•M•

1.7K 77 0
                                    

                   Happy reading❤

Sepulang sekolah, Kairav berjalan beriringan dengan Nada. Ia tinggalkan Dafi dibelakang, biarkan saja, salah sendiri jomblo.

"Kai, aku mau minta maaf." ucap Nada pelan.

Kairav lantas menoleh, "Minta maaf kenapa? Emang kamu ada salah?"

Nada hanya menganggukan kepalanya pelan, "Aku minta maaf ya, aku gak bisa dateng ke nikahannya Mama kamu." lirihnya, ia tak enak karena ia sudah janji akan menemani kekasihnya itu.

Kairav tertawa mendengar itu, "Kirain ada apa. Emangnya kenapa? Kamu ada acara?"

Lagi-lagi Nada hanya mengangguk, "Iya tiba-tiba Papa ngajakin aku ke Medan. Papa emang ada kerjaan, tapi Mama ikut sekalian mau ke rumah oma, dan aku disuruh ikut juga."

"Oh gitu, ya gak papa, kan itu juga quality time kamu sama keluarga kamu."

"Kamu gak marah?"

"Ngapain aku marah sih."

"Hehe maaf ya, lain waktu aku temenin kamu kemana pun."

"Temenin kemana?"

"Ke pelaminan." Nada tergelak sendiri dengan candaannya, juga Kairav yg tersenyum geli dengan tingkah kekasihnya itu.

"Kamu aku anterin apa dijemput?" tanya Kairav.

"Dijemput tuh udah dateng." ucapnya saat melihat mobil yg menjemputnya telah datang.

"Aku balik duluan ya, kamu hati-hati jaga hatinya haha. Dan have fun quality time sama Papa kamu. Dadah." pamitnya.

Kairav hanya tertawa dengan pemandangan yg mulai terbiasa dihidupnya saat ini.

Ia melangkahkan kakinya menuju dimana motornya terparkir. Dan ya, dia memang akan bertemu dengan Papanya. Tadinya dengan sang Abang juga, berhubung Ano lagi sibuk dengan kerjaan, jadilah hanya ia yg akan bertemu dengan Papa.

Hanya akan makan siang bersama, setelah itu mungkin mereka habiskan dengan menonton bioskop atau ke timezone. Ya intinya menghabiskan waktu yg singkat bersama, boys time. Singkat namun mampu menciptakan kenangan yg berkepanjangan bagi seseorang yg dianggapnya berharga.

"Assalamu'alaikum, Papa udah lama?" salam Kairav.

"Waalaikumsalam, baru aja. Duduklah, kita makan dulu ya udah Papa pesenin tadi."

Kairav mengangguk saja sebagai respon.

Mereka menghabiskan makannya dalam diam, memang dalam keluarga mereka, dilarang berbicara ketika makan, tidak sopan.

Setelah selesai, mereka bergegas untuk pergi. "Kamu sama Papa aja, motornya tinggal nanti Papa suruh orang buat anterin ke rumah."

"Emang gak ngerepotin, Pa?"

Ardian terkekeh, "Gak ada kata merepotkan kalo buat anak."

Kairav tersenyum, setelah orang tuanya pisah mereka memang jarang bertemu, jadi agak canggung.

Mereka beriringan memasuki mobil, "Jadinya kita mau kemana?" tanya Ardian saat mereka sudah duduk anteng dimobil.

KAIRAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang