Satu

73 11 0
                                    

Pagi ini semua orang dirumah Caca terlambat bangun. Entah apa yang membuat mereka bisa bangun kesiangan hari ini, terkecuali Rafa yang sudah terbangun 15 menit lebih dulu dibanding mereka dan Caca yang masih tertidur layaknya seorang Princess.

Pak Ikhsan, yang saat ini sedang panik dengan celana boxer spongesbob kesayangannya, Bu Rini yang sedang bergulat dengan perabotan masaknya pagi ini karena bangun kesiangan, Rafa yang bangun lebih dulu sudah siap dengan seragam sekolahnya dan sibuk bermain ponsel dengan logo apel yang digigit seperempat.

"Kamu nih, bangun duluan bukannya bangunin mama sama papa, malah asik main hp aja" itulah kalimat pertama yang Rafa dengar pagi ini dari mulut Pak Ikhsan.

"Ya kan Rafa kira papa sama mama udah bangun" jawab Rafa sambil memainkan ponselnya tanpa menoleh ke ayahnya.

"Ketuk pintu kamar mama sama papa bisa kan?" balas Pak Ikhsan sambil memperhatikan putra kesayangannya itu.

"Iya iya pah, maaf" jawab Rafa pasrah sembari menaruh ponselnya di meja dari pada terkena omelan sang Papa di pagi hari karena sibuk dengan ponselnya.

"Caca mana?" tanya Pak Ikhsan sambil celingukan mencari putri bungsunya itu.

Tak lama setelah itu Bu Rini datang membawa sarapan roti bakar untuk mereka.

"Gak tau pah, masih tidur kali" ucap Rafa santai sambil menyenderkan bahunya pada senderan kursi di meja makan.

"Oalahh" balas Pak Ikhsan santai sambil menganggukkan kepalanya

Rafa yang melihat Papa-nya masih bersantai dengan boxer Spongesbob dan Koran pagi kesayangannya itu turut mengingatkan sang ayah agar segera bersiap juga untuk pergi ke kantornya, ah Rafa lupa itu bukan kantor, tapi Perusahaan milik ayahnya.

"Papa juga, bukannya siap-siap malah baca Koran" ucap Rafa spontan karena sebal melihat papa-nya yang bersantai dengan Koran pagi langganannya.

"Papa mah gampang, yang penting kamu sama Caca sudah berangkat maka Papa bisa ke Perusahaan dengan tenang" ucap Pak Ikhsan yang tetap focus dengan Koran paginya, sedangkan Rafa hanya memandang Papa-nya sambil tersenyum pasrah.

"Apa kata orang tua iyain aja dah dari pada durhaka" begitulah batinnya berkata saat mendengar ucapan Papa-nya tadi.

Bu Rini yang sedang meletakkan sarapan untuk merekapun berhenti sejenak "Siapa yang masih tidur, Raf?" tanya Bu Rini

Rafa yang merasa ditanya sang ibu-pun menjawab "si Caca mah" ucap Rafa sembari meletakkan roti bakar di piringnya dan memakannya secara perlahan, padahal kondisi saat in dia sudah kesiangan.

Bu Rini yang mendengar kalau Caca masih tertidur dengan alam mimpinya itu langsung segera menaruhkan tiga buah roti bakar ke piring sang suami. "Papa cepet habisin sarapannya, habis itu siap-siap kerja, mamah mau bangunin si Snow White dulu. Itu perawan satu bener-bener kebo emang" Bu Rini langsung segera menuju kamar Caca dengan terburu-buru Udah siang gini masih aja sempet tidur tuh anak, astaga" gumam Bu Rini pelan sembari berjalan menuju kamar Caca.

Sesampainya didepan pintu kamar Caca, Bu Rini tanpa basa-basi langsung menggebrak pintu kamar yang bertuliskan "Chantika itu Cantik" dengan hiasan bunga Matahari yang ia beli sewaktu masih SMP.

Brak brak brak

Bu Rini langsung menggedor pintu kamar Caca layaknya seorang depkolektor "Caca! Bangun kamuu" teriak menggelegar dari luar.

Merasa yang dibanguni tak kunjung bangun Bu Rini-pun semakin kesal. "Caca!!" Bu Rini kembali berteriak.

Caca yang merasa tidur cantiknya terganggupun mulai membuka matanya

Salah Siapa? [Lee Hangyul x Jung Chaeyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang