Mina POV.“Mark.” aku sedikit terkejut saat melihatnya didepanku. Dia melemparkan senyumannya kearahku. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru ruangan. Huuaa, kamar ini benar-benar mewah.
“Mark?” tanyanya sedikit menyindirku.
Aku menepuk jidatku pelan, bagaimana bisa aku melupakan status kerajaannya. Sedangkan kemarin aku sudah bertemu dengan Raja dan juga Ratu.
Aku menundukan kepalaku, merutuki kesalahanku. Aisshh, seharusnya aku tak melakukannya. Aku jadi malu dengan para pelayan dirumah ini. Mereka terlihat seperti menertawakanku sekarang."Hei! Kenapa kau menunduk seperti itu?” aku mendengar suara langkah kaki Mark berjalan mendekatiku.
“Jangan menunduk,” Mark mengangkat daguku.
“Rambutmu tidak enak dilihat.” Ujarnya dengan wajah menyindir.
“Benar-benar menyebalkan.” Gerutuku hampir tak terdengar.Author POV.
“Kenapa kau membawaku kemari?” Tanya Mina penasaran, ia masih bingung kenapa ia diajak ke istana.
“Ibu dan ayahku mengundangmu makan malam,”
“Makan malam? Dengan mereka?” Mina membulatkan matanya. Ia benar-benar tak percaya tentang hal itu.“Kenapa? Kau takut?”
“Mereka itu kan Raja dan Ratu.” Seolah-olah Mina tidak percaya dengan semua yang dikatakan Mark.
“Lalu aku. Aku pangeran ,” Lanjut Mark sambil menunjuk dirinya.
“Baiklah” jawab Mina pasrah.“Ikuti aku,” titah Mark, Mina mengangguk.
“Ah. Aku tidak mau dikawal. Jadi kalian tetap disini.” pinta Mark pada pengawalnya.“Oh ya, Mark. Eh, maksudku pangeran " Mina memperbaiki kalimatnya.
“Apa kau tidak ingin mengganti pakaianmu dulu?” Mina menunjuk piyama yang Mark kenakan dengan matanya.Mark mendengus kesal. “Tentu saja aku akan mengganti pakaianku.”
Mark mendorong Mina keluar dari kamarnya yang diikuti oleh pengawalnya.“Tsk. Dasar.” dengus Mina.
Di dalam kamar, Mark mengubrak-abrik lemarinya. Ia memilih baju yang pas untuk ia kenakan. Beberapa baju ia lempar karena tak sesuia keinginannya. Entah apa yang ia pikirkan, yang ia inginkan hanyalah tampil kasual didepan Mina.Akhirnya, Mark memilih baju lengan panjang berwarna putih yang pas dengan ukuran tubuhnya dan juga celana jins yang membuatnya terlihat lebih dewasa.
Mark keluar dari kamarnya setelah sekian lama ia memilih baju untuk ia kenakan. Ia disambut tampang kesal oleh Mina.
“Aku kira kau pingsan dikamarmu.” sindir Mina. Mark mendengus kesal.
“Hei… Mina. dari awal kita bertemu, kau tidak pernah bersikap sopan denganku. Bahkan kau tidak mengetahui siapa aku,” Mark mengorek-ngorek kejadian awal pertemuan mereka dengan tampang berkuasanya.
“Karena sikapmu itu, kau dikenakan hukuman.”lanjut mark.“Apa? Hukuman?” pekik Mina. “Tapi...?” jawab Mina lemah. Mina mengutuk dirinya karna berpura-pura tidak mengenali Mark.
“ Satu bulan. Ah. Tidak dua bulan. Sebagai budakku.” jelas Mark, yang disambut hembusan nafas berat Mina.
“Maaf.” Mina menunjukan wajah memelas.
“Maaf?” tekan Mark
“iya, maafkan aku.”
“Tidak! . Ikuti aku.”
“Haiiish!” dengus Mina.Mark mengajak Mina mengelilingi istana. Mina pun sangat antusias. Mark menunjukan satu per satu ruangan dirumahnya. Dan mengajaknya pergi kehalaman belakang istana. Disana mereka sedikit melepaskan kepanakan mereka. Dengan saling kejar-kejaran.
“Hei!, apa mungkin. Nona Mina adalah pacarnya pangeran?” Tanya salah satu pengawal wanita pada temannya.
“Aku rasa belum berpacaran. Tapi aku rasa pangeran menyukai Mina.” jawab pengawal itu sembari terus mengawasi Mark dan Mina dari balik jendela kamar Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Hurt You [Mark Lee]
FanfictionAku tidak tahu, apa aku bisa melakukannya atau tidak!! apa aku sudah mulai menyukainya?