DUA

55 5 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit tibalah Rafa dan Caca di sekolah dan dalam kondisi terlambat bersama siswa-siswi yang terlambat juga tentunya. Gerbang sekolah sudah ditutup dan upacara sudah dimulai, jangan lupa dengan kondisi rambut Caca yang sudah tak berbentuk bagai tersengat listrik karena dia tidak memakai helm.

"Ck, telat kan kak" ucap Caca bete. "Ini semua karena kak Rafa" ketus Caca karena sebal dengan kakak laki-lakinya yang menyebalkan itu menurutnya.

"Lah? Kok jadi gua sih, Ca? Lu aja yang kebo, tiap malam bukannya tidur, malah nontonin Oppa-oppa yang kaga jelas" balas Rafa tak kalah ketus kala Caca menyalahkannya. "Ketauan mending liatin gua yang ganteng dari lahir gini" ucap Rafa dengan pedenya disertai dengan gidikan geli dari Caca tentunya.

"Dih, pede banget sih kak" ketus Caca, kemudian Caca mendekati gerbanguntuk membujuk Pak Bejo, Satpam Sekolah. "Pak Bejo, pintunya gak bisa di bukain pak? Saya sama temen yang lain mau upacara nih pak" ucap Caca yang di-ikuti anggukan siswa lainnya dengan mengharap belas kasihan dari Pak Bejo selaku satpam sekolah SMA Kusuma.

"Gak bisa neng, bapak takut dipanggil Bu Sherin lagi gara-gara ngebolehin anak-anak masuk ke dalam sekolah dalam kondisi terlambat" ucap pak Bejo mutlak karena takut dimarahi lagi oleh Bu Sherin, Guru BK SMA Kusuma yang terkenal tegas dan galak dengan kayu rotan panjang yang menjadi senjata andalannya setiap hari.

Tak lama setelah itu Bu Sherin datang dengan kayu rotan Panjang sakralnya

"Happy Birthday ni guru" gumam Rafa pelan yang hanya dapat di dengar oleh Caca

"Hah? Happy Birthday? Bu Sherin ultah kak?" bisik Caca pelan karena kebingungan dengan apa yang diucapkan oleh Rafa tadi.

"Ck, panjang umur maksudnya keb., Lagi diomongin orangnya" dateng jawab Rafa ketus

"Dihh, gak jelas banget sih kakak" ucap Caca sedikit keras

Kemudian Bu Sherin membuka gerbang sekolah yang diiringi senyuman bahagia dari siswa-siswi yang terlambat.

"Kesambet apa ini guru?"

"Bu Sherin jadi malaikat gais"

"Alhamdulillah gak di jemur"

Itulah kalimat yang dibisikkan para siswa yang terlambat saat ini

"Cepat masuk kalian!, dan bentuk barisan 3 berbanjar!, sekarang!" ucap Bu Sherin ketus sembari memegang kayu rotan panjang kesayangannya itu.

Tak mau berlama-lama para siswa yang terlambat langsung berhamburan memasuki gerbang sekolah, terkecuali Rafa yang saat ini tetap setia berdiri dengan tas yang di sangkutkan di pundak kanannya dan berjalan dengan santainya.

Bu Sherin yang geram dengan hal itu langsung memukul lengan Rafa dengan kayu rotan panjang kesayanganya itu.

Plak

"Buruan jalan kalau kamu gak mau Ibu suruh bersihin toilet satu sekolah!" ucap Bu Sherin ketus

Rafa yang malas berdebat dan ber-urusan dengan guru BK paling bawel se-SMA Kusuma ini langsung menuruti dengan ke mageran tentunya. Kadang Bu Sherin suka jengkel dengan perilaku Rafa yang terlalu santai itu.

Setelah masuk ke dalam sekolah mereka langsung berbaris dan mengikuti upacara sesuai instruksi dari Bu Sherin, tentunya agar mereka tidak terkena pukulan kayu rotan panjang milik Bu Sherin yang bisa membuat badan kesakitan hingga meninggalkan bekas berwarna biru. Sadis? memang.

Setelah upacara selesai, tentu anak yang terlambat tadi tidak langsung memasuki kelas karena terhadang oleh Bu Sherin yang siap memukul anak yang mencoba kabur dari hukumannya. "Kalian ikut ibu ke tengah lapangan!" saat mendengar kalimat tersebut semua siswan segera menuju ke tengah lapangan.

Salah Siapa? [Lee Hangyul x Jung Chaeyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang