Empat hari berlalu begitu cepat rasanya,sudah Dua hari yang lalu Ardi pulang kerumahnya karna kondisinya yang sudah sangat membaik berat,mememang berat untuk melepaskan Ardi kembali rumahnya Mesly sangat ingin Ardi berlama-lama diruangannya meskipun keadaannya yang sudah baik tetapi keinginan Ardi yang ingin pulang sangat besar membuat Mesly tidak bisa berkata apa-apa.Mesly gadis ini sedang berkutik dengan beberapa berkas dihadapannya mengecek biodata para pasien dan merencanakan untuk memberi obat pada pasiennya.
Ditemani dengan segelas GreenTea hangat dihadapannya rasanya sangat damai jiwa Mesly saat menghirup aroma Khas GreenTea,berkas itu tak luput dari pandangan Mesly wajah serius terpasang disana.
Profesi yang awalnya ia tolak untuk ditekuni dan sekarang? Sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya bahkan Mesly tidak bisa sehari tidak memikirkan keadaan pasien-pasiennya.
Dengan bekal ilmu kedokteran yang ia dapat saat pembelajaran di Inggris sungguh berguna untuk dirinya dan orang-orang disekitarnya,Terlebih Papahnya juga Seorang dokter Senior sekaligus pemilik M'Hospital.
Tok...tok..tok
Suara Ketukan pintu terdengar,Mesly mengarahkan pandangannya kearah pintu."Masuk"-Ucap Mesly,tangan kirinya masih memegang map berwarna biru."Maaf ganggu waktu anda"-Ucap seseorang yang datang.
"Ah,tidak apa saya juga tidak terlalu sibuk"-Jawab Mesly yang kini sudah mempusatkan penglihatannya kepada laki-laki Berjas Dokter itu."Tapi tadi anda terlihat sangat serius hehe"-Ucap laki-laki berJas.
"oh,Saya hanya sekedar cek biodata beberapa pasien,ada apa gerangan anda mendatangi saya Dokter Arya?"-tanya Mesly To The point.
"saya hanya memberi tahu pasien dikamar Anggrek Tiga sudah pulang hari ini dan dia menitipkan ini untuk anda"-Dokter Arya menyodorkan sebuah kotak yang dilapisi dengan kertas berbentuk batik coklat dengan sebuah pita ungu diatasnya.
Mesly mengerutkan dahi,mengingat sebentar siapa pasien yang ia kunjungi disana tapi ia tidak dapat mengingatnya dengan jelas sebab semua pasien dikamar Anggrek adalah pasiennya.
"Terimakasih sudah repot-repot mengantarkan ini"-Canggung Mesly.
"Tidak apa sudah menjadi amanah untuk saya"-jawab Dokter Arya."Siang nanti sibuk?"-Dokter Arya melirik Mesly."Saya kira tidak terlalu,memangnya kenapa?"-Jawab Mesly bingung."Saya ingin mengajak anda makan siang,dan bertemu seseorang tapi jika anda tidak mau juga tidak apa"-Jelas Dokter Arya,Mesly hanya menganggukan kepala dan berfikir apa yang harus ia jawab.
Mesly bingung antara terima atau tidak omongan dokter Arya,Hatinya tidak menerima tetapi pikirannya penasaran dengan apa yang dikatakan dokter Arya.Siapa seseorang itu?ga mungkinkan kalo gua dikenalin sama orang tuanya dokter Arya.eh ngawur aja ni kalo ngomong ya engga akan lah!-Batin Mesly
"Baik saya akan menerima tapi saya tidak berjanji"-Ucap mesly yang hanya mendapat senyuman dari Dokter Arya.
Tak lama Dokter Arya pamit untuk mengecek beberapa pasiennya,dan Mesly hanya duduk diruangannya sambil memikirkan apa yang akan ia dapat jika ikut dengan undangan makan siang Dokter Arya?.
______________________________
Mesly berdiri diLobby pengunjung rumah sakit,Memasukan tangan kirinya didalam kantong celanya dan tangan sebelah kanan beradu dengan layar handphone.
Mesly menunggu Dokter Arya,Untuk makan siang tentunya.
jujur jantung Mesly berdegup tak normal saat ini entah apa yang ia rasakan ini sangat sulit ia mengerti tapi Mesly tetap Mesly sikap tomboynya selalu jadi penghalang dirinya agar terlihat tetap damai walau ada yang dag dig dug didalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Tomboy Dan Kisah Cintanya
Teen FictionBagaimana rasanya jika para pasien dihadapkan dengan dokter yang amat sangat tomboy? Mungkin ada saja yang suka dan tentu ada yang berfikir jika dia bukan dokter sungguhan. Bagaimana dia mendapatkan jodohnya?dengan sikapnya yang sedikit cuek dengan...