Ditho ketemuan juga sama Alisha.

Sebenarnya Auhor buat cerita ini sampai ngeluarkan emosi lo soalnya harus mendalami karakter.

Mau tahu nggak gimana karakter-karakter wajah di dalam cerita ini?

Kalau penasaran makanya komen sebanyak-banyaknya. InsyaAllah Author bakalan nurutin permintaan kalian. Dan jangan lupa vote juga ya!!!

Happy reading guys!!!

Crying SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang