⃝⃘⃟🍂Baby

123 7 0
                                    


09.05WIB

Mesly keluar dari kamar mandinya dengan harum yang sangat semerbak,setelah 15menit melakukan ritual dikamar mandinya iya keluar dengan pakaian yang sudah rapi.

Menggunakan Hoodie hitam tentunya dibalut dengan celana jeans abu-abu tak lupa kerudung abu-abunya.

berkaca melihat pantulan dirinnya didepan cermin saat melihat sudah lebih baik ia turun kebawah.

Mesly tidak kerumah sakit hari ini karna memang tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan,Pasiennya tidak ada yang membuat janji untuk hari ini toh masih banyak dokter lain disana,dan Mesly malas untuk kerumah sakit hari ini.

Matanya menyapu bersih seluruh sudut rumahnya terlihat sepi,damai dan tentram.oh ya Mesly lupa bahwa sekarang hari Kamis,Ardi menjalankan tugasnya sebagai Pelajar.

Papahnya Sudah pasti sedang berada dikantor sejak Mesly menggantikan posisi papahnya menjadi dokter Dapid lebih memilih membangun perusahan dan menanam saham sendiri dan Bang Davin kemarin sore dia keBali untuk menyelesaikan satu perkerjaan disana.

Mesly naik kembali keatas namun tidak kekamarnya dia kekamar Zahra.

Ceklek...
Mesly membuka pintu terlihat Zahra yang sedang duduk diatas kasurnya dengan kaki yang diluruskan sembari mengelus perutnya yang buncit dengan raut muka agak tidak konsisten.

Mesly mendekat,duduk ditepi ranjang dekat Zahra lalu mengelus perut Zahra lebut.

Tak lama Mesly melihat pergerakan Zahra yang agak gusar.

"kakak kenapa?Sakit?"-Tanya Mesly
"Hufftt..iya sakit banget inii engga kuatt aahh"-Ucap Zahra.

Sontak melihat pergerakan Zahra yang mulai Kesakitan Mesly bangun.

"Kita kerumah sakit sekarang,kakak percaya sama aku"-Ucap Mesly yang berdiri dan dianggukan oleh Zahra,Mesly mengabil keputusan untuk Kerumah sakit bukan tanpa alasan mengingat kandungan Zahra yang Mestinya belum mengalami kontraksi.
Ada cairan agak lendir dikasur Zahra dan tentunya bercampur darah.

"Bii asih,bii asihh!!"-panggil Mesly ke Bi asih pembantunya.
Biasih datang dengan raut wajah panik dan penuh keringat.

Zahra terus saja mencengkram Seprai dengan kuat dan menahan rasa sakit yang begitu nikmat akibat kontraksi diperutnya dengan keringat yang sudah membanjiri kening dan seluruh tubuhnya.

"Tatah sebelah kiri mba Zahra bawa kemobil sekarang"-Ucap Mesly.

Bi Asih pun dengan sigap mentatah tangan kiri Zahra dengan hati-hati membawa Zahra,Pelan-pelan berjalan dan menuruni anak tangga.

"Mba pelan-pelan,mba atur nafas mba ya tahan sebentar mba"-Ucap Mesly namun diabaikan oleh Zahra karna Zahra hanya fokus untuk berjalan dan tak kuat menahan rasa sakitnya.

Zahra masuk kedalan mobil."Bi,Rapihin baju Bayi yang ada dikamar Mba Zahra nanti aku suruh orang rumah sakit untuk ambil ya bi,bibi siapin aja"-Ucap Mesly cepat.

Mesly yang menyetir tanpa babibu Mesly langsung menamcap gas,Membelah jalan raya yang lumayan bisa dibilang lancar mempercepat jalannya menuju M'Hospital.

Dengan pandangan yang tak luput dari jalan raya,Sesekali Mesly mengelus perut Zahra memberi kekuatan pada Zahra,Mesly juga merasakan sakit yang Zahra rasakan saat ini tak pudar pergerakan Bibir Zahra yang mengucap Asma-nya agar diberi kelancaran saat bersalin.

"masih lama huuffttt,mbaa udah huuft engga kuatt hufttt Mesly"-Ucap Zahra dengan nafas yanf tersengal-sengal.
"Bentar lagi Mba bentar lagi"-Ucap Mesly yang tak kalah panik.

Dokter Tomboy Dan Kisah CintanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang