07.00,11 july,kediaman Ambrogio.
"Tokk,tok"seseorang mengetuk pintu kamar Selena membuat Selena terbangun.
"iya,tunggu"sahut Selena.
Selena bergegas membuka pintu dan melihat Tania telah berdiri dihadapannya dengan membawa nampan yang diatas nya terdapat sarapan Selena.
"Sarapannya nona,tidak boleh terlambat kata ibu melava"kata Tania.
"Berikan padaku,akan kumakan didalam"Jawab Selena dengan wajah yang murung.
Selena pun membawa sarapannya masuk.Dia merasa sedih,selama hidupnya,Selena masih bisa menghitung dengan jari berapa kali dia makan bersama keluarga.
Semenjak Ayah sibuk dengan pekerjaannya sebagai CEO dan ibu yang sibuk dengan butik dan pagelaran busana nya,Selena tidak pernah merasakan arti keluarga yang sesungguhnya.
Ayah dan ibu Selena hanya berpikir harta yang dapat membuat Selena senang.
Sambil memakan sarapannya,Selena mengecek ponsel Iphone Xmax nya dan melihat-lihat referensi tempat yang bagus untuk membeli alat-alat sekolahnya.
"Kak Taniaa kesini duluu"Pinta Selena.
"Ada apa nonaa?"jawab Tania.
"Aku sudah mendapat tempat yang bagus untuk mencari peralatan sekolah,kita berangkat jam 10 yah"kata Selena.
"Baik nona,akan disiapkan"
---
Setelah mandi dan bersiap-siap,Selena meraih tas dan ponselnya dan bergegas menuju ke lantai bawah."Pak Adi tempatnya di Sini yah"kata Selena sambil menunjukkan lokasi dari maps iphone nya.
"Siap nona,saya tau tempatnya"sahut pak Adi.
--
Sesampainya di lokasi,Selena pun mulai mencari barang-barang yang dibutuhkannya,buku demi buku sudah dijelajahi Selena tapi tak ada satupun buku tulis dengan cover yang dia cari.
Di lorong B3 tempat buku tulis berada dia menjumpai seorang cowok mungkin seumuran dengannya dan tepat dihadapan cowok itu dia melihat buku tulis dengan cover 'rembulan' yang diidamkannya.
"itu milikku"sahut Selena saat cowok itu hampir menyentuh buku itu.
Selena bergegas mengambil buku itu dan membelakangi cowok itu.
"Maaf sebelumnya tapi nggak mungkin juga bagi saya mau beli buku model kayak begituan"jawab cowok itu.
"tapi,permisi,bisakah saya liat wajah anda terlebih dahulu mungkin saya pernah melihat anda sebelumnya"kata Cowok itu penasaran,karena hanya melihat wajah Selena sekilas.
Selena yang mendengarnya langsung berlari keluar dari lorong itu tapi sebelumnya ia berkata "Mungkin saja salah lihat,permisi"
Cowok itupun membiarkan Selena pergi.
Setelah semua alat sekolah telah berada di trolly yang dibawa Selena,dia pun menuju ke kasir dan melihat cowok itu lagi.
Selena segera menelpon Tania yang menunggu di luar untuk mengambil alih bagiannya ke kasir.
Selena mengendap-endap kembali ke mobil tapi tetap terlihat oleh cowok itu tapi dia tidak memaksa untu melihatnya walau sebenarnya Selena sangat mirip dengan seseorang yang dia kenal.
Selena kembali ke mobil dengan nafas yang tidak teratur.
"sebenarnya,siapa dia itu?kenapa rasa nya aneh karena aku benar-benar tidak mau menatapnya"gumam selena.
Selena tidak pernah merasa dirinya seperti ini,Selena memang tertutup tapi dia biasanya masih bisa memandang seseorang.tapi,kenapa berbeda dengan si 'cowok' itu.
Tania kembali ke mobil dan membawa barang-barang masuk.Lalu memanggil pak Adi yang sedari tadi menunggu diluar.
Mereka pun melaju kembali kerumah.
Di pertengahan jalan,Tania seperti kaget karena baru mengingat sesuatu.
"Oh iya nona,tadi di kasir,ada cowok yang mungkin seumur dengan nona,menyampaikan permintaan maaf nya untuk nona"kata Tania.
"Oh baiklah"jawab Selena sambil memandang keluar kaca mobil sambil berfikir.
"Kalo boleh tau,apa yang telag dia lakukan sehingga harus minta maaf pada nona?"tanya Tania penasaran.
"Tidak ada apa-apa"singkat Selena.
"Ngomong-ngomong dia itu tampan loh nona"goda Tania.
"haha untukmu saja Tania"jawab Selena.
Selena penasaran dengan rupa cowok itu,dia seakan langsung menyesali perbuatannya yang terlihat begitu angkuh saat bertemu dengan cowok tadi.
"Saya minta nomor whatsapp nya,untuk alasan nona,maaf ya nona,tapi jika mau silahkan ambil"kata Tania.
"Boleh saya liat sebentar saja username nya?"
"Silahkan nona"jawab Tania sambil menyodorkan hpnya.
Kontak Whatsapp cowok itu tidak memasang foto,tapi hanya menuliskan username.
"ternyata namanya Nicholas"gumam Selena dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
selena.
Teen FictionSelena. Bulan,sampaikan cintaku padanya,berikan hatiku padanya,hidup dan matiku kini untuknya.Maafkan aku yang terlalu takut untuk mencarimu lagi,karena ada hancur yang tak bisa kujelaskan. Nicholas. Bulan,bawa dia kepadaku,singkirkan apa yang mengh...