Chapter 1

114 8 2
                                    

Happy Reading💚

-Th 2003-
DUUUAAARRR!!!
Suara ledakan terdengar saat salah satu tentara Korea Selatan melempar geranat ke kubu korea utara. Perang terjadi di Korea Utara sudah sejak 3 hari yang lalu. Korea Selatan berniat untuk membebaskan beberapa rakyat korea selatan yang ditahan disana, dan juga Korea Selatan berniat mengajukan peresetujuan perdamaian dengan Korea Utara.

Selama perang terjadi, baik dari pasukan Korea Selatan maupun Utara, banyak yang telah gugur. Rakyat berhasil dibebaskan. Namun pernyataan damai tidak disetujui oleh pihak utara. Pihak utara beranggapan bahwa perang ini belumlah selesai. Ia membiarkan rakyat selatan bebas bukan berarti ia kalah, namun perang baru saja dimulai.

Pasukan Korea Selatan dengan bangga mengibarkan bendera kemenangan saat telah memasuki Seoul. Mereka disambut hangat oleh masyarakat Seoul. Warga-warga yang tadinya sempat ditahan oleh Korea Utara kini telah kembali ke keluarganya masing masing. Raja dan Ratu Korea Selatan sangat bangga pada prajurit-prajurit mereka yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik, walaupun ada diantara mereka yang telah gugur.

"Kalian telah berhasil," puji Raja pada para prajurit yang telah berjejer rapi di ruang tamu istana.
"Kalian hebat." timpal Ratu.
"Tapi , Korea Utara tidak mau menyetujui permintaan perdamaian kita," ujar salah satu prajurit.
"Mereka juga mengatakan bahwa ini awal dari perang." timpal yang satunya lagi.

Raja menghembuskan nafas beratnya kemudian mengangguk.
"Yang penting kita telah menyelamatkan mereka."

...

Malam hari terasa begitu damai. Raja beserta keluarganya sedang asik menonton di ruang keluarga. Sesekali ia tertawa melihat tingkah laku anak kembarnya yang saling berebutan makanan.

Raja mempunyai sepasang anak kembar laki-laki, sang kakak bernama Lee Minhyung. Sedangkan sang adik bernama Mark Lee. Mereka berdua sangat dekat, bahkan mereka akan menangis jika dipisahkan satu sama lain.

Suasana Seoul benar-benar terasa sangat damai. Semua orang berada dalam rumahnya masing-masing, pasukan juga berjaga disekitar istana. Namun dibalik semua itu terlihat beberapa orang dengan pakaian serba hitam yang tengah menyelinap di istana.

Beberapa dari mereka masuk ke dalam markas prajurit. Para prajurit yang sedang berjaga dibunuh mereka tanpa aba-aba. Namun dua orang prajurit yang diketahui adalah pasangan suami istri yang bernama Kim Namseuk dan istrinya Park Shin Ah berhasil kabur dan segera menemui Raja dan Ratu yang berada di ruangan keluarga.

Kedua prajurit ini membawa Raja dan Ratu beserta kedua Putra Mahkota pergi meninggalkan istana untuk bersembunyi. Mereka dibawa ke bandara. Tanpa mereka sadari, orang-orang yang berpakaian serba hitam itu sedang melacak keberadaan mereka. Raja dan Ratu segera memasuki pesawat terbang yang akan mengantarkan mereka pergi untuk sementara.

Sementara kedua prajurit itu lebih memilih untuk melawan orang-orang yang dianggap sebagai mata-mata dari Utara. Sementara para prajurit korea selatan tengah melawan pasukan korea utara yang menyusup, Raja dan Ratu beserta kedua putra mereka sudah dalam penerbangan menuju Jepang.

Mereka tetap dikawal oleh para pengawal mereka dan sampainya dijepang secara diam-diam mereka pergi menuju sebuah villa yang jauh dari pusat kota untuk bersembunyi. Raja dan Ratu sejatinya sangat gelisah, Raja terus saja menanyakan kepada para pengawalnya bagaimana keadaan di Seoul, sedangkan Ratu terus memeluk kedua Putra Mahkota tanpa mengizinkan mereka keluar dari kamar.

Ratu juga terus teringat dengan kata-kata dari Park Shin Ah saat ia akan naik ke pesawat. ' Jika nanti aku dan suamiku mati dalam perang ini. Tolong jagalah anakku, dan juga jangan balas perang ini dengan perang. Tunjukan pada mereka jika kita benar-benar ingin berdamai.' Setidaknya itulah yang dikatakan Park Shin Ah pada Ratu dan juga Raja.

I Can't Hurt You [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang