Kejadian Anas keluar warung kopi membuat Nabila tak enak hati padanya. Ingin Nabila menerima ajakan Anas, namun Nabila juga bingung, karna yang mengajak ia ke warung kopi adalah Akbar.
Hujan tak kunjung reda malah makin deras. Nabila menaruh kepalanya di meja warung kopi. Terus saja ia menggerutu karna hujan makin lama makin lebat.
"Bar kok lo bisa sama dia?" Tanya Dimas setengah berbisik pada Akbar.
"Tadi gue liat dia lagi di depan halte kasian sendiri" jawab Akbar tanpa memalingkan tatapan nya dari Nabila.Sedari tadi Akbar tak mengajak Nabila mengobrol ia hanya melihat gerak gerik Nabila. Akbar tau mood Nabila turun drastis karna kejadian tadi. Akbar memutuskan tak membuka obrolan lebih banyak lagi.
Namun tiba -tiba. Radit menggebrak meja lantas semua pengunjung warung kopi terlonjak kaget. "Ah anjir kalah" Ucap Radit. Nabila yang terkejut lantas menggangkat kepalanya dari meja untuk melihat siapa yang menggebrak meja. Namun Nabila langsung melanjutkan kembali aktifivitas nya.
"Goblok" omel Dimas pada Radit. Radit hanya mendegus saja tanpa membalas ba bi bu.
Tanpa mereka bertiga sadari Nabila sudah tertidur pulas di warung kopi tersebut. Hujan sudah mulai reda, Akbar ingin mengajak Nabila pulang tapi tak tega membagunkan nya karena ia terlihat sangat lelah.
Akbar memberanikan diri untuk membangunkan Nabila.
"Bil, ayo balik" Ucap Akbar sambil meguncang badan Nabila.
Nabila langsung bangun dan mengusap wajah nya tampak lelah. Akbar tersenyum melihat itu dan Nabila langsung beku. Salah satu kelemahan Nabila adalah setiap Akbar tersenyum atau tertawa ia langsung beku di tempat."Ayo balik" ajak Akbar namun Nabila tak beranjak dari tempat ia berdiri di depan warung kopi. Sangat ingin ia menerima tawaran Akbar namun ia belum siap, di ajak makan mie di warung kopi saja ia sudah tak tenang padahal sedari tadi Akbar tak membuka obrolan padanya semenjak Anas pergi.
"Bar gue naik angkot aja ya" Ucap Nabila tak enak hati.
"Heh apaan si lo balik sama gue bil" Ucap Akbar.
"Ngerepotin Bar gue naik angkot aja ya, makasi ya. Gue duluan" Ucap Nabila sambil berjalan.Akbar tak tinggal diam ia menarik pergelangan tangan Nabila agar mereka pulang bersama.
"Gak lo balik sama gue" Ucap Akbar tak mau mendengar penolakan dari Nabila. Akhirnya Nabila mengalah ia mau pulang bersama Akbar.
****
Pertandingan final sedang berlangsung. Tampak sorai sorai suporter tak henti hentinya menyemangati kelas mereka yang sedang bertanding. Nabila sedang duduk bersama Kirana di meja kantin. Hari ini Nabila bebas dari tugas OSIS karena temannya sudah masuk jadi Nabila bergantian bahwa final ini ia tak bertugas.
"Lo lagi slek sama Anas?" Tanya Kirana pada Nabila di sela sela makan siang mereka.
"Emang kenapa?" Tanya Nabila balik bukan menjawab pertanyaan Kirana.
"Ya enggak soalnya dari pagi Anas diem aja gak ngisengin lo, trus pas kita ke kantin dia malah keluar kantin" jawab Kirana.
"Gue gak tau ya, kayanya si iya soalnya pas kemarin gue lagi makan sama Akbar di warkop depan Anas dateng terus maksa gue balik cuman gue gak mau, akhirnya dia balik sendiri" Jawab Nabila seadanya.
"APAAN LO MAKAN SAMA AKBAR ANAK KELAS IPA 1 ITU" teriak Kirana. Nabila lantas menutup mulut Kirana. Karena sekarang mereka sedang jadi pusat perhatian.
"Bego jangan teriak"Ucap Nabila. Dan Nabila langsung menceritakan kejadian kenapa ia bisa makan bersama Akbar.
Setelah Nabila menceritakan kejadian kemarin, Kirana mengajak Nabila menonton pertandingan di lapangan. Kirana melihat teman - teman sekelas nya sedang berdiri di samping sounds system. Kirana memutuskan untuk bergabung saja dengan mereka, Nabila hanya ikut saja pada Kirana.