#4

11 1 0
                                    


Ramen yang bunda belikan sangat lah enak, itu ramen kesukaan ku. Saking enaknya aku lupa perutku bukan perut karet jadi kadang makan sedikit juga udah kenyang aja gitu.

Jadinya, Perut ku berat dan menyebabkan susah untuk bergerak.

Aku pun memutuskan duduk dan menyandar di kursi meja belajar. Ada kertas hvs dan balpoin berkarakter stitch bewarna biru.

Aku menanjabkan bapoin ke kertas hvs, aku pun melamun dan memikirkan tentang aku yang kesepian, di bully, tak punya teman, keluarga pun berantakan.

Lalu aku beranjak dari lamunan tersebut dan memutuskan untuk menggambar sesuatu. Aku memang tak pandai menggambar bahkan bisa dibilang kalau aku ngegambar itu kaya ngawur.

Aku menggambar apa yang ada dalam imajinasiku. Seorang lelaki tinggi, berambut hitam dengan model rambut comb over undercut.

Itu yang aku gambar. Di imajinasiku, dia sangat tampan tetapi berbeda dengan gambaranku dia malah menjadi jelek.

Aku menyilangkan tanganku di atas meja dan berfikir bahwa itu konyol sekali. Aku pun tersenyum lalu tidur di atas silangan tanganku.

Aku sedang berjalan melewati koridor sekolah.

"Hei kamu!"

Tampaknya ada yang memanggil ku. Lalu, aku pun menoleh dan memberi isyarat menunjuk diriku sendiri, dalam artinya bertanya "aku?".

"Iya kamu, sini nak. Tolong bawakan buku ini ya ke ruang guru" kata Pak Gio
"Oke Pak" aku mengambil buku itu dan berjalan menuju ruang guru.

Tidak kuat, buku ini sangat berat (benakku berkata).

Brukk

"Aww" aku di tumbruk oleh laki laki dan aku terjatuh. Aku sudah tau, bahkan sudah sering. Mereka takan menoleh, minta maaf, apalagi menolongku.

Tangah putih mulus itu terlihat membantu mengambil buku, ketika ku lihat mukanya. Dia adalah sosok lelaki yang ada di imajinasiku.

Tanpa malu, entah apa yang merasukiku. Aku memeluknya dengan erat bahkan tak mau lepas darinya.

"Liaaaa"

Terdengar suara mama. Aku langsung bangun dan duduk, melamun memikirkan semua itu hanya mimpi.

"Lia kamu belom solat Magrib kan?"
"Oh iya, maaf lia ketiduran" ucapku ketakutan.

"Gak apa apa, ayo cepet sana ambil wudhu!"
"Iya bun"

*Bunda

Gambaran apa itu?
Dan bunda melihatnya, lalu tersenyum

—————————————————————


:)

I'M WASTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang