Mesly berjalan menyusuri anak tangga satu persatu dengan gaya yang sering ia lakukan Yaitu,berjalan dengan langkah lebar layaknya laki-laki."Aduh...ini ibu-ibu hamil ngapain pagi-pagi udah nyapu aja"-Ucap Mesly saat melihat Zahra sedang menyapu dapur.
Zahra adalah kakak ipar Mesly ya tentu saja istri dari Davin kakak semata wayangnya.Zahra diperintahkan oleh papah mertuanya untuk tinggal dirumahnya bersama dengan Mesly dengan alasan kondisi kandungan Zahra yang sudah mendekati kelahiran.
Apa lagi dengan kesibukan Davin dikantornya yang tidak memungkinkan Zahra tinggal sendiri dalam kondisi hamil tuanya.Jika ia tinggal Dirumah papah Mertuanya keselamatannya terjamin dengan adanya Mesly sang Dokter bedah dan kandungan yang selalu menemani Zahra disaat waktu luangnya.
"Ya engga apa-apa,kan mba juga olahraga pagi mumpung hari libur"-Jawab Zahra yang masih meneruskan aktifitas Menyapunya.
"Ya engga gitu mba,maksud aku mba nyapunya jangan bongkok-bongkok banget kesian ponakan aku didalem kegencet nanti"-Sahut Mesly yang mendekat kearah Zahra."Bang Davin mana?"-Mesly kembali bertanya.
Sebab sejak tadi dia tidak melihat keberadaan sang musuh bebuyutannya alias Davin.Mesly mengedarkan pandangannya kemeja makan.
"mba,susunya diminum dulu dong sini aku yang terusin nyapunya"-Pinta Mesly."Engga usah tanggung,kata orang jama dulu kalo kerja engga boleh setengah-setengah nanti suaminya bewokan"-jawab Zahra yang mendapat anggukan dari Mesly.
"lah.."-Mesly berfikir sejenak."kalo emang nyapunya setengah setengah berarti suaminya bewokan gitu?aduh engga ngebayangin aku kalo Bang Davin bewokan gara-gara mba nyapu terus aku yang gantiin"-Mesly tertawa lalu duduk dimeja makan,Zahra hanya mengeleng heran kepada Mesly bingung pada adik iparnya.
Mesly membalikan piring yang ada didepannya,mengambil selembar roti tawar lalu bangkit mendekati kulkas.
"Mba Eskrim aku ada yang makan ya?"-tanya Mesly ke Zahra yang masih menyapu."iya,kucing pala hitam yang makan semalam"-jawab Zahra sambil terkekeh.
Mesly melihat kotak Eskrimnya yang sudah tidak penuh lagi menatap nanar pada kotak Eskrim GreenTeanya yang sudah setengah hilang.
"awas aja bang Davin berani makan eskrim aku lagi,aku sleding kepalanya asli"-oceh Mesly yang membawa kotak Eskrim menuju meja makan.
"Kaya berani aja kamu"-ledek Zahra yang mendekat mearah meja.
oh,ibu-ibu hamil ini udah selesai nyapu kirain mau lanjut nyapu sampe garasi sekalian."Yeh mba engga tau aja,dulu pas aku SMK aku pernah sleding kepala kakak kelas aku,karna berani malakin uang jajan aku huu"-Ucap Mesly membanggakan diri
"Terus,Mba barus bilang WOW gitu?"-Ledek Zahra,lalu meminum susunya."Ya haruslah W O W,WOW gitu mba!"-Ucap Mesly tak mau kalah.
"Udah ah,Udah gede juga masih aja kaya anak kecil,Kamu engga keRumah sakit?"-lagi lagi dan lagi Zahra bertanya."Aku kalo minggu libur mba,cuma kalo ada pasien yang sering kontrolnya ke aku baru kesana terus pulang deh nemenin mba sama calon ponakan Aunty"-Ucap Mesly yang melirik perut Zahra yang munjung Kedepan.
"Mba,Jalan-jalan aja muter-muter komplek sama bang Davin tapi Mba engga usah pake alas kaki,ya olahraga mendekati masa kelahiran Mba,biar Mba sama ponakan aku sehat sehat sehat sehat hat hat hat."-Panjang lebar Mesly menasehati Zahra.
"Iya deh,besok aja tapi kalo sekarang mba males"-Titah Zahra,langsung mendapatkan tatapan dari Mesly.Ini bumil males amat ya,haduhh jangan ampe gue kaya gitu kalo nanti hamil jangan jangan!-Batin Mesly bergeming.
"Yaudah seterah,Aku otw mandi mau jalan-jalan kapan lagi kan jalan-jalan pagi seorang dokter tercans seantero dunia yang anaknya Bapak Dapid hehehe."Mesly pun beranjak dari duduknya meninggalkan Zahra sendiri dimeja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Tomboy Dan Kisah Cintanya
Teen FictionBagaimana rasanya jika para pasien dihadapkan dengan dokter yang amat sangat tomboy? Mungkin ada saja yang suka dan tentu ada yang berfikir jika dia bukan dokter sungguhan. Bagaimana dia mendapatkan jodohnya?dengan sikapnya yang sedikit cuek dengan...