Mesly Zafarica Marganeta gadis berumur 24 tahun yang mempunyai sifat amat sangat tomboy.
Berbanding terbalik dengan gadis seumurannya yang suka riang memoles wajahnya dengan berbagai macam makeup sehingga terlihat lebih sempurna,tetapi Mesly hanya suka memakai bedak bayi bahkan untuk memakai pewarna bibir saja Mesly masih belum becus.
Selain mempunyai sifat tomboy,Mesly juga sangat ramah,mudah berbaur dan humoris sehingga siapapun yang berdekatan dengannya merasa bahagia dengan tingkahnya.
Berbeda dengan dokter lain,Mesly anak dari pemilik Rumah Sakit ini sangat tidak suka untuk memakai Jas dokternya.Entah apa yang dia fikirkan.
Sangat berbeda tentunya,mungkin bagi mereka yang baru melihat Mesly hanya sebatas pasien atau keluarga dari Pasiennya karna tak ada identitasnya sebagai dokter yang dia perkenalkan.
Mungkin ada yang beranggapan Mesly bukan dokter sungguhan melainkan dokter abal-abal,jika ada yang beranggapan seperti itu kalian salah besar.
Mesly salah satu lulusan terbaik diUniversitas Inggris selain memiliki wajah yang menawan Mesly juga memiliki otak yang cemerlang.kek gua wkwk.
____________________________
"Pagi dok"-Sapa Susi,Asisten pribadi Mesly sekaligus Suster di M'Hospital
"Pagi"-Jawab Mesly ramah.
Mesly berjalan menuju ruang kerjanya dia teringat bahwa hari ini ia akan bertemu salah satu pasiennya yang mengalami kecelakaan dua hari yang lalu dia juga mempunyai janji dengan seseorang.
"Susi,Saya keLobby sebentar kamu jangan kemana-mana ya habis ini saya mau keruangan Kamboja Dua"-jelas Mesly,yang langsung berlalu begitu saja.
Berjalan agak cepat menuju Lobby sungguh Mesly tidak terlihat seperti Dokter ia menggunakan Baju atasan berwarna hijau tua,Dan celana Levis Hitamnya tentu berkerudung hitam dan dibalut sepatu Nike-nya.Sempurna.
"Dokter Arya?"-Tegur Mesly saat melihat seorang laki-laki berJas putih ya tentu saja seorang Dokter.
"Iya saya"-jawab Laki-laki itu agak kaku.
Mesly menjulurkan tangan kanannya dengan cepat langsung disambut hangat dengan Dokter Arya."Saya menunggu Anda dari beberapa menit yang lalu"-Dokter Arya terkekeh.
"Maaf sudah membuat anda menunggu,saya lupa bahwa hari ini saya ada janji dengan anda"-Jawab Mesly,terlihat rasa tidak enak pada Arya.
"Iya tidak apa"-Dokter Arya ramah
"Jadi kita ingin langsung keruangan kamboja?-Tanya Mesly,yang langsung mendapatan anggukan dari Arya.
Mesly Dan Arya pun berjalan berdampingan.Awalnya Mesly ingin keruangannya sebentar tapi ia urungkan saat melihat semangat yang begitu antusias dari Dokter Arya.
Mesly mengirim pesan singkat pada Susi agar segera menyusulnya keruang Kamboja Dua dengan membawa beberapa barang yang Mesly suruh.
Tak butuh waktu lama mereka berdua sudah memasuki Ruangan kamboja,dimana ruangan ini dikhususkan untuk pasien yang mempunyai luka-luka saja,tidak dengan pasien yang mengidap penyakit disebabkan oleh Virus atau Bakteri.
Mesly berjalan menuju brankar yang paling ujung,langsung berhadapan dengan jendela yang langsung dapat merasakan betapa hangatnya cahaya surya pagi hari.
Terlihat seorang anak laki-laki yang duduk diatas Brankarnya dengan sebuah Infus ditangan kirinya.
"Hai,bagaimana keadaan kamu?"-Tanya Mesly pada anak itu.
"Sudah membaik dok"-Jawab anak itu
"Sudah sarapan?-tanya Mesly
"Sudah dok"-Jawab anak itu,tampil raut takut diwajah anak itu.Apa dia tidak yakin jika mesly seorang dokter?atau ada hal lain?.
Tak lama Susi datang membawa nampan berisikan beberapa alat P3K.
"Ardi,perkenalkan ini Dokter Arya"-Ucap Mesly,yang langsung mendapatkan respon senyum dari Dokter Arya."Dia yang akan membantu kakak beberapa hari kedepan"-ucap Mesly.
Mesly segara membuka perban yang ada ditangan kanan Ardi dengan cekatan dan dengan telatennya,Mesly berniat untuk mengganti perban pada Ardi semalam tetapi saat ia kembali keruangan kamboja Ardi sudah tertidur pulas Mesly tidak tega untuk membangunkannya yasudah Mesly urungkan niatnya.
Membalutkan obat merah pada luka Ardi,lalu kembali memasang perban yang baru,Agar terjaga kebersihan luka dari bakteri yang menyarang.
Mesly tidak melakukan perbanan pada bagian Kaki Ardi,karna Mesly tahu luka yang dikaki Ardi lumayan besar sehingga Mesly tidak menyarankan untuk diperban cukup dibalut dengan obat merah atau sedikit Alkohol.
"ka-hmm-Ardi ka-kapan boleh pulang ya?"-Tanya Ardi takut-takut.
"Kamu boleh pulang sesudah luka kamu benar-benar sembuh".Ada ketulusan diwajah Mesly dan ada rasa sayang disetial ucapa yang dilontarkannya terhadap Ardi.
Mungkin disini mereka hanya berbicara berdua saja tanpa memperdulikan Dokter Arya dan Susi.Sungguh tak sopan ishh ishhh.
"Ka,,tapi Ardi bingung gimana caranya buat bayar rumah sakitnya Ardi engga punya uang ka"-ucap Ardi yang hampir menangis meratapi luka-lukanya.
"Jangan pikirin soal itu ya,yang terpenting sekarang Ardi sembuh dulu soal bayaran tenang aja ada kakak"-Ucap Mesly yang menelus lemput pucuk kepala Ardi."Kakak pamit ya,masih ada beberapa orang lagi yang harus kakak sama Dokter Arya temuin,kalo kamu butuh apa-apa bisa pencet bel yang disamping Brankar atau panggil Suster yang berjaga ya".lagi dan lagi Mesly mengelus pucuk kepala Ardi lalu mencium keningnya sejenak lalu pergi keluar bersama dokter Arya.
"Ardi,siapa anda?"-Tanya Dokter Arya saat berjalan keluar,menuju ruangan Mesly.
"bukan siapa-siapa saya,tapi sudah saya anggap adik saya sendiri walaupun kami baru kenal saat beberapa hari yang lalu"-Ucap mesly yang masih fokus dengan jalannya tanpa menoleh sedikitpun pada Dokter Arya."Ohh,saya lihat anda dengan Ardi begitu dekat"-ucap dokter Arya.
"Memang dekat."-Jawabnya."Ardi korban tabrak lari beberapa hari lalu,ia kesini dibawa warga yang melihat kejadian itu saya kasihan melihatnya dengan umur yang masih sanggat muda Ardi harus tinggal dijalanan tanpa merasakan bagaimana bahagianya anak-anak diluar sana yang seumuran dengannya"-Jelas Mesly.Dengan raut wajah yang agak sedih,Mesly mengingat ucapan Ardi yang memikirkan biaya rumah sakitnya.Padahal biaya Rumah sakit Ardi sudah ditanggung oleh Mesly dengan senang hati,Mesly mengagap ini seperti sebuah hadiah Untuk Ardi karna telah berusaha untuk melanjutkan hidupnya walaupun rela putus sekolah.
"Ardi umur berapa?"-Tanya Dokter Arya yang menatap menuh tanya pada Mesly.
"14tahun"-ucap Mesly."Masih sangat muda,untuk menjalankan hidup yang seberat itu untuk dia"-Potong Dokter Arya yang mendapatkan anggukan dari Mesly.
"Kita keruangan Teratai"-Titah Mesly dan mendapat anggukan dari Dokter Arya.
"Bukannya tadi anda bilang ingin keruangan anda?"-Ingatkan Dokter Arya."Ruangan Teratai satu arah dengan ruangan saya".Dokter Arya hanya mengangguk mengerti.
Sungguh Ada rasa tertarik dalam hati Dokter Arya,Ia ingin mengenal Mesly lebih jauh lagi tapi ia berfikir bahwa Mesly hanya sebatas rekan bisnis saja.
Tapi difikirannya mengatakan 'mencoba tidak ada salahnya bukan?' binggung,itu yang ada dipikiran dokter Arya.
Berbeda dengan banyak Dokter diluar sana yang Dokter Arya kenal mungkin itu salah satu faktor ketertarikan Dokter Arya kepada Mesly.Dokter ko tomboy gini?sampe-sampe Jas Dokternya engga dipake pula-Batin Dokter Arya.
____________________________
[WARNING!!]
Ini cerita yang saya tulis masih banyak belajar,jadi buat kata atau penempatannya yang kurang berkenan saya minta maaf.komen aja komen gpp saya lebih suka itu.tpi komennya jgn kek ank2 alay yg mau bully yogs wkwk.
selamat membaca!.
semoga dapat mengisi waktu luang anda!.
jangan bosan untuk menunggu part selanjutnya ya!.
JANGAN LUPA LIKE,KOMEN AND FOLLOW YOGSS SALING MENDUKUNG SATU SAMA LAIN ENGGA ADA SALAHNYA BUKAN?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Tomboy Dan Kisah Cintanya
Teen FictionBagaimana rasanya jika para pasien dihadapkan dengan dokter yang amat sangat tomboy? Mungkin ada saja yang suka dan tentu ada yang berfikir jika dia bukan dokter sungguhan. Bagaimana dia mendapatkan jodohnya?dengan sikapnya yang sedikit cuek dengan...