•J•

1.4K 81 1
                                    

                     Happy reading❤

Sudah sekitar satu jam, Kairav mondar-mandir sesekali mengomel, niatnya mau introgasi Nada tentang kejadian tadi yg dia lihat, tapi malah terlihat seperti Nada yg marah, padahal kan harusnya dia yg marah?

Ditelfon tak kunjung diangkat, pesan? Entah sedari tadi pesan-pesannya hanya berakhir dengan centang biru.

Banyak pertanyaan-pertanyaan negatif yg singgah diotak Kairav. Yg tentunya tentang lelaki yg dia lihat bersama kekasihnya.

Kairav melirik jam yg terpajang dikamarnya, masih jam jam setengah 7 malem. Dia memutuskan untuk mengirimi Nada pesan yg berisi mereka harus bertemu di mini market deket rumah Nada setengah jam lagi.

Kairav memilih untuk bersiap-siap, karena jujur sepulangnya dari rumah tantenya, dia sama sekali belum menyentuh air, alias mandi.

                                   •••

Sementara Nada, ia baru saja sampai setelah tadi dipaksa oleh Bagas, lelaki yg baru banget dikenalnya, makan terlebih dahulu.

"Em. Makasih ya Kak. Maaf ngerepotin malah ditraktir makan." ujar Nada tak enak.

"Sama-sama. Anggep aja sebagai tanda perkenalan. Dan satu lagi, jangan panggil gue Kakak, panggil nama aja Bagas."

"Tapi Kak-"

"Udah gak ada tapi-tapian. Eh satu lagi, jangan lupa disave ya nomer gue tadi." potong Bagas cepat seraya tersenyum.

Nada hanya sanggup mengangguk, jujur saja selama bersama Bagas, dia seperti bukan Nada yg biasanya, ia grogi. Siapa juga yg tidak gugup ketika dihadapkan dengan pemuda tampan ini, ya walaupun masih dibawah Kai sih. Eh kok Kai? Au ah masih kesel sama tu anak. Batin Nada.

"Ya udah gue masuk dulu ya, Kak. Eh Bagas." pamit Nada keluar dari mobil.

Bagas lantas mengangguk dan tersenyum manis sebelum melajukan mobilnya untuk segera pergi ke bandara menjemput seseorang.

Disisi lain, Kairav tampak beberapa kali menghela nafas kesal. Karena orang yg sedari tadi ditunggu-tunggu tak kunjung datang.

Jangankan datang, dibaca pun belum pesannya tadi. Hal itu menambah kekesalan Kairav semakin menjadi.

"Awas aja ya kalo sampe keenakan sama cowok tengil itu! Gak kasih ampun!" gerutunya.

"Oke kesempatan tinggal sekali, kalo setengah jam lagi gak dateng, gue balik aja." omel Kairav sambil meneguk minuman colanya yg terakhir.

Terakhir? Ya dia sudah menghabiskan 3 botol minuman soda, saking kesalnya. Bodo amat dah tar ngompol. Batinnya.

Kairav menghela nafas lelah, ia melirik jam ditangannya. Sudah 2 jam dia disini akhirnya memutuskan untuk pulang. Dia kecewa jelas, tapi apa daya? Mungkin besok bisa diselesaikan.

                                    •••

Nada baru saja sampai rumah. Ia memutuskan untuk segera bersih-bersih dan bergegas untuk bergelung dengan selimut kesayangannya.

Karena masih kesal dengan Kai, ia melupakan ponselnya.

Sedangkan Kairav baru saja menginjakan kaki dirumah megahnya, dikejutkan dengan satu benda yg tergeletak diatas meja.

Satu nama didepannya, membuat ia buru-buru membukanya.

Deg

Undangan?

KAIRAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang