Chapter 9

120 17 0
                                    

Pluviophile
Jadine Version
🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Bel berbunyi, menandakan kalau sudah waktunya pulang. Semua siswa mulai membereskan alat tulis dan buku kedalam tas mereka.

Sebagian siswa langsung pulang kerumah, dan sebagian lagi menghadiri ekstrakulikuler yang mereka ikuti.

Berhubung ini hari pertama Raka masuk kuliah, jadi tidak ada yang bisa menjemput Nadine. James? Nadine tidak terlalu berharap. Lagian, mereka tak memiliki hubungan apapun.

Sebelum Nadine berjalan melewati gerbang utama sekolah, dia melihat Citra dan teman temannya berdiri disana dan menatapnya dengan sinis.

Nadine hanya memutar bola matanya dengan malas dan melanjutkan perjalananya. Setelah beberapa langkah, Nadine jatuh tersungkur diatas tanah.

Dia sempat melihat kaki salah satu teman Citra seperti sengaja ingin membuatnya jatuh. Beberapa siswa menghentikan aktivitas berjalan mereka dan melihat Nadine yang masih terlungkup diatas tanah.

Tanpa Nadine kira, Citra dan teman temannya mengerubungi Nadine, berakting ingin membatunya yang sudah terjatuh ini.

"Aduh, kok bisa jatuh sih? Bisa bangun gak?" tanya Citra sok simpati.

"Ya, bisa" balas Nadine sambil mencoba berdiri sendiri.

"Itu, siku sama telapak tangan lo, luka, lutut lo juga. Kita anterin ke UKS oke?" tawar salah satu teman Citra yang tidak Nadine ketahui namanya.

"Gausah, Aku bisa sendiri.." balas Nadine yang mencoba melepaskan genggaman tangan Citra di lengannya.

Saat Nadine berbalik dan berjalan ke UKS sendiri tanpa bantuan siapapun, saat itulah kepalanya membentur dada bidang James yang entah kapan sudah berdiri dibelakangnya.

Tanpa sepatah kata yang terucap, James langsung menggendong Nadine ke UKS, tanpa memperdulikan sorak anak perempuan yang tetlihat sangat iri kepada Nadine dan memuji karisma James saat menggendong Nadine.

Sedangkan Citra menahan amarahnya, dikepalkan kedua tangannya hingga memutih melihat bagaimana James begitu peduli kepada Nadine.

"Aku bisa jalan sendiri" ucap Nadine. "Turunin aku.." pinta Nadine yang masih tak direspon oleh James.

"Nanggung" balas James singkat.

Memang jarak tempat mereka dengan UKS sudah dekat, namun tetap saja, dengan banyak pasang mata yang melihat saat ini, Nadine tetap saja merasa tidak nyaman.

James mendudukkan Nadine diatas ranjang UKS, mengambil kotak P3K yang terletak diatas rak buku.

Saat James ingin membilas luka Nadine terlebih dahulu, Nadine menahan tangan James agar berhenti bekerja. "Aku aja" ucap Nadine sambil mengambil handuk basah dari tangan James.

Dengan menahan sendiri rasa sakit kala Nadine mengelap lukanya dengan handuk, James merasa tak sanggup melihatnya, James mengambil alih kembali handuk tadi dan memberikan Nadine sebuah roti yang tadi di belinya, namun belum dimakan.

"Aku aja, kalau sakit, gigit aja rotinya" pesan James.

"Gaboleh dimakan?" tanya Nadine.

"Ppfft, iya boleh. Makan aja.." balas James sambil menahan senyumnya.

"Senyum aja kali, gausah ditahan tahan" celetuk Nadine sebelum melahap roti. "Aiih.. Sakit!" seru Nadine mengeluh kesakitan karena James sengaja menekan handuk dilukannya.

Setelah itu, James mulai mengolesi luka Nadine dengan obat merah dan menutupnya dengan kain kasa dan dibalut dengan perban.

"Terima kasih ya, udah mau nolongi aku, lagi.." ucap Nadine kala James siap mengobati lukannya.

Pluviophile 🌧️🌧️🌧️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang